Pengaruh Penguasaan Tugas Terhadap Kinerja Responden

Apabila pegawai tersebut memiliki pengetahuan yang baik tentang pekerjaannya, maka dia akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik, dan demikian sebaliknya. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pitoyo 2000, yang membuktikan bahwa terdapat hubungan kemampuan pengetahuan dan keterampilan dengan kinerja staf, juga sinergis dengan penelitian Purba 2005 di Pontianak yang membuktikan bahwa tingkat pengetahuan petugas Puskesmas berhubungan dengan kinerjanya. Kristiani 2006, juga membuktikan bahwa terdapat hubungan faktor individu pengetahuan dengan kinerja petugas vaksinasi di Kabupaten Aceh Timur.

5.2.3. Pengaruh Penguasaan Tugas Terhadap Kinerja Responden

Hasil uji regresi ganda, menunjukkan bahwa secara parsial aspek penguasaan tugas mempunyai pengaruh terhadap kinerja responden dengan taraf signifikansi sebesar 0,00 ; dan kontribusi aspek penguasaan tugas terhadap terjadinya tingkat kinerja responden sebesar nilai B 0,46. Penguasaan tugas dalam setiap pekerjaan yang diberikan akan mampu membuat seorang staf lebih menekuni tugas. Disamping itu tingginya tingkat penguasaan tugas dalam diri seorang staf dapat membantu mempercepat pencapaian target kerja, mampu menyelesaikan tugas dengan ketelitian yang tinggi, mampu melaksanakan tugas dalam situasi apapun dan mampu menyelesaikan tugas secara efektif dan efisien. Djamaluddin Sambas : Pengaruh kompetensi dan iklim kerja terhadap kinerja staf di unit penunjang Medik rumah sakit umum pusat H. Adam malik Medan, 2008. USU Repository©2008 Hal ini diperkuat oleh pendapat Ilyas 2003 yang menyebutkan kinerja yang berkualitas akan semakin meningkatkan melalui kerjasama yang baik untuk menghasilkan jasa, maupun produksi yang bermutu. Agar dapat menjadi pemenang dalam dunia yang semakin kompetitif ini organisasi harus mampu menggabungkan segenap potensi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan visi anggotanya untuk bekerja dalam tim. Menurut Kepner 1998 semua orang mempunyai kemampuan berpikir dengan pola penilaian situasi, analisis persoalan, analisis keputusan dan analisis persoalan potensial. Proses-proses ini merupakan proses dasar yang dan biasanya tercermin dari setiap kegiatan yang dilakukannya. Untuk melaksanakan proses ini menurutnya setiap orang mempunyai ciri pribadi yang istimewa untuk memahami, menangani dan mengkomunikasikan hal-hal semacam hubungan sebab akibat dan pengambilan pilihan. Beberapa orang mengembangkan cara yang lebih baik dari orang lain. Hal ini didukung oleh pernyataan Achua 2004 bahwa seseorang dapat menunjukkan performance pribadinya apabila orang itu memiliki tingkat penguasaan teknik proses rasional yang tinggi pula dan telah menerapkan pola dasar berfikir kepada prinsip dasar dalam manajemen.

5.2.4. Pengaruh Keterampilan Teknis Terhadap Kinerja Responden