bagaimana keempat faktor tersebut mampu meningkatkan efektivitas word of mouth sehingga dapat mengurangi resiko dalam pembelian, memperbaiki persepsi
atas produk, memperbaiki kondisi psikologis terhadap produk dan memperbesar kemungkinan pembelian.
Penelitian oleh Wibowo et al 2004 berjudul “Analisa Pengaruh Word of Mouth dan Perceived Value Product Terhadap Keputusan Pembelian Tata Rias
Oriflame di UK. Petra” bertujuan untuk menganalisis pengaruh word of mouth yang terdiri dari tenaga penjual consultant dan dorongan ataupun motivasi serta
pengaruh perceived value product terhadap keputusan pembelian tata rias Oriflame. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa word of mouth dan perceived
value product sama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian tata rias Oriflame. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa word of mouth memiliki
hubungan yang lebih kuat daripada perceived value product terhadap keputusan pembelian tata rias Oriflame di Universitas Kristen Petra.
B. Saluran Komunikasi Pemasaran
Menurut Tjiptono 2005:226 ada dua saluran komunikasi pemasaran antara
lain: 1.
Saluran komunikasi pribadi personal communication channels Komunikasi langsung antara dua orang atau lebih. Komunikasi dapat
melalui tatap muka, lewat telepon, lewat surat, via e-mail, chatting lewat internet dan juga bahkan presentasi. Saluran komunikasi pribadi efektif
karena di dalamnya terjadi pertemuan dan umpan balik pribadi. Saluran komunikasi pribadi dapat dikelompokkan menjadi:
a Advocate channels yaitu pemasar yang menghubungi konsumen.
b Expert channels yaitu pakar independen yang membuat pernyataan
tertentu kepada konsumen sasaran. c
Social channels yaitu tetangga, teman, keluarga dan rekan kerja. Dari antara ketiga bentuk komunikasi pribadi tadi, yang paling efektif
adalah social channels yang sering disebut sebagai word of mouth. Word of Mouth Marketing merupakan komunikasi pribadi mengenai suatu
produk yang dilakukan oleh calon konsumen dengan tetangga, teman, anggota keluarga ataupun rekan kerja.
2. Saluran komunikasi nonpribadi nonpersonal communication channels
Media yang membawa pesan tanpa kontak pribadi atau umpan balik, meliputi media, atmosfer dan acara-acara penting events. Media meliput i
media cetak koran, majalah dan surat; media siaran radio dan televisi; media elektronik audiotape, videotape, videodisc, CD-ROM, dan
Webpage dan media tampilan billboard, papan iklan dan poster. Atmosfer adalah lingkungan yang dirancang secara khusus demi
menciptakan atau meningkatkan pembelajaran konsumen untuk pembelian produk. Acara events adalah acara-acara atau peristiwa-peristiwa yang
dirancang untuk mengkomunikasikan pesan tertentu agar sampai kepada audiens sasaran, contohnya konferensi pers, pertunjukan dan pameran.
C. Desas-desus Buzz
Buzz yang dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai desas-desus adalah keseluruhan komentar mengenai produk atau perusahaan tertentu pada suatu tahap
dalam waktu tertentu. Defenisi ini secara luas mencakup segala hal yang diceritakan mengenai suatu produk. Sedangkan Newsweek mendefenisikan buzz
sebagai “obrolan yang menular”; kegairahan tingkat jalanan dan asli mengenai orang, tempat atau hal baru yang hangat Rosen, 2004:323.
D. Word of Mouth MarketingBuzz Marketing