Bentuk Pokok Sistem Kesehatan

Adapun yang dimaksud dengan subsistem pelayanan kesehatan disini ialah yang menunjuk kepada kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai upaya kesehatan yang diselenggarakan dalam satu Negara. 2. Subsistem pembiayaan kesehatan Adapun yang dimaksud dengan subsistem pembiayaan kesehatan disini ialah yang menunjuk kepada kesatuan yang utuh dan terpadu dari pembiayaan upaya kesehatan yang berlaku dalam suatu Negara.

3. Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan

Syarat pokok yang dimaksud adalah : a. Tersedia dan Berkesinambungan b. Dapat diterima dan Wajar c. Mudah dicapai d. Mudah dijangkau e. Bermutu 29 29 DR. Dr. Azrul Azwar M.P.H, Pengantar Administrasi kesehatan, Jakarta : Binarupa Aksara, i996, edisi ke-3, h. 38

D. Konsep Haji 1. Pengertian Haji

Haji menurut pengertian bahasa, “berarti berniat pergi, bermaksud, atau menuju ke suatu tempat tertentu”. 30 Haji dalam pengertian istilah para ulama, ialah menuju ka’bah untuk melakukan perbuatan-perbuatan tertentu. Atau dengan perkataan lain bahwa haji adalah mengunjungi suatu tempat tertentu dengan melakukan suatu pekerjaan tertentu. 31 Dalam buku Fiqh Empat Mazhab bagian ibadat Puasa, Zakat, Haji, Kurban, Abdurrahman Al-zaziri menyatakan bahwa yang dimaksud dengan haji secara bahasa adalah menuju kemuliaan, sedangkan pengertian haji secara istilah adalah amalan-amalan tertentu dan cara tertentu pula. 32 Menurut Fachruddin HS, pengertian haji adalah sengaja berkunjung menziarahi ka’bah Baitullah yang terletak dalam masjidil haram masjid 30 Ahmad Thib Raya, Siti Musdah Mulia, Menyelami seluk beluk ibadah dalam islam, Jakarta : Prenaa Media, 2003, h. 227 31 ibid h. 228 32 Abdurrahman al-Zaziri, Fqh 4 Mazhab Bagian Ibadat Puasa, Zakat, Haji, Kurban, Jakarta : Darul Ulum Press, 1996, cet. Ke-1, h. 177 suci di makkah al-mukarramah, dengan niat menunaikan ibadah haji yaitu rukun islam yang kelima karena memenuhi perintah Allah. 33 Dari beberpa pengertian diatas dapat dipahami bahwa haji adalah suatu ibadah yang dilakukan dengan mengunjungi ka’bah Baitullah yang dilakukan pada waktu tertentu dengan syarat-syarat tertentu yang telah ditetapkan, yang kesemuanya itu dilakukan dalam rangka mentaati perintah Allah dan untuk mencapai ridho-Nya.

2. Hukum Haji

Ibadah haji diwajibkan Allah kepada kaum muslimin yang telah mencukupi syarat-syaratnya, menunaikan ibadah haji diwajibkan hanya sekali seumur hidup, yang kedua kali dan seterusnya adalah sunat. 34 Ibadah haji diwajibkan berdasarkan firman Allah SWT yang tertera dalam Al- quran surat Ali-Imran ayat 96-97 yang berbunyi :                          33 Fachruddin HS, Pembinaan Mental Bimbingan Al-quran, Jakarta : BIana Aksara, 1984, h. 107 34 K.H. Nuruddin Shddiq, LC. Tuntunan Manasik Haji, Jakarta 1993. H. 2