Perumusan Strategi Tahapan Strategi

implementasi berarti mobilisasi manusia yang ada dalam sebuah organisasi untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Tahap ini merupakan tahap paling sulit karena memerlukan kedisiplinan, komitmen dan pengorbanan. Kerja sama juga merupakan kunci dari berhasil atau tidaknya implementasi strategi.

c. Evaluasi strategi

Tahap akhir dalam strategi ialah evaluasi strategi. Ada tiga macam aktifitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah : 1. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi. Adapun faktor perubahan eksternal seperti tindakan yang dilakukan. Perubahan yang ada akan menjadi suatu hambatan dalam mencapai tujuan begitu pula dengan faktor internal yang diantaranya strategi yang tidak efektif atau aktifitas implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang akan dicapai. 2. Mengukur prestasi membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan. Menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi prestasi individual dan menyimak kemajuan yang dibuat kearah penyampaian sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan dibuktikan, kriteria yang meramalkan harus lebih penting dari pada criteria yang mengungkapkan apa yang telah terjadi. 3. Mengambil tindakan korektif tidak harus berarti bahwa strategi yang sudah ada akan ditinggalkan atau bahkan strategi harus dirumuskan. Tindakan korektif diperlukan bila tindakan korektif sesuai dengan yang dibayangkan semula atau pencapaian yang direncanakan, maka situasilah tindakan korektif diperlukan. 15

3. Faktor-Faktor Strategi

Suatu strategi harus efektif, tepat dan jelas, karena ia mengarahkan organisasi kepada tujuannya, untuk itu konsep suatu strategi harus memperhatikan faktor-faktor penerapan strategi, diantaranya : a. Lingkungan Lingkungan tidak pernah berada pada kondisi tetap dan selalu berubah- ubah, perubahan yag terjadi berpengaruh sangat luas pada segala sendi kehidupan manusia sebagai individu masyarakat, tidak hanya kepada cara fikir tetapi juga tingkah laku, kebiasaan, kebutuhan dan pandangan hidup. Peruubahan yang terjadi pada lingkungan masyarakat kabupaten bogor tentu akan berdampak pada proses ritual kegiatan ibadah, dan antusiasme untuk melakukan ibadah tersebut terutama pada permasalahan ibadah haji, 15 Ibid, h. 104