Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
Provinsi Aceh”, sebagai pembangunan jangka panjang dan berkesinambungan dalam meningkatan sumberdaya manusia berkualitas, terampil dan mandiri.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada perbedaan Life Skills bidang keahlian lulusan SMK sebelum dan
sesudah melaksanakan Praktik Kerja Industri. 2.
Bagaimana kontribusi pelaksanaan Praktik Kerja Industri terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Aceh Selatan.
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis apakah ada perbedaan Life Skills bidang keahlian lulusan
SMK sebelum dan sesudah melaksanakan Praktik Kerja Industri. 2.
Untuk menganalisis bagaimana kontribusi pelaksanaa Praktik Kerja Indistri terhadap pengembangan wilayah di Kabupaten Aceh Selatan.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada berbagai pihak seperti : 1.
Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan khususnya Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja dan Dinas BKPPP dalam
pengembangkan pembangunan pendidikan yang berkelanjutan dalam upaya
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
peningkatan sumberdaya manusia yang yang memiliki Life Skills terampil dan mandiri.
2. Peneliti lain yang berminat melakukan penelitian lanjutan berkenaan dengan
Praktik Kerja Industri sebagai upaya peningkatan sumber daya manusia SDM di pedesaan.
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pendidikan Sistem Ganda PSG
Salah satu bentuk nyata implementasi kebijakan kesesuaian dan kesepadaman
link and match adalah pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda PSG pada Sekolah
Menengah Kejuruan SMK. Pendidikan Sistem Ganda PSG pada dasarnya
mengandung dua prinsip, yaitu : Pertama, Program pendidikan kejuruan pada SMK
adalah program bersama joint program antara SMK dengan industriperusahaan pasangannya. Prinsip ini merupakan konkritisasi peralihan dari suppply driven ke
demand driven. Peralihan dalam arti kewenangan dan tanggung jawab secara sepihak
oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan ke arah kebersamaan dan tanggung jawab bersama dengan piha-pihak yang berkepentingan dengan pendidikan kejuruan.
Kedua, Program pendidikan kejuruan dilakukan di dua tempat sebagian program
yaitu teori dan praktik dasar kejuruan di sekolah SMK, dan sebahagian lainnya dilaksanakan di dunia kerja, yaitu keahlian produktif yang diperoleh melalui kegiatan
bekerja di dunia kerja. Pola penyelenggaraan pendidikan di dua tempat ini, akan memaksa SMK
mendekatkan dunianya dunia sekolah ke dunia kerja, menyesuaikan isinya dengan
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
kebutuhan kerja, untuk mempermudah transfer nilai-nilai dan perilaku kerja sebagaimana yang berlaku di dunia kerja Djojonegoro, 1995. PSG juga
dimaksudkan sebagai pranata means untuk mempercepat proses pembaharuan
pendidikan kejuruan serta strategi pengembangannya.
2.1.1. Konsep Pendidikan Sistem Ganda PSG
Pendidikan Sistem Ganda PSG adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan
sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu
tingkat keahlian profesional tertentu. Dari pengertian di atas terlihat selain lembaga pendidikan dan pelatihan maka
tanggung jawab dalam penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan kejuruan juga menjadi tanggung jawab dunia industri perusahaan tertentu. Tanggung jawab
itu mulai dari tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai pada tahap penilaian dan penentuan kelulusan peserta didik, serta upaya pemasaran tamatannya.
Pada tahap perencanaan, industriperusahaan yang telah mengikatkan diri bekerjasama dengan lembaga pendidikan pelatihan Kejuruan atau sekolah
penyelengara dalam menyelenggarakan pelaksanaan program pelatihan, pendidikan yang digunakan harus merupakan program yang di rancang dan disepakati bersama
oleh kedua belah pihak, melalui ikatan perjanjian MoU, yang jelas dan tertulis dan tentunya tidak merugikan kedua belah pihak, antara sekolah siswa dan pihak
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
institusi pasangan dunia usahadunia industri. Mengapa ini penting, karena pelaksanaan pendidikan sistim ganda diarahkan untuk menghasilkan tamatan yang
memiliki keahliankompetensi atau kecakapan hidup life skills tertentu secara terstandar sesuai denga kebutuhan tenaga kerja , maka senantiasa mengacu pada
pencapaian standar kemampuan kompetensi sesuai dengan tuntutan jabatan pekerjaan atau profesi tertentu yang berlaku di lapangan kerja.
Berdasarkan standar kemampuan yang harus dikuasai dan materi yang harus di pelajari, maka disepakati waktu atau berapa lama dilaksanakan di sekolah dan
berapa lama di institusi pasangannya dunia industri perusahaan. Juga di sepakati pola pelaksanaan, apakah model hour-release, day-release dan blok- release atau
kombinasi. Selanjutnya dalam pelaksanaan pelatihan, diserahkan pada dunia
industriperusahaan penyelengara. Namun tidak terlepas dari kerangka yang telah di sepakati. Begitupun pada tahap penilaian di serahkan sepenuhnya kepada lembaga
penyelenggara, tentu saja penilaiannya dari tiga aspek, yaitu : aspek kognitif, aspek apektif dan aspek Psikomotorik. Dalam penentuan kelulusan, selain ditentukan oleh
sertifikat yang diperoleh dari dunia industri juga di tentukan oleh hasil ujian kompetensi masing-masing bidang keahlian yang telah dilaksanakan dalam PSG.
Sistem penilaian ini diberikan oleh kedua belah pihak yaitu pihak sekolah dan dunia industri.
Sertifikat yang didapat dari dunia industri atas pengakuan dan pengharagaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan merupakan tiket
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
untuk diakui di dunia kerja dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional. Selain itu diakui bahwa peserta didik tersebut telah memiliki kecakapan
hidup tertentu life Skills yang mungkin tidak semua orang memilikinya. Dilihat dari uraian di atas, penyelenggaran Pendidikan dan pelatihan dengan
pendekatan Pendidikan Sistem Ganda PSG adalah untuk : 1.
Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja ; 2.
Meningkatkan dan memperkokoh kesesuaian dan kesepadaman link and match antara lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan dengan dunia Kerja;
3. Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
berkualitas, dengan memamfaatkan sumberdaya yang ada di dunia kerja; 4.
Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
2.1.2. Strategi Pengembangan
Konsep PSG tersebut di atas merupakan inovasi pendidikan kejuruan bagi sistem lama. Namun keterlaksanaan dan keberhasilan pelaksanaan program ini sangat
ditentukan oleh kadar pemahaman, kepedulian dan komitmen dari semua pihak pelaksana di lapangan, yaitu manajemen SMK sekolah yang bersangkutan, guru,
dan pihak dunia usaha dan industri, untuk mewujudkan hasil yang diinginkan mungkin dibutuhkan strategi pengembangan yang mengena pada sasaran.
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
Strategi pentahapan dan pembabakan, adalah proses pembentukan pemahaman, kepedulian dan komitmen, memerlukan proses penerimaan tata nilai
baru, perubahan pola pikir, sikap dan prilaku dari segenap pelaku yang terlibat. Pada tahap pembabakan, di harapkan sejalan dengan langkah penyiapan sumberdaya
manusia menghadapi globalisasi.
2.2. Praktek Kerja Industri Prakerin
Kemungkinan terlaksananya PSG di SMK sangat bergantung kepada ketersedian dunia usaha dan industri menjadi pasangan SMK untuk bekerjasama
melaksanakan program tersebut, karena ikut berperan dalam penyelenggaraan PSG sebelum menjadi kewajiban yang diatur dalam undang-undang. Ada atau tidak
adanya kesedian dunia usahaindustri untuk menjadi institusi pasangan sangat di tentukan oleh kemampuan manajemen sekolah dalam mendekati dan menyakinkan
dunia usaha dan industri. Kegiatan kerjasama dengan dunia industri dunia usaha yang telah di kembangkan, dapat menjadi modal dasar untuk lebih difokuskan kepada
kerjasama pelaksanaan PSG. Praktik kerja industri prakerin yang dilaksanakan dalam PSG memiliki beberapa keuntungan, baik bagi sekolah, siswa maupun
institusi pasangan dunia industriperusahaan . Bagi sekolah, terdapat kesesuaian dan kesepadanan link and match antara
program pendidikan dan kebutuhan lapangan kerja yang tersedia sesuai dengan kebijakan link and match. Menjawab sebahagian permasalahan yang berkenaan
dengan biaya, sarana ,dan prasarana pendidikan yang kadang menjadi kendala dalam
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
upaya peningkatan mutu. Juga memberikan kepuasan bagi penyelenggara pendidikan kejuruan SMK dan para pelaku lainnya karena tamatannya lebih terjamin
memperoleh bekal keahlian life skills yang bermakna, baik untuk kepentingan siswa itu sendiri maupun untuk untuk kepentingan pembangunan bangsa pada umumnya.
Pelaksanaan praktik kerja industri prakerin, bagi siswa memperoleh banyak keuntungan. Produk lulusansiswa akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan
betul-betul memiliki bekal keahlian life skills profesional untuk terjun ke lapangan kerja sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupannya dan untuk bekal
pengembangan dirinya secara berkelanjutan. Keahlian life skills yang diperoleh melalui PSG dapat mengangkat harga dan rasa percaya diri tamatan.
Penyelenggaran PSG bagi dunia industridunia usaha sebagai institusi pasangan adalah institusi pasangan mengenal persis kualitas peserta didik yang
belajar dan bekerja di perusahaannya. Kalau dinilai bisa menjadi aset, dapat direkrut menjadi tenaga kerja di perusahaan , tapi bila tidak maka tidak ada keharusan bagi
perusahaan untuk mempekerjakan siswa yang praktik tersebut. Selain itu, memberi kepuasan tersendiri bagi dunia usaha dan industri penyelenggara karena memperoleh
pengakuan ikut serta menentukan masa depan bangsa melalui PSG. Menurut Miraza 2008, pemerintah perlu meninjau ulang kebijakan
pendidikan serta penyempurnaan perangkat pendidikan, software ataupun hardware, yang selama ini keberadaannya sudah seperti benang kusut tanpa arah yang jelas.
Kebijakan pendidikan yang tambal sulam dan tidak berlandaskan pada kebutuhan nyata masyarakat harus dibuang. Disusun suatu kebijakan pendidikan baru yang
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
sesuai dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan pembangunan bangsa dan negara. Keahlian, keterampilan, dan moral perlu ditekankan pada para lulusan agar para
lulusan memiliki sikap kemandirian dan harga diri tinggi.
2.3. Program Kecakapan Hidup Life Skills 2.3.1. Pengembangan Pendidikan Kecakapan Hidup di Sekolah life skills
education Salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas Pendidikan
Nasional adalah salah satunya yang dilakukan adalah Pengembangan Rencana Sekolah RPS. Yaitu bagaimana sekolah mengembangkan program-program yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang sesuai dengan misi dan visi dari SMK yaitu menghasilkan lulusan yang berkualitas, mandiri serta memiliki
keahiann dan ketrampilan. Menurut Rohiat 2008, di antara RPS yang disusun, salah satunya
adalah Pengembangan Pendidikan Kecakapan hidupPKH life skills education. Sasaran dari progran pengembangan PKH adalah terwujudnya PKH di sekolah
sehingga program-program yang dapat di kembangkan antara lain 1 penyosialisasian PKH di sekolah, 2 penyusunan dan perencanaan program PKH, 3
pengimplementasian PKH, 4 peningkatan supervisi, monitoring dan evaluasi dalam program PKH , 5 peningkatan manajemen program PKH, 6 dan sebagainya.
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
Dalam melaksanakan sasaran dari program PKH di atas maka perlu adanya strategi agar sasaran terwujud, antara lain 1 melaksanakan workshoppelatihaan
secara internal di sekolah, 2 melakukan kerjasama dengan komite sekolah, 3 melakukan kerjasama dengan masyarakat, 4 melakukan kerjasama dengan LPTK
instansi lain yang relevan, 5 melakukan kerjasama dengan DUDI. Tidak semua sekolahlembaga penyelenggara pendidikan yang memiliki
semua komponen sistem pendidikan menghasilkan output sekolah yaitu, lulusan yang bermutu sebagi sentral tujuan pendidikan, namun sangat tergantung pada tingkat
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan pada masing-masing komponen. Untuk ketercapaian tujuan tersebut perlu beberapa komponen pendukung dan pelaksana.
Dalam hal ini manajemen kelembagaan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan perlu melakukan penataan di bidang-bidang garapan sekolah seperti kesiswaan,
ketenagaan, kurikulum, sarana dan prasana, keuangan dan kemitraan sekolah dengan masyarakat.
Menurut Triatna dan Komariah 2004, saat ini telah dikembangkan kurikulum berbasis kompetensi yang merupakan respon pendidikan untuk
meningkatkan mutu lulusan yang kompeten dalam menata hidup dan kehidupannya dengan menerapkan kemampuan yang dimilikinya. Kompetensi di kembangkan
untuk memberikan keterampilan dan keahlian bertahan hidup life skills dalam perubahan, pertentangan, ketidakpastian, dan kerumitan kehidupan. Kurikulum
berbasis kompetensi ditujukan untuk menciptakan tamatan yang kompeten dan cerdas dalam membangun identitas budaya dan bangsanya dengan memberikan dasar-dasar
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
pengetahuan, keterampilan, pengalaman belajar yang membangun integritas sosial, serta membudayakan dan mewujudkan karakter nasional..
Kurikulum berbasis kompetensi memudahkan guru dalam menyajikan pengalaman belajar yang sejalan dengan prinsip belajar sepanjang hayat yang
mengacu pada empat pilar pendidikan universal yang dikemukan oleh UNESCO Delor, 1997, yaitu belajar mengetahui learning to know, belajar melakukan
learning to do, belajar menjadi diri sendiri learning to be, dan belajar hidup dalam kebersamaan learning to live together.
Mempersiapkan peserta didik yang memiliki berbagai kompetensi pada hakikatnya merupakan upaya untuk menyiapkan peserta didik yang memiliki
kemampuan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial yang bermutu tinggi, antara lain berupa keterampilan motorikmanual, kemampuan intelektual, sosial, dan
emosional. Dengan memiliki kompetensi semacam itu, peserta didik diharapkan mampu untuk mengatasi segala macam akibat dari adanya perkembangan dan
perubahan yang terjaddi dalam lingkungan terdekat sampai yang terjauh lokal, nasional, regional bahkkan internasional.
Saat ini untuk mewujudkan kurikulum melalui peningkatan relevansi kurikulum dengan program pendidikan life skills sebagai salah satu fokus analisis
dalam pengembangan kurikulum. Dalam implementasinya pengembangan pendidikan life skills meliputi keterampilan hidup yang relevan dipelajari di sekolah
setelah menyelesaikan satuan program belajar tertentu, bahan belajar harus dipelajari agar keterampilan hidup tersebut dikuasiai siswa yang mempelajarinya, kegiatan dan
Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009
pengalaman belajar siswa agar benar-benar menguasai ketrampilan tersebut, sarana dan prasarana pendukung kepemilikan keterampilan yang diinginkan, dan indikator
keberhasilan siswa yang mengikutinya. Pelaksanaan program pengembangan Pendidikan Kecakapan HidupPKH life
skills education di sekolah dimaksudkan bahwa lembaga pendidikan yang ada sekarang ini di harapkan bukan hanya sebagai sebuah lembaga yang hanya mampu
mencetak SDM yang intelektual dan profesional namun lebih dari itu mampu melahirkan SDM yang memiliki keahlian, keterampilann dan mandiri. Karena
diharapkan mampu menjadi motor penggerak dalam pembangunan, yaitu mampu menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran dan sumbangannya
sangat besar dan positif dalam upaya pengembangan wilayah.
2.4. Pemetaan Penerapan Pendidikan Kecakapan Hidup Life Skills