Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kabupaten Aceh Selatan dengan Ibukota Tapaktuan memilki luas 4.005,10 Km
2
atau setara dengan 6,69 persen dari total wilayah Propinsi Aceh 57.365 Km
2
. Sebagian besar daerah ini merupakan daratan dengan ketinggian diatas 500 meter
diatas permukaan laut dpl, berupa hutan berbukit-bukit dengan tingkat kemiringan curam sampai terjal.
Secara geografis terletak pada Garis 2
o
– 4
o
LU dan 96
o
– 90
o
BT, dimana Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara, Sebelah Selatan
berbatasan dengan Samudra Indonesia, Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat Daya serta Sebelah Timur berbatasan dengan Aceh Singkil.
Secara administraasi Kecamatan Trumon Timur memiliki luas wilayah terbesar, yaitu mencapai 684.878,70 Km
2
17,10 persen dari total wilayah Aceh Selatan, disusul Kecamatan Trumon dengan luas wilayah 513.708,00 Km
2
12,83 persen. Sedangkan wilayah terkecil adalah Kecamatan Labuhan Haji dengan luas
43.744,70 Km
2
2,00 persen.
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
Luas wilayah Kabupaten Aceh Selatan dirinci menurut Kecamatan dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Luas Wilayah Kabupaten Aceh Selatan Dirinci Menurut Kecamatan,Tahun 2007
No Kecamatan Luas Km
2
Banyaknya Desa
Luas Kecamatan Luas Kabupaten
1 2 3 4
5 1 Trumon
513.708,00 16
12,83 2 Trumon
Timur 684.878,70
14 17,10
3 Bakongan 274.654,50
14 6,86
4 Bakongan Timur
128.092,40 8
3,20 5 Kluet
Selatan 152.105,10
17 3,80
6 Kluet Timur
263.271,00 7
6,57 7 Kluet
Utara 146.562,00
19 3,66
8 Kluet Tengah
284.722,70 13
7,11 9 Pasie
Raja 567.285,80
20 14,16
10 Tapaktuan 92.680,10
15 2,31
11 Samadua 96.704,70
27 2,41
12 Sawang 182.668,60
15 4,56
13 Meukek 408.392,50
22 10,20
14 Labuhan Haji
43.744,70 16
1,09 15 LH.
Timur 85.382,80
11 2,13
16 LH. Barat
80.246,80 13
2,00 Tahun 2007
4.005.100 247
100 2006
4.005.100 247
100 Sumber : BPS Kabupaten Aceh Selatan, 2007
Data BPS Kabupaten Aceh Selatan menunjukan hingga akhir 2007, jumlah penduduk 205,970 jiwa yang tersebar di 16 Kecamatan dan 248 desakeluarahan
dengan jumlah penduduk per rumah tangga sebesar 48,096 dan rata-rata penduduk 52 jiwaKm
2
.
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
Berikut jumlah penduduk, jumlah rumah tangga, dan rata-rata per rumah tangga menurut Kecamatan, dapat dilihat pada Tabel 4.2 :
Tabel 4.2. Jumlah Rata-Rata Penduduk, Per Km
2
, dan Rumah Tangga dalam Kabupaten Aceh selatan
Rata-rata Penduduk No Kecamatan
Kelur ahan
Jumlah KK
Per JiwaKm
2
Per KK Jumlah
Penduduk 1 2 3
4 5 6 7 1 Trumon
16 1,324
10 4
5,354 2 Trumon
Timur 14
2,478 15
4 9,949
3 Bakongan 14
9,960 45
5 9,960
4 Bakongan Timur
8 1,208 39 4
5,057 5 Kluet
Selatan 17
2,784 81
4 12,347
6 Kluet Timur
7 2,101
37 5
9,693 7 Kluet
Utara 19
5,705 163
4 23,845
8 Kluet Tengah
13 1,701
23 4
6,435 9 Pasie
Raja 20
3,533 26
4 14,753
10 Tapaktuan 15
5,549 241
4 22,364
11 Samadua 27
3,023 162
5 15,626
12 Sawang 15
2,780 73
5 13,421
13 Meukek 22
4,184 45
4 18,579
14 Labuhan Haji
16 2,628
288 5
12,592 15 LB.Timur
11 2,426
115 4
9,823 16 LB.
Barat 13
3,892 202
4 16,172
2007 248
48,096 52
4 205,970
Tahun 2006 247
43,387 53
5 204,449
2005 247
41,331 50
5 188,909
2004 247
43,365 50
5 193,545
Sumber : BPS Kabupaten Aceh Selatan, 2007.
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
Terlihat bahwa penduduk terpadat terdapat di Kecamatan Kluet Utara yaitu 23,845 jiwa dengan rata-rata penduduk per jiwakm 163, sementara itu jumlah
penduduk yang terjarang terdapat di Kecamatan Bakongan Timur yaitu 5,057 jiwa dengan rata-rata penduduk per jiwakm 39 jiwaKm
2
. Sebagai daerah agraris, Kabupaten Aceh Selatan memiliki potensi pertanian
yang cukup memadai. Sektor pertanian yang mencakup kehutanan, peternakan, perkebunan, tanaman pangan dan holtikultura, serta perikanan menjadi sumber
nafkah utama dan tumpuan hidup bagi sebahagian besar masyarakat. Sehingga sektor pertanian menjadi leading sektor dalam struktur perekonomian daerah dengan
kontribusinya mencapai 47,25 persen dalam Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Aceh Selatan.
Dari hasil wawancara dengan beberapa kepala BPP Kecamatan Kabupaten Aceh Selatan diketahui bahwa secara umum permasalahan dan kendala yang dihadapi
petani saat ini lebih bersifat internal. Permasalahan dan kendala tersebut antara lain rendahnya produktivitas seiring dengan perubahan agroklimat, menyempitnya lahan
produktif, permodalan dan sulitnya mendapatkan informasi. Oleh karena itu perlu kerja keras Pemerintah dan tenaga-tenaga teknis pembangunan pertanian dan peran
serta masyaraka dalam mendukung upaya meningkatkan hasil-hasil pertanian. Salah satu upaya yang patut mendapat perhatian semua pihak dalam ikut mendukung
program Pemerintah bidang Ketahanan Pangan Nasional yaitu program Revitalisasi Pertanian.
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan yang merupakan salah satu Triple Track Strategi Pembangunan Nasional, bertujuan mengurangi kemiskinan,
menciptakan lapangan kerja dan kesempatan usaha yang baru, meningkatkan daya saing, melestarikan lingkungan, serta membangun daerah, khususnya daerah
pedesaan. Sejalan dengan revitalisasi pertanian, Departemen Pertanian telah mengambil
kebijakan tentang Revitalisasi Penyuluhan Pertanian, sebagai motor penggerak pembangunan pertanian. Diharapkan melalui kegiatan penyuluhan pertanian, petani
dan keluarganya dapat dikembangkan kemampuannya, keswadayaannya dan kemandirian agar mampu mengelola usaha taninya dan mempunyai daya saing yang
tinngi. Program revitalisasi pertanian tersebut meliputi : 1.
Pengembangan kelembagaan penyuluhan pertanian yang mandiri, baik di tingkat Pusat, Provinsi, KabupatenKota, maupun di Kecamatan
2. Pengembangan ketenagaan penyuluhan pertanian, baik penyuluh terampil
maupun penyuluh ahli. 3.
Pengembangan sistim penyuluhan pertanian. 4.
Pendanaan program penyuluhan pertanian di semua tingkatan.
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian STTP sebagai lembaga pendidikan tinggi kedinasan di Departemen Pertanian, turut berperan dalam pembangunan
pertanian, khususnya dalam mendukung upaya revitalisasi penyuluhan pertanian. Melalui STTP, dapat dihasilkan SDM Penyuluh Pertanian Ahli yang profesional,
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
inovatif, kredibel dan berwawasan global dalam membangun sistem penyuluhan pertanian. STTP sebagai salah satu center of excellence diharapkan mampu menjadi
pelopor dalam mendukung program revitalisasi penyuluhan pertanian. Indonesia hanya memilki 7 tujuh unit STTP yang tersebar diseluruh
Indonesia di bawah pengelolaan Departemen Pertanian. Sementara itu, dalam rangka mendukung keberhasilan program revitalisasi penyuluhan pertanian Menteri
pertanian R.I telah mengambil kebijakan “Satu Desa, Satu Penyuluh”. Keputusan Menteri Pertanian R.I, jelas membuka peluang yang sangat besar
bagi lulusan-lusan SMK Pertanian yang ada di seluruh Indonesia untuk ikut terlibat. Karena menurut data BPS, saat ini terdapat sekitar 70.000 desa yang tersebar di
Indonesia. Artinya, dibutuhkan 70.000 orang tenaga penyuluh lapangan harian pertanian. Sementara sampai dengan tahun 2006 hanya sekitar 26.000 orang aparat
penyuluh pertanian yang statusnya PNS. Untuk itu kebutuhan akan tenaga penyuluh lapangan harian pertanian masih besar, yaitu sekitar 45.000 orang .
Fakta di atas telah membuka peluang bagi lulusan SMK pertanian yang ada di Indonesia untuk ikut terjun dalam memenuhi kebutuhan Tenaga penyuluh lapangan
harian pertanian. Karena jika dilihat STTP yang ada hanya sekitar 7 tujuh unit di seluruh Indonesia, otomatis belum mampu untuk memenuhi kebutuhan tenaga
penyuluh lapangan harian pertanian yang sama dengan jumlah desa yang ada di Indonesia yaitu sekitar 70.000 desaorang.
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
Provinsi NAD saat ini hanya memiliki satu 1 unit STTP yakni STTP yang terletak di Saree Kabupaten Aceh Besar, belum mampu memenuhi kebutuhan akan
Tenaga penyuluh lapangan harian pertanian. Walaupun kebutuhan akan tenaga penyuluh lapangan harian pertanian juga di serap dari lulusan Perguruan Tinggi
sarjana pertanian namun belum juga mampu memenuhi kuorta. Alasan lain adalah sebaiknya pengangkatan tenaga penyuluh lapangan harian
pertanian sebaiknya berasal dari daerah sendiri putra daerah, hal ini sangat terkait dengan kinerja dan produktivitas tenaga penyuluh lapangan harian pertanian.
Selain itu sebagai putra daerah, di harapkan tenaga penyuluh lapangan harian pertanian lebih menguasai lokasi, profil masyarakat, adad dan kebiasaan, serta
karakteristik dari masyarakat desanya . Sehingga lebih mudah untuk beradaptasi dan memasukan program-program kerja yang menyangkut dengan kegiatan revitalisai
pertanian dalam upaya meningkatkan produksi pertanian. Kabupaten Aceh Selatan saat ini hanya memiliki 1 satu unit SMK Pertanian
yaitu SMK Negeri I Pasie Raja. Kabupaten Aceh Selatan yang terdiri dari enam belas 16 Kecamatan dan 247 dua ratus empat puluh tujuh desa, untuk memenuhi
kebutuhan tenaga penyuluh lapangan harian pertanian selain tenaga penyuluh lapangan harian pertanian Ahli PNS, mulai tahun 2007 BKPPP Kabupaten Aceh
Selatan membuka kesempatan bagi lulusan SMK Pertanian dan Sarjana Pertanian melaui ujian seleksi yang di selenggarakan oleh BKPPP Kabupaten di bawah
Departemen Pertanian R.I.
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
4.2. Profil Tenaga Penyuluh Lapangan Harian Pertanian Lulusan SMK