2.2.2 Aspek-aspek dukungan sosial
House dalam Smet, 1994 membedakan empat dimensi atau aspek dukungan sosial yaitu:
a. Dukungan emosional Dukungan ini mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian
terhadap individu, sehingga individu tersebut merasa nyaman, dicintai dan diperhatikan. Dukungan ini meliputi perilaku seperti memberikan perhatian
atau afeksi serta bersedia mendengarkan keluh kesah orang lain. Empati merupakan “realisasi dan pengertian terhadap perasaan, kebutuhan dan
penderitaan orang lain” Chaplin, 2008. Dengan begitu, rasa empati dalam dukungan sosial di sini berarti dapat dikatakan sebagai upaya seseorang
untuk merasakan apa yang orang lain rasakan. Upaya tersebut dapat berupa perasaan senang oleh kita apabila orang lain meraih presatasi dalam bekerja.
b. Dukungan penghargaan Dukungan ini terjadi lewat ungkapan hormat penghargaan positif untuk
orang tersebut, dorongan untuk maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu, dan perbandingan positif orang tersebut dengan orang
lain. Pemberian dukungan ini membantu individu untuk melihat segi-segi positif yang ada dalam dirinya dibandingkan dengan keadaan orang lain.
Dukungan ini berfungsi untuk menambah penghargaan diri, membentuk kepercayaan diri dan kemampuan serta merasa dihargai dan berguna saat
individu mengalami tekanan.
c. Dukungan instrumental Dukungan instrumental yang dimaksud yaitu mengacu pada penyediaan
barang dan jasa yang dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah secara praktis dalam pekerjaan. Dukungan ini meliputi bantuan secara
langsung sesuai dengan yang dibutuhkan oleh seseorang. Bantuan tersebut dapat berupa bantuan seperti memberi pinjaman baranguang dan berupa
pertolongan dengan pekerjaan pada waktu mengalami masalah dalam pekerjaan.
d. Dukungan informasi Dukungan informasi yang dimaksud merupakan dukungan yang diberikan
dengan cara memberikan informasi kepada individu. Dukungan informasi ini mencakup pemberian nasihat, petunjuk, saran atau umpan balik yang
diperoleh dari orang lain, sehingga individu dapat membatasi masalahnya dan mencoba mencari jalan keluar untuk memecahkan masalahnya.
Informasi yang diberikan oleh orang-orang terdekat seperti atasan dan rekan kerja di kantor diharapkan mampu membuat pegawai lebih termotivasi
dalam bekerja, khusunya dalam mencapai keberhasilan.
Menurut Sarafino 1998 dukungan sosial terdiri dari lima tipe, yaitu: a. Dukungan emosional
Dukungan ini melibatkan ekspresi rasa empati dan perhatian terhadap individu, sehingga individu tersebut merasa nyaman, dicintai dan
diperhatikan. Dukungan ini meliputi perilaku seperti memberikan perhatian dan afeksi serta bersedia mendengarkan keluh kesah orang lain. Perhatian
dan kasih sayang tersebut dapat berupa pemberian dukungan kepada seseorang karyawan ketika mengalami masalah dengan pekerjaannya di
kantor. Maka rekan kerjanya dapat memberikan dukungan berupa
menghibur dan berusaha membantu dengan cara mendengarkan keluh kesah yang dihadapinya. Dengan begitu, karyawan tersebut akan merasa bahwa
ada orang lain yang mampu memberikan kenyamanan dan perhatian ketika menghadapi masalah dalam pekerjaan.
b. Dukungan penghargaan Dukungan ini melibatkan ekspresi yang berupa pernyataan setuju dan
penilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa orang lain. Pernyataan setuju dan penilaian positif di sini dapat terjadi lewat ungkapan
hormat penghargaan positif ataupun dorongan untuk maju bagi karyawan di dalam perusahaan. Hal tersebut diharapakan dapat membantu untuk
melihat segi positif yang ada dalam dirinya sehingga membentuk kepercayaan diri dan kemampuan serta merasa dihargai yang pada akhirnya
akan membangkitkan motivasi berprestasinya dalam bekerja.
c. Dukungan instrumental Bentuk dukungan ini melibatkan bantuan langsung, misalnya berupa
bantuan finansial atau bantuan dalam mengerjakan tugas tertentu. Fungsi
dari dukungan ini yaitu memperlancar dan memudahkan karyawan dalam segala aktivitas pekerjaan. Bantuan finansial tersebut misalkan bantuan yang
didapatkan karyawan seperti pinjaman peralatan kerja ataupun pinjaman uang. Selain itu, dapat juga berupa bantuan dengan pekerjaan langsung pada
saat mengalami permasalahan dalam pekerjaan. Adanya dukungan ini membuat karyawan merasa terbantu secara materi, sehingga diharapkan
mampu meningkatkan motivasi berprestasi karyawan dalam mencapai keberhasilan pekerjaannya.
d. Dukungan informasi Dukungan yang bersifat informasi ini dapat berupa saran, pengarahan dan
umpan balik tentang bagaimana cara memecahkan persoalan. Adanya informasi yang berupa pemberian pengarahan, saran ataupun umpan balik
dapat membantu karyawan dalam memahami secara jelas permasalahan dalam pekerjaannya secara praktis. Hal tersebut misalkan, seorang atasan di
kantor memberikan masukan yang berarti dan juga memberikan evaluasi mengenai pekerjaan yang selama ini dilakukan oleh seorang karyawannya.
Dengan begitu, karyawan diharapkan mampu memanfaatkan masukan yang diterimanya agar termotivasi menjadi lebih baik dalam melakukan
pekerjaan.
e. Dukungan jaringan Memberikan perasaan keanggotaan dalam sebuah kelompok dari orang-
orang yang mempunyai ketertarikan yang sama dan aktivitas sosial. Dalam kantor misalkan, seorang karyawan akan merasa dihargai dan mendapat
perasaan positif apabila dirinya dilibatkan dalam suatu pekerjaan. Dengan begitu, karyawan merasa bahwa dirinya mempunyai peran penting yang
sama dengan karyawan lain dalam memajukan perusahaan.
Dukungan sosial yang diterima individu dari lingkungannya pada saat yang tepat dapat memberikan motivasi bagi individu tersebut. Akibatnya individu
tersebut dapat lebih bersemangat dalam menjalani hidup karena dirinya merasa diperhatikan, didukung dan diakui keberadaannya. Begitu juga bagi karyawan
yang bekerja di suatu perusahaan, dengan adanya dukungan sosial yang didapatkannya maka dia akan merasa termotivasi dalam setiap pekerjaan demi
tercapainya prestasi yang diharapkan. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas, maka penulis memilih
untuk menerapkan teori menurut House dalam Smet, 1994 mengenai aspek- aspek dukungan sosial, karena teori tersebut relevan dan lebih komprehensif
dalam mendukung penelitian yang dilakukan. Adapun aspek-aspek dukungan sosial tersebut meliputi:
a. Dukungan emosional, mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap individu.
b. Dukungan penghargaan, mencakup ungkapan hormat penghargaan positif terhadap individu, dorongan untuk maju, perbandingan positif individu
dengan individu lainnya c. Dukungan instrumental, berupa bantuan secara langsung sesuai dengan
yang dibutuhkan individu. Baik bantuan berupa pinjaman baranguang ataupun bantuan dengan pertolongan pekerjaan.
d. Dukungan informasi, mencakup pemberian nasihat, petunjuk, dan saran atau umpan balik yang diperoleh dari orang lain tentang bagaimana individu
berperilaku.
2.2.3 Sumber-sumber dukungan sosial