Penelitian Sebelumnya Prof. Dr. Lic.rer. reg. Sirojuzilam, SE 4. Kasyful Mahalli, SE, M.Si

Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009 ini dimaksudkan agar pembangunan daerah bisa berjalan secara optimal melalui penciptaan sinergi atas penggunaan potensi ekonomi yang ada. Untuk saat ini pembangunan di daerah berlandaskan pada potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia di daerah. Pemanfaatan kedua potensi inilah yang perlu kerjasama sehingga dapat menciptakan suatu hasil atau manfaat yang lebih besar jika dibandingkan dengan bekerja sendiri Miraza, 2005. Apabila kita memandang suatu wilayah, minimal ada tiga komponen wilayah yang perlu diperhatikan, yaitu : sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan teknologi, selanjutnya disebut tiga pilar pengembangan wilayah. Pengembangan wilayah merupakan interaksi antara tiga pilar pengembangan wilayah. Dikatakkan juga suatu wilayah, yang mempunyai sumberdaya alam yang cukup kaya dan sumberdaya manusia yang mampu memanfaatkan dan mengembangkan teknologi , akan cepat berkembang dibandingkan wilayah lainnya yang tidak cukup mempunyai sumberdaya alam dan sumberdaya manusia yang unggul.

2.10. Penelitian Sebelumnya

Guna memperkaya khasanah dari karya ilmiah ini, penulis merujuk beberapa penelitian yang telah pernah dilakukan diantaranya adalah : Marangin Sinaga 2006, menemukan adanya Implikasi bahwa fungsi manajemen Pendidikan Sistem Ganda yang di implementasikan dengan baik akan membawa nilai yang positif untuk kelanjutan tamatan pada masa yang akan datang. Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009 Pelaksanaan fungsi sistem ganda yang efektif dapat menjadikan siswa lebih terampil dalam melakukan kegiatan-kegiatan pada DUDI. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan hasil kesimpulan bahwa pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda PSG sangat tidak efektif. Hal ini diakibatkan masih kurang efektifnya manajemen pendidikan sistem ganda baik tentang kesiapan sekolah dalam pembekalan, institusi pasangan dalam hal membimbing serta kurangnya perhatian Dinas Pendidikan dalam mendukung pelaksanaan program ini. Dwi Indrawati 2005, menemukan bahwa Keberhasilan suatu program tidak terlepas dari sejauh mana fungsi-fungsi manajemen dapat di implementasikan. Rangkaian fungsi manajemen tersebut sangat berkaitan untuk mencapai suatu tujuan dan didukung oleh fasilitas, dana dan peran manajer kepemimpinan dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengawasi tindakan bawahan untuk mencapai tujuan progaram. Lailun Purnama 2006, menyimpulkan bahwa melalui pelaksanaan pengembangan pembelajaran program life skills mampu menguranggi angka pengangguran bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan yaitu berkurang sebanyak 20 orang, hal ini sesuai dengan rancangan yaitu memutuskan mata rantai kemiskinan melalui upaya pemberian bekal life skills yang bermuatan pengetahuan dan keterampilan fungsional praktis, sikap kreatif, dan kemampuan kewirausahaan yang dapat di manfaatkan untuk bekerja dan usaha mandiri. Hal ini mengandung pengertian adanya peningkatan SDM di Kecamatan Gebang. Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009 Melalui pengembangan pembelajaran program life skills ini pembelajar telah memiliki kompetensi yaitu pengetahuan dan keterampilan kerja. Ciri-ciri pembelajar telah memiliki life skills terlihat dengan adanya aktivitas atau kegiatan dalam bentuk keterampilan yang dijadikan sebagai usaha mata pencaharian. Masriam Bukit 1997, menyimpulkan pada masa mendatang tampa kemitraan dengan industri, Sekolah Menengah Kejuruan SMK akan menghasilkan tamatan yang tingkat keterampilannya semakin jauh dari tuntutan lapangan kerja. Pendidikan Sistem Ganda PSG merupakan sebuah bentuk kemitraan sekolah dan industri melaksanakan pendidikan kejuruan. Secara teoritis PSG sangat ideal sebagai program pendidikan kejuruan, terutama dalam upaya meningkatkan relevansi serta efisiensi pendidikan. PSG merupakan sebuah bentuk pendekatan “link and match” pada pendidikan menengah kejuruan. 1. Implementasi Pendidikan Sistem Ganda di Sekolah. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pemahaman dan mengsosialisasikan tentang konsep PSG pada guru-guru yang terlibat dengan program ini. Upaya peningkatan kemampuan guru, khususnya berkaitan dengan penguasaan standar kompetensi industri, dan pembelajaran berdasarkan kompetensi yang perlu dimiliki oleh guru untuk menerapkan inovasi di kelas. Penambahan jumlah jam praktik di sekolah guna meningkatkan mutu basis keterampilan kejuruan di sekolah. Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009 2. Implementasi Pendidikan Sistem Ganda di Industri. Prinsip saling menguntungkan merupakan landasan bagi kemitraan industri dan sekolah dalam pelaksanaan PSG. Industri mendukung, sepanjang PSG menurut perhitungan dapat memberi keuntungan. Keberadaan siswa praktik di industri masih dihitung berdasarkan kebermanfaatan ditinjau dari sudut ekonomi, itupun masih dalam jangka waktu pendek. Kebanyakan DUDI memberikan pekerjaan pada siswa praktik masih kurang sesuai dengan jenjang keterampilan kejuruan mereka, sehingga kurang dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan kejuruan yang dimiliki siswa. Selama ini Pendidikan life skills dilaksanakan atau diselenggarakan bagi pendidikan luar sekolah, dengan sasaran anak putus sekolah dan warga masyarakat yang menganggur. Tujuannya untuk memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan untuk mandiri. Namun dewasa ini mengingat biaya pendidikan yang mahal, sehingga angka putus sekolah tinggi, jumlah penduduk yang membutuhkan pekerjaan lebih besar dari kesempatan kerja yang ada, jumlah angka lahir juga tinggi menyebabkan angka menggangur tinggi. Pemerintah mencoba memecahkan persoalan masyarakat ini dengan memasukan pendidikan life skills dalam kurikulum sebagai salah satu mata ajar pada sekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah atas SLTA, khususnya untuk SMK. Dengan harapan bila Fauziah : Analisis Kualitas Pendidikan Life Skills Lulusan Smk Program Pendidikan Sistem Ganda Dalam Pengembangan Wilayah Di Kabupaten Aceh Selatan – Provinsi Aceh, 2009 tidak mampu melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, memiliki life skills untuk bertahan hidup. Bagi lulusan SMK mampu bekerja pada peluang kerja yang membutuhkan keahlian. Disadari penelitian terdahulu yang dijadikan acuan dalam penelitian ini tidak relevan dengan penenelitian yang penulis teliti, namun ada substansi dari penelitian terdahulu yang penulis ingin kutip, yang merupakan substansi sangat penting dari penyelenggaraan pendidikan life skills bagi masyarakat awam maupun warga masyarakat putus sekolah, karena berdasarkan pernyataan diatas bahwa LSE di formulasikan untuk pendidikan non formal. Namun yang ingin ditampilkan disini adalah Substansi dari life skills education LSE. Dari hasil penelitian ditemukan : 1. Pelaksanaan fungsi sistem ganda yang efektif dapat menjadikan siswa lebih terampil dalam melakukan kegiatan-kegiatan pada DUDI.

2. Melalui pelaksanaan pengembangan pembelajaran program life skills mampu

menguranggi angka pengangguran bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan. Hal ini sesuai dengan rancangan yaitu memutuskan mata rantai kemiskinan melalui upaya pemberian bekal life skills yang bermuatan pengetahuan dan keterampilan fungsional praktis, sikap kreatif, dan kemampuan kewirausahaan yang dapat di manfaatkan untuk bekerja dan usaha mandiri. Hal ini mengandung pengertian adanya peningkatan SDM.