Konsep Pendidikan Sistem Ganda PSG

Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009 kebutuhan kerja, untuk mempermudah transfer nilai-nilai dan perilaku kerja sebagaimana yang berlaku di dunia kerja Djojonegoro, 1995. PSG juga dimaksudkan sebagai pranata means untuk mempercepat proses pembaharuan pendidikan kejuruan serta strategi pengembangannya.

2.1.1. Konsep Pendidikan Sistem Ganda PSG

Pendidikan Sistem Ganda PSG adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Dari pengertian di atas terlihat selain lembaga pendidikan dan pelatihan maka tanggung jawab dalam penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan kejuruan juga menjadi tanggung jawab dunia industri perusahaan tertentu. Tanggung jawab itu mulai dari tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai pada tahap penilaian dan penentuan kelulusan peserta didik, serta upaya pemasaran tamatannya. Pada tahap perencanaan, industriperusahaan yang telah mengikatkan diri bekerjasama dengan lembaga pendidikan pelatihan Kejuruan atau sekolah penyelengara dalam menyelenggarakan pelaksanaan program pelatihan, pendidikan yang digunakan harus merupakan program yang di rancang dan disepakati bersama oleh kedua belah pihak, melalui ikatan perjanjian MoU, yang jelas dan tertulis dan tentunya tidak merugikan kedua belah pihak, antara sekolah siswa dan pihak Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009 institusi pasangan dunia usahadunia industri. Mengapa ini penting, karena pelaksanaan pendidikan sistim ganda diarahkan untuk menghasilkan tamatan yang memiliki keahliankompetensi atau kecakapan hidup life skills tertentu secara terstandar sesuai denga kebutuhan tenaga kerja , maka senantiasa mengacu pada pencapaian standar kemampuan kompetensi sesuai dengan tuntutan jabatan pekerjaan atau profesi tertentu yang berlaku di lapangan kerja. Berdasarkan standar kemampuan yang harus dikuasai dan materi yang harus di pelajari, maka disepakati waktu atau berapa lama dilaksanakan di sekolah dan berapa lama di institusi pasangannya dunia industri perusahaan. Juga di sepakati pola pelaksanaan, apakah model hour-release, day-release dan blok- release atau kombinasi. Selanjutnya dalam pelaksanaan pelatihan, diserahkan pada dunia industriperusahaan penyelengara. Namun tidak terlepas dari kerangka yang telah di sepakati. Begitupun pada tahap penilaian di serahkan sepenuhnya kepada lembaga penyelenggara, tentu saja penilaiannya dari tiga aspek, yaitu : aspek kognitif, aspek apektif dan aspek Psikomotorik. Dalam penentuan kelulusan, selain ditentukan oleh sertifikat yang diperoleh dari dunia industri juga di tentukan oleh hasil ujian kompetensi masing-masing bidang keahlian yang telah dilaksanakan dalam PSG. Sistem penilaian ini diberikan oleh kedua belah pihak yaitu pihak sekolah dan dunia industri. Sertifikat yang didapat dari dunia industri atas pengakuan dan pengharagaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan merupakan tiket Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009 untuk diakui di dunia kerja dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional. Selain itu diakui bahwa peserta didik tersebut telah memiliki kecakapan hidup tertentu life Skills yang mungkin tidak semua orang memilikinya. Dilihat dari uraian di atas, penyelenggaran Pendidikan dan pelatihan dengan pendekatan Pendidikan Sistem Ganda PSG adalah untuk : 1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja ; 2. Meningkatkan dan memperkokoh kesesuaian dan kesepadaman link and match antara lembaga pendidikan dan pelatihan kejuruan dengan dunia Kerja; 3. Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja berkualitas, dengan memamfaatkan sumberdaya yang ada di dunia kerja; 4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.

2.1.2. Strategi Pengembangan