tugasnya tanpa melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku, kurang mentaati perintah-perintah yang diberikan oleh atasan yang berwenang, serta kurang
sanggup untuk tidak melanggar larangan yang ditentukan. Menurut Ilyas 2003, menyatakan bahwa nilai dan norma harus
dioperasionalkan dalam bentuk kaidah-kaidah yang harus diikuti oleh setiap pegawai. Peraturan berisi aturan-aturan tentang bagaimana seharusnya anggota tim berperilaku
dalam berinteraksi dengan anggota atau pihak lainnya. Peraturan merupakan pedoman perilaku anggota yang menciptakan lingkungan kerja tim yang produktif
dan menetapkan bagaimana setiap anggota bekerja sama sebagai tim kerja.
5.3. Pengaruh Iklim Kerja Terhadap Kinerja Responden
Pengaruh iklim kerja dalam pembahasan ini akan membahas beberapa sub komponen dari variabel iklim kerja sesuai dengan hasil yang telah diperoleh antara
lain kompensasi, kerjasama tim, kesesuaian kerja, pembagian tugas, dan kebijakan organisasi.
5.3.1. Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Responden
Hasil uji
regresi ganda, menunjukkan bahwa secara parsial aspek kompensasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja responden dengan taraf
signifikansi sebesar 0,00; dan kontribusi aspek Kompensasi terhadap terjadinya tingkat kinerja responden sebesar nilai B 0,79.
Pengaruh ini menunjukkan bahwa imbalan memegang peranan penting dalam peningkatan kinerja para staf di unit penunjang medik. Ungkapan yang
Djamaluddin Sambas : Pengaruh kompetensi dan iklim kerja terhadap kinerja staf di unit penunjang Medik rumah sakit umum pusat H. Adam malik Medan, 2008.
USU Repository©2008
disebutkan responden pada observasi terdahulu merupakan harapan adanya keadilan dalam pemberian imbalan dalam bentuk uang atas setiap pekerjaan yang
dilakukannya. Data yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi pihak manajemen untuk peningkatan kinerja para pegawai.
Walaupun beberapa penelitian yang dilakukan di tempat lain ada yang menunjukkan bahwa insentif bukanlah hal yang berpengaruh terhadap prestasi kerja,
namun pada organisasi ini komponen kompensasi perlu dipertimbangkan. Pengaruh kompensasi menurut Sedarmayanti 2001, dapat dijadikan sebagai balas jasa untuk
kerja mereka, dimana apabila kompensasi diberikan secara tepat, maka para pegawai akan memperoleh kepuasan kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Tetapi bila kompensasi yang diberikan tidak atau kurang memadai, maka prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja pegawai akan menurun.
Murlis 2003 menyebutkan reward dalam bentuk uang seperti yang diharapkan para pegawai berdasarkan struktur golongan dan tunjangan amat perlu,
sebab dengan dibuatnya struktur golongan maka peringkat jabatan individual jadi tampak seperti broadbanded structure yang berfungsi sebagai alat konsistensi dan
kontrol dalam pemberian imbalan.
5.3.2. Pengaruh Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Responden
Hasil uji
regresi ganda, menunjukkan bahwa secara parsial aspek kerjasama tim mempunyai pengaruh terhadap kinerja responden dengan taraf signifikansi
Djamaluddin Sambas : Pengaruh kompetensi dan iklim kerja terhadap kinerja staf di unit penunjang Medik rumah sakit umum pusat H. Adam malik Medan, 2008.
USU Repository©2008
sebesar 0,01; dan kontribusi aspek. Keterampilan teknis terhadap terjadinya tingakat kinerja responden sebesar nilai B 0,37.
Kerjasama tim dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sangat diperlukan bentuk-bentuk kerjasama yang benar-benar solid, baik itu dalam bentuk kerjasama di
dalam tim itu sendiri, kerjasama dengan tim lain, kerjasama dengan atasan dan kerjasama dengan bawahan.
Kenyataan di atas menunjukkan bahwa dalam tubuh organisasi sering terdapat konflik-konflik kepentingan pribadi. Conflict Of Individual Interest dan
konflik-konflik tersebut dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Tidak jarang kepentingan-kepentingan pribadi harus berbenturan dengan
kepentingan orang lain. Hal ini diperkuat oleh pendapat Ilyas 2003 yang menyebutkan kinerja
yang berkualitas akan semakin meningkatkan kinerja melalui kerjasama yang baik untuk menghasilkan jasa, maupun produksi yang bermutu. Agar dapat menjadi
pemenang dalam dunia yang semakin kompetitif ini organisasi harus mampu menggabungkan segenap potensi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan visi
anggotanya untuk bekerja dalam tim.
5.3.3. Pengaruh Kesesuaian Kerja Terhadap Kinerja Responden