2.4 Cephalometric Radiography
Cephalometric radiography adalah pencitraan tulang tengkorak yang
diperoleh dengan cara yang standar, sehingga menciptakan proyeksi geometri antara sinar film pasien untuk mendapatkan pencitraan struktur
anatomi kranial, fasial dan oral. Proyeksi radiografi yang standar memberikan ukuran yang tepat dan perbandingan antara strukrtur oral dan kraniofasial
secara langsung pada film, selanjutnya dilakukan penjiplakan sketsa landmark
anatomi tulang yang diperoleh dari film hasil pencitraan Weems, 1995.
Ada dua jenis proyeksi pada cephalometric radiography
, yaitu : lateral
cephalometric radiography dan
posteroanterior cephalometric radiography
. Lateral cephalometric radiography
memperlihatkan pencitraan sebagian besar struktur anatomi kranial, fasial dan oral dari arah lateral
Weems, 1995.
2.4.1 Teknik Lateral Cephalometric Radiography
Posisi kepala pasien berada dalam cephalostat
yang dapat disesuaikan pada kedua telinga, kedua ujung
cephalostat ditempatkan pada
masing-masing liang telinga, biasanya pasien pada posisi berdiri. Pasien pada bidang
midsagittal dalam posisi vertikal dan tegak lurus terhadap
sinar x. Bidang film sejajar dengan pasien dan sumber sinar x, juga tegak lurus dengan sinar x. Bidang Frankfort pasien garis yang menghubungkan
pinggir superior meatus acusticus externus
dengan infraorbita dibuat sejajar
Irwan : Hubungan Parameter Kraniofasial Dan Otitis Media Supuratif Kronik Benigna Pada Penderita Dewasa, 2009 USU Repository © 2008
dengan lantai. Posisi pasien pada posteroanterior cepahalometric
sama dengan
lateral cephalometric radiography , kecuali pasien diputar 90
sehingga wajah menghadap film Smith, 1988; Weems, 1995. Karena sinar x yang berasal dari sumber sinar membentuk pola
divergen, maka akan terbentuk pembesaran objek pada film. Besarnya derajat pembesaran tergantung pada rasio jarak sumber sinar ke objek dan
jarak sumber sinar ke film. Untuk mengurangi efek ini, jarak antara sumber sinar x ke bidang
midsagittal kepala pasien adalah 5 kaki dan jarak bidang
midsagittal kepala pasien ke film adalah 15 cm Smith, 1988; Weems, 1995.
2.4.2 Teknik Penjiplakan dan Identifikasi Landmark pada Film Cephalogram
Pertama film cephalogram
diletakkan di atas viewbox
dengan wajah pasien menghadap ke kanan, selanjutnya ke empat sudut dilekatkan dengan
plester ke viewbox.
Dengan menggunakan pena tinta hitam dibuat tiga buah tanda tambah + di atas
film cephalogram , dua buah di dalam kranium dan
satu buah di daerah vertebra cervical
. Tanda tambah ini akan membantu orientasi saat penjiplakan pada kertas asetat. Berikutnya, kertas asetat
diletakkan di atas film cephalogram
dan diplester dengan kuat pada film dan viewbox
. Setelah kertas asetat dilekatkan dengan kuat, kemudian dibuat jiplakan tiga buah tanda tambah. Tuliskan nama pasien, nomor catatan
medik, umur dalam tahun dan bulan, tanggal film cephalogram
dibuat dan nama pemeriksa pada sudut kiri bawah kertas asetat. Seksi selanjutnya
Irwan : Hubungan Parameter Kraniofasial Dan Otitis Media Supuratif Kronik Benigna Pada Penderita Dewasa, 2009 USU Repository © 2008
dimulai penjiplakan sketsa dengan menggunakan pensil. Penggunaan pensil dengan tekanan yang halus, tidak putus-putus dan hindari
penghapusan Caufield, 1995.
Gambar 2.1 Film cephalogram
Shin 2002.
Sketsa bentuk jaringan lunak atau jaringan keras seperti nasion,
anterior nasal spine bila merupakan bayangan garis yang kabur, maka untuk
lebih memperjelas visualisasi kurangi pencahayaan dengan menggunakan satu atau lebih kertas karbon hitam Caufield, 1995.
Setelah penjiplakan selesai, hasil penjiplakan dapat dilepaskan dari viewbox
dan film cephalogram
. Terlebih dahulu landmark
dibuat, kemudian dilakukan beberapa fotokopi hasil penjiplakan asli. Sudah merupakan
Irwan : Hubungan Parameter Kraniofasial Dan Otitis Media Supuratif Kronik Benigna Pada Penderita Dewasa, 2009 USU Repository © 2008
ketetapan umum, hanya titik yang melambangkan landmark
yang ditulis langsung pada kertas penjiplakan asli. Menggambar beberapa garis atau
notasi pada hasil penjiplakan asli harus dihindari, karena hal yang demikian dapat membuat berantakan penjiplakan dan sering mengaburkan bagian-
bagian yang dibutuhkan untuk perbandingan selanjutnya Caufield, 1995. Pada saat sekarang ini, mesin radiografi konvensional yang
menggunakan film sudah mulai digantikan oleh sistem digital. Keuntungan menggunakan radiografi digital dibandingkan dengan radiografi konvensional
yang menggunakan film akan membuat penyimpanan hasil pencitraan menjadi lebih mudah, pencitraan yang dihasilkan lebih cepat, beban radiasi
lebih kecil, penggunaan bahan-bahan kimia berkurang dan lebih banyak pilihan untuk memanipulasi hasil pencitraan dari segi ukuran dan kontras.
Dari hasil penelitian Schulze et al
pada tahun 2002 di Jerman mendapatkan bahwa ketepatan dan kemampuan untuk mengidentifikasi
landmark pada
cephalogram digital dibandingkan dengan
cephalogram konvensional adalah
sama Schulze, 2002.
a. Titik dan garis referensi pada lateral cephalometric radiography.