Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan

suci di makkah al-mukarramah, dengan niat menunaikan ibadah haji yaitu rukun islam yang kelima karena memenuhi perintah Allah. 33 Dari beberpa pengertian diatas dapat dipahami bahwa haji adalah suatu ibadah yang dilakukan dengan mengunjungi ka’bah Baitullah yang dilakukan pada waktu tertentu dengan syarat-syarat tertentu yang telah ditetapkan, yang kesemuanya itu dilakukan dalam rangka mentaati perintah Allah dan untuk mencapai ridho-Nya.

2. Hukum Haji

Ibadah haji diwajibkan Allah kepada kaum muslimin yang telah mencukupi syarat-syaratnya, menunaikan ibadah haji diwajibkan hanya sekali seumur hidup, yang kedua kali dan seterusnya adalah sunat. 34 Ibadah haji diwajibkan berdasarkan firman Allah SWT yang tertera dalam Al- quran surat Ali-Imran ayat 96-97 yang berbunyi :                          33 Fachruddin HS, Pembinaan Mental Bimbingan Al-quran, Jakarta : BIana Aksara, 1984, h. 107 34 K.H. Nuruddin Shddiq, LC. Tuntunan Manasik Haji, Jakarta 1993. H. 2                “sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah manusia ialah Baitullah yang Bakkah makkah yang diberkahi dan menjadi bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, diantaranya makam Ibrahim, barang siapa memasukinya Baitullah itu menjadi amanlah dia, mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah, barang siapa mengingkari kewajban haji, maka sesungguhnya Allah maha kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam.”

3. Macam-Macam Haji

Dalam pelaksanaannya haji terdiri dari tiga macam yaitu : 35 a. Haji ifrad, yaitu membedakan haji dan umroh. Ibadah haji dan umroh masing-masing dikerjakan tersendiri. Adapun pelaksanaannya, ibadah haji dilakukan terlebih dahulu setelah selesai baru melakukan umroh dalam satu musim haji. Dalam hal ini jama’ah tidak dikenakan dam denda. 35 Iwan Gayo, Buku Pintar Haji dan Umroh, Jakarta : Pustaka Warga Negara, h. 29