Faktor-Faktor Strategi Konsep Strategi 1. Pengertian strategi

B. Konsep Pelayanan 1. Pengertian Pelayanan.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pelayanan diartikan sebagai kemudahan yang diberikan sehubungan jual beli barang atau jasa. 17 Pelayanan diartikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah. 18 Tentang pengertian pelayanan para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda satu sama lain. Diantara para ahli yang mengemukakan pendapatnya yaitu sebagai berikut : a. Menurut AS. Moenir, “pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain yang langsung diterima. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pelayanan merupakan tindakan yang dilakukan orang lain agar masing-masing memperoleh keuntungan yang diharapkan dan mendapat kepuasan. 19 b. Menurut Philip Kottler, “pelayanan dapat diartikan sebagai suatu aktifitas yang bermanfaat atau yang diberikan oleh satu atau beberapa pihak kepada pihak lain untuk dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan yang pada 17 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2002, Edisi ke-3, cet ke-2, h. 646 18 Kasmir, etika costumer service, Jakarta, PT. Raja Gravindo, 2005, h. 15 19 AS. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta, Bumi Aksara, 2000, cet ke-4, h. 17 dasarya bersifat berwujud dan tidak akan menimbulkan kepemilikan apapun kepada yang menerimanya. 20 c. H.N Casson, mendefinisikan pelayanan sebagai tindakan yang dinyatakan atau dikerjakan untuk menyenangkan, mencari petunjuk atau memberi keuntungan kepada pembeli dengan tujuan menciptakan good will atau nama baik serta peningkatan penjualan serta pendapatan. 21 d. Pelayanan menurut Atep Adya Brata adalah segala usaha penyediaan fasilitas dalam rangka mewujudkan kepuasan para calon pembeli atau pelanggan sebelum atau sesudah terjadinya transaksi. 22 e. Definisi pelayanan menurut Gronross adalah “pelayanan adalah suatu aktifitas atau serangkaian aktifitas yang bersifat tidak kasat mata tidak dapat diraba yang terjadi akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawannya atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan. 23 Dari beberapa definisi diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan pelayanan adalah suatu usaha untuk memberikan bantuan 20 Philip Kottler, Marketing Manajemen, : analisis planning, implementation and control, Eight Edition, New Jersey, Prentice Hall, 1994, h. 446 21 Herbert N. Casson, petunjuk praktis dalam berusaha, Surabaya, Usaha Nasional, 1981, h. 13 22 Atep Adya Brata, Bisnis dan Hukum Perdata dagas SMK, Bandung : armico, 1999, h. 93 23 Ibid h. 3 dalam kebaikan yang bermanfaat dan saling menghasilkan keuntungan antara yang memberikan pelayanan dengan orang yang menerima pelayanan dengan tujuan memberikan kepuasan dari apa yang menjadi keinginan konsumen.

2. Dimensi Mutu Pelayanan

Menurut Zeitham dan Philip Kottler terdapat lima kriteria penentu mutu pelayanan, yaitu : 24 a. Reliability keandalan Kemampuan untuk memberikan pelayanan secara akurat sesuai yang dijanjikan. b. Responsieveness ketanggapan Kemampuan karyawaan untuk membantu pelanggan menyediakan pelayanan dengan cepat. c. Assurance keyakinanjaminan Pengetahuan dan kemampuan karyawan untuk melayani dengan rasa percaya diri. d. Emphaty perhatian. 24 Aviliani dan wilfridus, membangun kepuasan pelanggan melalui kualitas pelayanan, h. 10- 11