Terampil dan Mandiri Sumberdaya Manusia yang Berkualitas Produktivitas

Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009 2. Manfaat bagi masyarakat : 1. Menguranggi penggangguran, 2. Menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain, 3. Menguranggi kesenjangan sosial. 3. Manfaat bagi pemerintah : 1. Meningkatkan SDM di daerah, 2. Mencegah urbanisasi, 3. Menumbuhkan kegiatan usaha ekonomi masyarakat dan 4. Menekan kerawanan sosial.

2.6. Terampil dan Mandiri

Menurut Anita 2004 dalam Indrawati 2005, kemandirian adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan atau tugas sehari-hari sendiri atau dengan sedikit bimbingan, sesuai dengan tahapan perkembangan dan kepastiannya. Kemandirian merupakan salah satu tujuan penyelenggaraan program life skills. Artinya setelah tamat diharapka siswa mampu membuka lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahliannyan dan diharapkan mampu menyerap tenaga kerja. Selain mampu menghidupi dirinya sendiri juga bisa memberikan manfaat pada orang lain dalam rangka menguranggi pengganggruran.

2.7. Sumberdaya Manusia yang Berkualitas

Seorang tokoh Ekonomi yang ternama Theodore W.Schullz 1971, membahas peranan pendidikan dan penelitian terhadap investasi dalam Human Capital Modal Manusia dengan membandingkan dua pendapat ahli lainya, maka beliau berkesimpulan bahwa makin meningkatnya investasi terhadap pendidikan, oleh karena hasilnya dapat dihitung sedangkan sebagian lagi agak sukar menerangkan Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009 bertambahnya pendapatan sebagai hasil dari investasi itu dimana kualitas komponen- komponen seperti pengetahuan, keterampilan dan sifat-sifat lain yang sejenis itu mempunyai efek khusus terhadap kemampuan manusia dalam mengerjakan tugas yang produktif. Peningkatan kemampuan itu sekaligus ikut meningkatkan nilai Produktivitas dari upaya kerja manusia dan hal itu menghasilkan a positive rate of return Kamars, 2005. Nachrowi 1999, Mengatakan bahwa, dalam pengembangan suatu wilayah salah satu pilar yang cukup penting adalah sumberdaya manusia SDM, karena dengan kemampuan yang cukup akan mampu menggerakan seluruh sumberdaya yang ada. Berbeda dengan sumberdaya alam yang mempunyai keterbatasan, semakin lama semakin berkurang dan habis. Di samping itu, sumberdaya manusia mempunyai peran ganda dalam sebuah proses pembangunan, dapat sebagai obyek maupun subyek pembangunan. Selanjutnya dikatakan bahwa Sumberdaya Manusia adalah kemampuan totalitas daya pikir dan daya fisik yang terdapat pada orang tersebut . Kualitas Sumberdaya Manusia harus ditingkatkan supaya produktivitas kerja meningkat, sehingga hidup sejahtera Hasibuan, 2005.

2.8. Produktivitas

Menurut laporan World Economic Forum tahun 2003-2004 daya saing Indonesia menduduki peingkat ke 37 pada tahun 1999, turun menjadi 44 tahun 2000, menurun lagi ke urutan 49 tahun 2001, merosot ke urutan 69 di tahun 2002 dan pada Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009 tahun 2003 mencapai peringkat terendah menjadi ke 72. Di sini terlihat bahwa daya saing Indonesia terus merosot terutama bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN. Di tingkat ASEAN Singapore pada tahun 2003 dan 2002 ada di peringkat 6, Malaysia 2003 di urutan 29 turun dari 27 tahun 2002. Thailan tahun 2003 ada di urutan 32 turun dari peringkat 30 di tahun 2002, sementara Vietnam ada di peringkat 60 tahun 2003 dan menurun dari 56 di tahun 2002. Philipine ada di peringkat 66 tahun 2003 turun dari peringkat 62 di tahun 2002. Michael Porter secara tegas menyatakan produktivitas merupakan akar penentu tingkat daya saing baik pada level individu, perusahaan, industri maupun pada level negara. Produktivitas sendiri merupakan sumber standar hidup dan sumber pendapatan individual maupun perkapita. Sedangkan daya saing sendiri pada dasarnya adalah kemampuan untuk menciptakan suatu tingkat kemakmuran. OECD mendefinisikan daya saing sebagai tingkat kemampuan suatu negara menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan tuntatan pasar internasional dan bersamaan dengan itu kemampuan menciptakan suatu kesejahteraan berkelanjutan bagi warganya. Jadi terdapat hubungan yang sejalan antara tingkat produktivitas dan tingkat daya saing. Tingkat produktivitas dapat dinaikan dengan cara memobilisasi tabungan domestik dan penarikan bantuan modal asing guna meningkatkan investasi baru berupa pengadaan barang-barang modal asing guna meningkatkan investasi baru berupa pengadaan barang-barang modal serta investasi di bidang pendidikan dan Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009 pelatihan untuk menambah keterampilan pengelolaan setiap orang tenaga kerja yang terlibat Todarro, 1999. Produktivitas dapat didefinisikan sebagai perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh output dengan jumlah sumber yang dipergunakan input. Produktivitas dapat dinyatakan secara kuantitas maupun kualitas. Produktivitas dalam ukuran kualitas tidak dapat di ukur dengan uang. Produktivitas ini digambarkan dari ketetapan menggunakan metode dan alat yang tersedia sehingga volume dan beban kerja dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang tersedia dan mendapat respons positif bahkan pujian dari orang lain atas hasil kerjanya. Kajian terhadap produktivitas secara lebih konprehensif adalah keluaran yang banyak dan bermutu dari tiap-tiap fungsi dan peranan penyelenggaraan sekolah, seperti dijelaskan Thomas 1972 dalam Triana dan Komariah 2008 yang menyodorkan tiga pendekatan mengukur produktifitas,yaitu sebagai berikut: 1. The Administrator’s Production Function memfokuskan pada tatanan lembaga dalam mekanisme kepemimpinan dan manajemen yang memberikan perhatian pada kepuasan pelanggan, terutama pada kepuasan pemimpin suatu pendidiksan dalam memberikan layanan terhadap custumer. 2. The phychologist’s production function menitikberatkan pada perubahan prilaku peserta didik sebagai hasil belajar. Produktivitas dapat di ukur dari perubahan prilaku siswa, hasil dari proses belajar mengajar yang memenuhi kebutuhan belajar siswa berdasarkan karakteristik dan tugas belajar siswa serta mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh. Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009