2. Pars flaksida atau membran Sharpnell,
letaknya di bagian atas muka dan lebih tipis dari pars tensa. Pars flaksida dibatasi oleh dua lipatan
yaitu plika maleolaris anterior lipatan muka dan plika maleolaris posterior lipatan belakang Dhingra, 2007.
b. Kavum timpani
Kavum timpani mempunyai bentuk ireguler, antara dinding lateral dan dinding medial kavum timpani berisi udara. Kavum timpani terdiri dari tiga
bagian yaitu bagian superior yang berhubungan dengan membran timpani disebut epitimpani atau atik, yang terletak dipinggir atas dari membran
timpani. Setentang membran timpani adalah mesotimpani dan dibawah pinggir membran timpani disebut hipotimpani Colman, 1993; Yates, 2008.
Kavum timpani mempunyai enam dinding yaitu bagian atap, lantai, dinding lateral, dinding medial, dinding anterior dan dinding posterior Helmi,
2005; Dhingra, 2007. Atap kavum timpani dibentuk oleh lempengan tulang yang tipis disebut
tegmen timpani. Tegmen timpani memisahkan telinga tengah dari fosa kranial media Helmi, 2005; Dhingra, 2007.
Lantai kavum timpani dibentuk oleh tulang tipis yang memisahkan lantai kavum timpani dari
bulbus vena jugularis yang dinding superiornya
dibatasi oleh lempeng tulang yang mempunyai ketebalan yang bervariasi, bahkan kadang-kadang hanya dibatasi oleh mukosa dengan kavum timpani
Helmi, 2005; Dhingra, 2007.
Irwan : Hubungan Parameter Kraniofasial Dan Otitis Media Supuratif Kronik Benigna Pada Penderita Dewasa, 2009 USU Repository © 2008
Dinding medial kavum timpani memisahkan kavum timpani dari telinga dalam, ini juga merupakan dinding lateral dari telinga dalam. Dinding ini pada
mesotimpani menonjol kearah kavum timpani yang disebut promontorium
. Tonjolan ini karena didalamnya terdapat koklea Helmi, 2005; Dhingra, 2007.
Dinding posterior kavum timpani ke arah superior, terdapat sebuah saluran disebut aditus yang menghubungkan kavum timpani dengan antrum
mastoid melalui epitimpani. Pada bagian posterior ini, dari medial ke lateral terdapat
eminentia pyramidalis yang terletak di bagian supero-medial dinding
posterior, kemudian sinus posterior yang membatasi eminentia pyramidalis
dengan tempat keluarnya khorda timpani. Terdapat juga fosa inkudis yang terletak persis diatas sinus lateral Helmi, 2005; Dhingra, 2007.
Dinding anterior kavum timpani sebagian besar berhadapan dengan arteri karotis, dibatasi lempengan tulang tipis. Dibagian atas dinding anterior
terdapat semikanal otot tensor tympani
yang terletak persis diatas muara tuba eustachius Helmi, 2005; Dhingra, 2007.
Membran timpani merupakan dinding lateral kavum timpani, sedangkan dibagian epitimpani dinding lateralnya adalah skutum yaitu
lempeng tulang yang merupakan bagian pars skuamosa tulang temporal Helmi, 2005; Dhingra, 2007.
Ada 5 faktor yang mengatur tekanan pada kavum timpani, yaitu: Ahmed, 2004
1. Fungsi ventilasi tuba Eustachius. 2. Proses keluar masuknya gas dari sirkulasi melalui difusi.
Irwan : Hubungan Parameter Kraniofasial Dan Otitis Media Supuratif Kronik Benigna Pada Penderita Dewasa, 2009 USU Repository © 2008
3. Ketebalan mukosa telinga tengah. 4. Elastisitas membran timpani.
5. Ukuran pneumatisasi mastoid.
c. Tuba Eustachius