Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
3.2.1. Populasi
Menurut Sugiyono 1998, populasi merupakan keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Populasi penelitian ini adalah
lulusan yang telah melaksanakan praktik kerja industri prakerin dalam program Pendidikan Sistem Ganda yang telah berhasil bekerja terutama sebagai tenaga
penyuluh lapangan harian di sektor pertanian dan perkebunan yang merupakan sektor andalan masyarakat dan juga merupakan potensi lokal Kabupaten Aceh Selatan
sebagai daerah agraris. Populasi dalam penelitian ini adalah lulusan SMK Negeri I Pasie Raja,
berjumlah 130 orang yang tersebar di 16 enambelas kantor BPP Kecamatan. Saat ini bidang keahlian yang ada di SMK I Pasie Raja terdiri dari bidang keahlian
budidaya tanaman BDT, peternakan, dan teknik las. Sementara bidang keahlian yang diperlukan sebagai tenaga penyuluh lapangan harian pertanian hanya bidang
keahlian budidaya tanaman BDT dan bidang keahlian budidaya ternak. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
Tabel 3.1. Populasi dan Sebaran Tenaga Penyuluh Lapangan Harian pada 16 enam belas Kecamatan di Kabupaten Aceh Selatan
Tempat Tugas Kualifikasi Pendidikan
Tenaga Penyuluh Lapangan Harian
No Kecamatan Desa
SMK Sarjana
SMK lain
Jumlah 1 Trumon
16 4
2 2
8 2 Trumon
Timur 14
5 1
2 8
3 Bakongan 14
6 1
2 9
4 Bakongan Timur
8 2
1 2
5 5 Kluet
Selatan 17
10 3
2 15
6 Kluet Timur
7 7
2 1
10 7
Kluet Utara 19
8 1
2 11
8 Kluet Tengah
13 7
2 2
11 9 Pasie
Raja 20
12 2
2 16
10 Tapaktuan
15 1
1 -
2 11
Samadua 27
5 2
1 8
12 Sawang
15 2
1 2
5 13 Meukek
22 3
1 2
6 14
Labuhan Haji 16
2 1
2 5
15 LH. Timur
11 3
3 1
7 16
LH. Barat 13
2 -
2 4
Jumlah 247
79 24
27 130
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2009
3.2.2. Sampel
Tujuan penggunaan sampel adalah agar peneliti dapat memperoleh data yang dapat mencerminkan keadaan populasi dengan biaya lebih murah dan waktu
penelitian lebih cepat. Penetapan ukuran sampel didasarkan atas pertimbangan Roscoe dalam Sugiyono 2003, yang mengatakan : pertama, ukuran sampel yang
layak digunakan dalam penelitian sosial adalah antara 30 sampai dengan 500 sampel.
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
Kedua, bila sampel dibagi dalam kategori, maka jumlah anggota sampel tiap kategori minimal 30. Dalam penelitian ini, sampel ditetapkan secara purposive terhadap
lulusan yang telah melaksanakan Praktik kerja Industri, sekarang ini bekerja sebagai tenaga penyuluh lapangan harian pertanian pada sektor pertanian dan perkebunan di
Kabupaten Aceh Selatan. Data populasi di atas ditetapkan sampel sebanyak 7 tujuh kantor BPP
Kecamatan dengan jumlah populasi sebanyak 74 tujuhpuluh empat orang. Dengan ketentuan bahwa dari 74 orang, ditentukan sebanyak 50 limapuluh orang. Tujuh 7
Kecamatan yang dijadikan sampel merupakan Kecamatan yang memiliki tenaga penyuluh lapangan harian pertanian paling banyak berasal dari lulusan SMK Negeri I
Pasie Raja. Sebaran dan Jumlah sampel seperti yang tertera pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Sebaran Populasi dan Jumlah Sampel pada 7 tujuh Kecamatan
Tempat Tugas Data Responden
No Kecamatan Jumlah Tenaga Penyuluh
Lapangan Harian Lulusan SMK Persen 1
Bakongan 9 6 12,00
2 Kluet selatan
15 10 20,00 3
Kluet Timur 10 7 14,00
4 Kluet Utara
11 8 16,00 5
Pasie Raja 16 12 24,00
6 Samadua
8 5 10,00 7
Sawang 5 2 4,00
Jumlah 74 50 100,00
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2009
3.3. Jenis dan Sumber Data