Uji Validitas dan Reliabilitas

Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu berupa reaksi emosional emotional reactionX 1 , delight effect X 2 , inspiratif inspirationalX 3 dan satisfied X 4 adalah besar terhadap variabel terikat Y yakni word of mouth marketing pada film Laskar Pelangi. Sebaliknya jika R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu berupa emotional reaction X 1 , delight effect X 2 , inspirational X 3 dan satisfied X 4 terhadap variabel terikat Y yakni word of mouth marketing pada film Laskar Pelangi semakin kecil.

9. Uji Validitas dan Reliabilitas

Menurut Arikunto 2002:14, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Bila r hitung r tabel , maka pernyataan dinyatakan valid. Sebaliknya, bila r hitung r tabel , maka pernyataan dinyatakan tidak valid. Penelitian ini menggunakan alat kuesioner, karena itu uji validitas dilakukan untuk menguji data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid atau tidak dengan menggunakan alat ukur kuesioner tersebut. Uji realibilitas menurut Arikunto 2002:15 merujuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi, dan atau kehandalan instrumen untuk menggambarkan gejala seperti apa adanya. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut digunakan untuk subjek yang sama, dalam waktu dan kondisi yang berbeda, tetap menunjukkan hasil yang sama. Bila r hitung r tabel , maka kuesioner dinyatakan reliabel. Sebaliknya, bila r hitung r tabel , maka kuesioner dinyatakan tidak reliabel. Uji validitas dan reliabilitas ini diukur dengan menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 15.0 for Windows. Odelio Denny Pranata Sembiring : Analisis Karakteristik Yang Mempengaruhi Terciptanya Word Of Mouth Marketing Pada Film Laskar Pelangi Studi Kasus Mahasiswai S1 Reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, 2009.

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Harrison-Walker 2001 dengan judul “The Measurement of Word-of-Mouth Communication and an Investigation of Service Quality and Customer Commitment as Potential Antecedents” bertujuan untuk menguji hubungan antara affective commitment, high sacrifice commitment, dan service quality dengan word of mouth. Penelitian ini mengidentifikasikan word of mouth dalam dua subvariabel yaitu word of mouth activity dan word of mouth praise. Penelitian dilakukan terhadap pelanggan salon kecantikan dan jasa dokter hewan. Peneliti menemukan bahwa efek dari kualitas pelayanan terhadap word of mouth tidak konsisten lintas industri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa affective commitment berhubungan positif dengan word of mouth activity dan word of mouth praise, high sacrifice commitment tidak berhubungan dengan word of mouth activity dan word of mouth praise, kualitas pelayanan berhubungan positif dengan word of mouth praise pada jasa dokter hewan namun tidak pada jasa salon kecantikan, dan kualitas pelayanan berhubungan negatif dengan word of mouth activity. Penelitian oleh Sweeney et al 2008 berjudul “Factors Influencing Word of Mouth Effectiveness: Receiver Perspectives” bertujuan untuk menelusuri faktor- faktor yang dapat meningkatkan peluang penerimaan word of mouth positif sehingga mampu mempengaruhi penerima pesan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pribadi, faktor antarpribadi, karakteristik pesan dan karakteristik situasional mempengaruhi efektivitas word of mouth. Penelitian menggambarkan