Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
dan kesehatan fisik jamaah haji, seperti pada proses kegiatan ibadah sa’I, atau proses kegiatan-kegiatan lainnya yang terdapat didalam ibadah haji yang
kesemuanya itu tentu memerlukan kesiapan dan kesehatan fisik untuk terlaksananya keseluruhan kegiatan ibadah haji dengan baik guna memperoleh
haji yang mabrur. Dalam undang-undang No 13 tahun 2008 tentang Penyelengaraan Haji di
isyaratkan tiga hal yang harus diupayakan secara konsisten dan terus menerus oleh pemerintah. Dalam hal ini kementerian agama sebagai leading sector
penyelenggaraan ibadah haji, yaitu : pertama, pembinaan yang mencakup bimbingan, penyuluhan dan penerangan. Kedua, pelayanan yang terdiri dari
pelayanan administrasi, transportasi, akomodasi, dan lain sebagainya. Ketiga, perlindungan yang meliputi keselamatan, keamanan serta asuransi
perlindungan dari pihak lain yang merugikan jamaah.
5
Disinilah pemerintah yang dalam hal ini mengurusi permasalahan haji Kementerian Agama
memiliki kewajiban dan tanggungjawab terhadap permasalahan-permasalahan haji, terutama dalam hal ini adalah terhadap permasalahan kesehatan jamaah
haji Indonesia. Dalam penyelenggaraan haji setiap tahun selalu ditemukan berbagai hal
yang menjadi ajang pujian dan kritik dari berbagai kalangan yang disampaikan secara lisan maupun tertulis. Wacana yang selalu muncul
5
Kamil, Media Indonesia, edisi selasa, 9 juli 2008
kepermukaan sebagian besar adalah ketidakpuasan terhadap manajemen penyelenggaraan haji dan pelayanan yang dilaksanakan oleh pemerintah.
Walaupun disisi lain pemerintah melalui berbagai inovasi dan penyempurnaan telah melakukan berbagai upaya-upaya peningkatan baik dari aspek
manajerial, sumberdaya manusia, pola operasional, diversivikasi angkutan, diversvikasi pemondokan dan memberikan kesempatan yang lebih luas
kepada masyarakat untuk berperan serta dalam peyelenggaraan haji.
6
Kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah kepada jamaah haji, baik ketika jamaah haji masih berada di tanah air atau ketika
jamaah haji sudah berada di mekkah dan madinah, tentu akan berdampak pada kualitas kondisi kesehatan jamaah haji ketika tengah melakukan kegiatan-
kegiatan dalam ibadah haji. Jika kesehatan jamaah haji terjamin dan terjaga dengan baik, maka rangkaian kegiatan dalam ibadah haji pun akan terlaksana
dengan baik pula. Pun begitu juga sebaliknya, jika jamaah haji mengalami permasalahan kesehatan, tentu hal seperti ini akan menjadi penghambat dalam
melaksanakan rangkaian kegiatan didalam ibadah haji. Oleh karena itu diperlukan strategi-strategi tertentu oleh pemerintah dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang terbaik untuk menjaga kesehatan para jamaaah haji Indonesia, sehingga permasalahan kesehatan para jamaah haji Indonesia akan
teratasi dengan baik dan kesehatan para jamaah haji Indonesia pun akan bisa
6
Achmad Nidjam dan Alatief Hanan, Manajemen Haji, Jakarta: zikrul hakim, 2001, Cet. Ke- 1
dipastikan terjamin dengan baik pula, yang pada akhirnya akan mempermudah dan memberikan kenyamanan kepada jama’ah haji Indonesia
dalam melaksanakan rangkaian kegiatan didalam ibadah haji. Jika kita bercermin pada fenomena jamaah haji Indonesia yang telah
melaksanakan ibadah haji, kita akan menemukan bahwa kondisi kesehatan yang dimiliki jamaah haji Indonesia tentu sangat beragam, ada yang rentan
terkena penyakit, ada pula yang memang bisa dengan lebih mudah untuk beradaptasi dengan keadaan di mekkah dan madinah. Hal ini mungkin bisa
disebabkan oleh faktor usia jamaah haji atau mungkin memang karena faktor kesehatan fisik tubuh mereka yang mudah terkontaminasi oleh cuaca disana,
meskipun sebelumnya telah diberikan obat kekebalan tubuh suntik vaksin. Terlepas dari faktor apa saja yang membuat jamaah haji Indonesia mengalami
permasalahan kesehatan, adalah merupakan kewajiban bagi pemerintah, yang dalam hal ini mengurusi permasalahan haji Kementrian Agama, untuk
memberikan pelayanan yang terbaik bagi jamaah haji Indonesia terutama dalam masalah kesehatan, agar kemungkinan-kemungkinan terjadinya
permasalahan kesehatan yang dialami oleh jamaah haji Indonesia bahkan jatuhnya korban jiwa yang diakibatkan oleh faktor kesehatan bisa dihilangkan,
setidaknya diminimalisir pada tingkat yang paling rendah. Berdasarkan paparan latar belakang masalah diatas, penulis sangat
tertarik untuk mengambil judul “STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN
HAJI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BOGOR TERHADAP JAMA’AH HAJI TAHUN 2010”