Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
4.2. Profil Tenaga Penyuluh Lapangan Harian Pertanian Lulusan SMK
SMK Negeri I Pasie Raja sebagai satu-satunya SMK berbasis pertanian yang ada di Kabupaten Aceh Selatan yang berdiri pada tahun 1994, telah menghasilkan
lulusan sebanyak 13 tiga belas Angkatan. Sebagai lululusan SMK yang memiliki keahlian bidang keahlian pertanian diharapkan mampu memenuhi kebutuhan tenaga
penyuluh lapangan harian pertanian di Kabupaten Aceh Selatan yang memilki potensi SDA yang masih sangat potensial bidang pertanian.
Hasil seleksi penerimaan tenaga penyuluh lapangan harian pertanian yang telah menghasilkan tenaga penyuluh lapangan harian pertanian di Kabupaten Aceh
Selatan selama periode 2007 sampai April 2008, telah menyerap sekitar 130 seratus tiga piluh orang tenaga penyuluh lapangan harian pertanian, dengan rincian sebanyak
106 seratus enam orang berasal dari SMK Pertanian dengan komposisi 79 tujuhpuluh sembilan orang lulusan SMK Negeri I Pasie Raja dan 27 duapuluh
tujuh orang lulusan SMK lain, selebihnya 24 duapuluh empat orang dari Sarjana Pertanian
Komposisi tenaga penyuluh lapangan harian pertanian yang berasal dari lulusan SMK Negeri I Pasie Raja terlihat lebih besar yaitu sekitar 60,8 persen, diikuti
SMK Pertanian lain sebesar 20,8 persen dan yang kecil adalah tenaga penyuluh lapangan harian pertanian yang berasal dari latar belakang pendidikan Sarjana yakni
sebesar 18,4 persen. Tenaga penyuluh lapangan harian pertanian dengan latar belakang pendidikan yang berbeda, tentunya merupakan satu tim yang sangat solid
dan harus bisa bekerjasama dalam melakukan kerja sebagi motivator bagi masyarakat
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
petani yang tersebar di 16 enam belas Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Selatan.
Penempatan tenaga penyuluh lapangan harian pertanian sebagai pendamping dan motivator bagi masyarakat petani, berdasarkan luas dan banyak desamukim yang
ada di tiap Kecamatan. Namun ada juga desamukim yang memiliki luas desa dan jumlah mukim yang besar namun memiliki luas area pertanian kecil, maka
mendapatkan jumlah tenaga penyuluh lapangan harian pertanian sedikit. Distribusi Lulusan SMK Negeri I Pasie Raja yang bekerja sebagai tenaga
penyuluh lapangan harian pertanian menurut tahun lulus dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Distribusi Tenaga Penyuluh Lapangan Harian Pertanian Lulusan SMK
Berdasarkan Tahun Lulus
No Tahun Lulus
Jumlah Orang Persen
1 1996 6
12,00 2
1997 14
28,00 2 1998
3 6,00
3 1999 9
18,00 5 2000
2 4,00
6 2001 1
2,00 7 2002
1 2,00
8 2003 3
6,00 9 2004
7 14,00
10 2005 2
4,00 11 2006
1 2,00
12 2007 1
2,00 Jumlah 50
100,00 Sumber : Diolah dari data Primer, 2008
Berdasarkan Tabel 4.3, tenaga penyuluh lapangan harian pertanian yang paling banyak lulusan dari angkatan 1997 yaitu sebanyak 14 orang, yang paling
sedikit lulusan angkatan 2001, 2002, 2006 dan angkatan 2007. Melihat komposisi
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
penyebaran tenaga penyuluh lapangan harian pertanian menurut tahun lulus terlihat sudah mewakili setiap angkatan, tentunya menyumbangkan keahlian keilmuan yang
sangat kompetitif sekali. Sehingga di harapkan memberikan sumbangan yang sangat positif bagi kinerja tenaga penyuluh lapangan harian pertanian dalam melaksanakan
kegiatan lapangan dalam upaya peningkatan hasil pertanian di Kabupaten Aceh Selatan.
Kecamatan yang paling banyak mendapat jatah tenaga penyuluh lapangan harian pertanian adalah Kecamatan Pasie Raja sebanyak 16 enam belas orang,
yang bersal dari lulusan SMK Negeri I Pasie Raja sebanyak 12 dua belas orang,di susul Kecamatan Kluet Selatan sebanyak 14 empat belas orang, 11 sebelas orang
lulusan SMK Negeri I Pasie Raja dan Kecamatan Kluet Utara sebanyak 14 empat belas orang, 10 sepuluh orang lulusan SMK Negeri I Pasie Raja. Paling sedikit
penempatan tenaga penyuluh lapangan harian pertanian di Kecamatan Labuhan Haji Barat sebanyak 2 dua orang, disusul Kecamatan Tapaktuan sebanyak 3 tiga orang.
Penyebaran tenaga penyuluh lapangan harian pertanian sangat tergantung pada kondisi dan potensi daerah, artinya luas area pertanian yang ada di daerah
tesebut. Misalnya Kecamatan Tapaktuan hanya mendapat jatah 3 tiga orang tenaga penyuluh lapangan harian pertanian, hal ini karena kota tapaktuan yang merupakan
Ibukota Kabupaten Aceh Selatan luas lahan pertanian yang sangat kecil, hampir tidak ada lahan sawah, kacang tanah dan jenis tanaman pangan lainnya kecuali tanaman
pala. Karena karakteristik daerah tapaktuan terdiri dari daerah berbukit sampai terjal yang hanya cocok untuk tanaman pala, yang merupakan potensi lokal daerah ini.
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
Disusul Labuhan Haji Barat hanya mendapat jatah 3 tiga orang tenaga penyuluh lapangan harian pertanian, hal ini karena secara administrasi Kecamatan ini memilki
luas daerah yang kecil. Menurut hasil wawancara dengan Kepala BKPPP Kabupaten Aceh Selatan
yang bertanggungjawab terhadap Program Revitalisasi tenaga penyuluh lapangan harian pertanian, jika program “Satu Desa, Satu Penyuluh”, dengan 16 enam belas
Kecamatan serta 247 dua ratus empat puluh tujuh KelurahanDesa jelas ini belum memadai. Untuk itu, telah diadakan seleksi penerimaan tenaga penyuluh lapangan
harian pertanian gelombang III, namun pada saat penelitian ini berlangsung hasil seleksi belum bisa di publikasikan.
4.3. Profil Pendidikan Kecakapan Hidup Life Skills di Kabupaten Aceh