Proses Strategi Pelayanan Kesehatan Haji

kategori observasi, bahkan jika memang sudah kategori Mandiri, calon jama’ah haji tersebut akan tetap dibina kesehatannya agar terjaga dengan baik. Evaluasi yang terakhir ialah pada saat jama’ah haji kembali ke tanah air. Selama 14 hari pasca haji, jama’ah haji diharuskan tetap memeriksakan kesehatannya agar dapat diketahui apakah ia dalam keadaan sehat atau tertular penyakit.

D. Analisis SWOT

Dalam menerapkan strategi tentu tidak akan terlepas dari 4 hal yaitu Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman, empat hal ini yang selalu ada dan selalu dimiliki oleh setiap instansi, lembaga atau organisasi. Maka dalam menghadapi empat hal ini, dibutuhkan kepekaan untuk mempelajari empat hal tersebut sehingga strategi yang akan dijalankan dapat dipastikan berjalan dengan baik. Istilah yang sering digunakan untuk hal ini ialah Analisis SWOT. 1. Strenght Kekuatan Kekuatan yang dimiliki oleh Kementerian Agama Kabupaten Bogor ialah adanya kerjasama yang baik antara Kementerian Agama Kabupaten Bogor dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang menjadi salah satu faktor pendukung demi terlaksananya pelayanan kesehatan yang optimal. Selain itu yang menjadi bagian dari kekuatan untuk mensukseskan strategi pelayanan kesehatan ialah terdapat pada fasilitas pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh puskesmas domisili calon jama’ah haji atau fasilitas pelayanan kesehatan RSUD yang dijadikan tempat pelayanan kesehatan cukup memadai, tentu hal ini memudahkan proses pemeriksaan dan pelayanan kesehatan. 2. Weakness Kelemahan Kelemahan atau yang biasa disebut dengan faktor penghambat yang dimiliki oleh Kementerian Agama kabupaten Bogor dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dalam implementasi stategi pelayanan kesehatan ialah kurangnya Tenaga Medis yang melayani calon jama’ah haji dalam proses pemeriksaan dan pembinaan kesehatan calon jama’ah haji. 3. Oportunity Peluang Yang dimaksud dengan peluang disini ialah keadaan atau suatu hal yang tidak terdapat dan belum dimiliki oleh Kementerian Agama Kabupaten Bogor juga Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang bisa digunakan dan dimanfaatkan menjadi lebih baik dalam implementasi strategi pelayanan kesehatan haji. Salah satu peluang yang dimiliki ialah antusias calon jama’ah haji yang terus meningkat dari tahun ketahun untuk berangkat menunaikan ibadah haji mealului fasilitas yang disediakan oleh pemerintah. Karena memang kuota yang dimiliki oleh Pemerintah jauh lebih banyak dibandingkan dengan kouta Travel-travel swasta dalam memberangkatkan calon jama’ah haji ke tanah suci. Peluang ini yang harus dimanfaatkan oleh pemerintah yang dalam hal ini ialah Kementerian Agama Kabupaten Bogor dalam menentukan dan mengimplementasikan strategi kearah yang lebih baik. 4. Treath Ancaman Ancaman yang sering dihadapi oleh pemerintah dalam proses pelayanan kesehatan haji ialah kurangnya kesadaran calon jama’ah haji terhadap pentingnya peranan kesehatan dalam menjalankan ibadah haji, hal ini terbukti bahwa masih banyak diantara calon jama’ah haji yang memeriksakan kesehatannya pada tahap pertama hanya berjumlah beberapa kali saja, yakni tidak sesuai dengan yang dianjurkan oleh Kementerian Agama dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yaitu minimal sebanyak 6 kali. Selain itu biaya yang harus dikeluarkan oleh calon jama’ah haji pada pelayanan pemeriksaan kesehatan haji juga merupakan salah satu yang menjadi ancaman yang berdampak pada kurang antusiasnya calon jama’ah haji untuk menjalani tahapan pelayanan kesehatan haji, ditambah dengan jarak yang jauh yang harus ditempuh oleh calon jama’ah haji untuk menjalani proses pelayanan kesehatan tahap kedua menjadi penghambat bagi calon jama’ah haji untuk memeriksakan kesehatannya pada tahap kedua tersebut. Melihat terhadap faktor-faktor internal dan eksternal terutama dengan adanya kelemahan dan ancaman yang telah penulis temukan dalam analisis