Hal ini diperkuat oleh pendapat Ilyas 2003 yang menyebutkan kinerja yang berkualitas akan semakin meningkatkan melalui kerjasama yang baik untuk
menghasilkan jasa, maupun produksi yang bermutu. Agar dapat menjadi pemenang dalam dunia yang semakin kompetitif ini organisasi harus mampu menggabungkan
segenap potensi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan visi anggotanya untuk bekerja dalam tim.
Menurut Kepner 1998 semua orang mempunyai kemampuan berpikir dengan pola penilaian situasi, analisis persoalan, analisis keputusan dan analisis
persoalan potensial. Proses-proses ini merupakan proses dasar yang dan biasanya tercermin dari setiap kegiatan yang dilakukannya. Untuk melaksanakan proses ini
menurutnya setiap orang mempunyai ciri pribadi yang istimewa untuk memahami, menangani dan mengkomunikasikan hal-hal semacam hubungan sebab akibat dan
pengambilan pilihan. Beberapa orang mengembangkan cara yang lebih baik dari orang lain.
Hal ini didukung oleh pernyataan Achua 2004 bahwa seseorang dapat menunjukkan performance pribadinya apabila orang itu memiliki tingkat penguasaan
teknik proses rasional yang tinggi pula dan telah menerapkan pola dasar berfikir kepada prinsip dasar dalam manajemen.
5.2.4. Pengaruh Keterampilan Teknis Terhadap Kinerja Responden
Hasil uji regresi ganda, menunjukkan bahwa secara parsial aspek keterampilan teknis mempunyai pengaruh terhadap kinerja responden dengan taraf
Djamaluddin Sambas : Pengaruh kompetensi dan iklim kerja terhadap kinerja staf di unit penunjang Medik rumah sakit umum pusat H. Adam malik Medan, 2008.
USU Repository©2008
signifikansi sebesar 0,00; dan kontribusi aspek Keterampilan Teknis terhadap terjadinya tingkat kinerja responden sebesar nilai B 0,51.
Seorang staf yang memilki keterampilan yang baik di bidang tugasnya akan dapat melaksanakan tugas yang diberikan walaupun tugas itu tidak sesuai dengan
keinginannya. Disamping itu seorang staf yang terampil akan memperhitungkan untung rugi dari setiap waktu kerja yang ada sehingga dalam melaksanakan kerja
biasanya staf lebih kreatif dan mampu melakukan komunikasi yang baik dengan rekan kerjanya untuk mencapai target kerja yang telah dibebankan dalam timnya.
Keterampilan menurut Gibson 1988adalah kecakapan yang berhubungan dengan tugas yang dimiliki dan dipergunakan oleh seseorang pada waktu yang tepat.
Staf yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat harus dapat berperilaku profesional. Perilaku profesional dapat ditunjukkan dari memiliki dan
menerapkan ilmu pengetahuan ilmiah dan teknologi staf, memiliki dan menerapkan keterampilan profesional dan kehidupan profesional Roeles,1997.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan responden sebagian besar dikategorikan sedang 53,8. Menurut keterangan yang diperoleh pada waktu
pengisian kuesioner, para staf mampu melakukan komunikasi dan mengembangkan suatu pekerjaan untuk mengefisienkan waktu.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pitoyo 2000, yang membuktikan bahwa terdapat hubungan kemampuan pengetahuan dan
keterampilan dengan kinerja perawat, juga penelitian Minaria 2005, yang
Djamaluddin Sambas : Pengaruh kompetensi dan iklim kerja terhadap kinerja staf di unit penunjang Medik rumah sakit umum pusat H. Adam malik Medan, 2008.
USU Repository©2008
membuktikan bahwa terdapat hubungan faktor individu pengetahuan dan keterampilan dengan kinerja petugas BPFK Medan.
Notoadmojo 1996 mengutarakan bahwa semakin tinggi keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja, semakin efisien badan, tenaga, dan pemikirannya dalam
melaksanakan pekerjaan. Sirait 2006 dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa pendidikan dan latihan memberikan pegawai keterampilan yang mereka butuhkan dan
dengan adanya keterampilan dapat meningkatkan rasa percaya diri staf dalam melaksanakan pekerjaannya.
5.2.5. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Responden