Film Laskar Pelangi FILM LASKAR PELANGI DAN KARAKTERISTIKNYA

Odelio Denny Pranata Sembiring : Analisis Karakteristik Yang Mempengaruhi Terciptanya Word Of Mouth Marketing Pada Film Laskar Pelangi Studi Kasus Mahasiswai S1 Reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, 2009.

BAB III FILM LASKAR PELANGI DAN KARAKTERISTIKNYA

A. Film Laskar Pelangi

Laskar Pelangi adalah film layar lebar yang mengangkat tema realitas sosial-politik yang mewarnai kehidupan anak-anak miskin di Desa Gantong, Belitong. Film ini mengisahkan masa kecil Ikal diperankan Zulfani beserta para sahabatnya yang hidup dalam segala keterbatasan dalam menempuh pendidikan. Film ini secara umum mengangkat realitas sosial masyarakat Belitong, juga mengisahkan tentang persahabatan, kegigihan dan harapan dalam bingkai kemiskinan dan ketimpangan kelas sosial www.kompas.com, akses 9052009. Film Laskar Pelangi diangkat dari novel dengan judul yang sama, dengan sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana. Cerita yang disuguhkan adalah kisah nyata pengalaman hidup dari penulisnya, Andrea Hirata. Figur Andrea Hirata semasa kecil diperankan oleh Zulfani yang pada film Laskar Pelangi memerankan tokoh Ikal, nama kecil Andrea Hirata. Film ini menguras dana hingga Rp. 8 milyar. Dana tersebut sebagian besar dialokasikan untuk keperluan syuting yang mengambil tempat asli di pulau Belitung dengan membawa sebanyak 300 orang kru www.laskarpelangithemovie.com, akses 1052009. Penayangan film Laskar Pelangi tidak hanya melalui layar-layar bioskop. Layar tancap pun diputar agar dapat memperluas akses bagi masyarakat di pelosok. Layar tancap didirikan di tiga lokasi di Belitung dan menyedot lebih dari 60.000 penonton dan di Bangka sekitar 80.000 penonton. Pemutaran layar tancap juga dilakukan di Rantau Sumatera Utara, Natuna, Aceh, Lombok dan beberapa lokasi di Papua www.kompas.com, akses 9052009. Film Laskar Pelangi menampilkan sepuluh orang anak sebagai pemeran utama antara lain: Zulfani berperan sebagai Ikal, Varrys Yamarno berperan sebagai Mahar, Ferdian memerankan Lintang, Febriansyah memerankan Borek, Suhendri memerankan A Kiong, Dewi Ratih Ayu Safitri memerankan Sahara, Syahardisyah Ramadhan memerankan Trapani, Marcela E Jolla Kondo memerankan Flo, M Syukur memerankan Syahdan dan Yogi Nugraha memerankan Kucai. Kesepuluh anak tersebut adalah anak-anak warga asli Belitong. Artis pendukung film Laskar Pelangi antara lain Slamet Rahardjo, Cut Mini, Jajang C Noer, Mathias Muchus, Ikranegara, Widyawati, Robby Tumewu, Alex Komang, Rifnu Wikana dan Aryo Bayu. Soundtrack film Laskar Pelangi oleh grup band Nidji. Skenario ditulis oleh Salman Aristo. Film ini diproduksi oleh Miles Film dan Mizan Production. Laskar Pelangi adalah film dengan jumlah penonton terbanyak dalam sepuluh tahun terakhir. Ini mencerminkan antusiasme masyarakat akan inovasi dalam perfilman layar lebar yang secara perlahan telah dimulai. Film ini juga direspon dengan luar biasa oleh pemerintah Republik Indonesia dan juga tokoh- tokoh politik nasional. Presiden RI dan para menteri di Kabinet Indonesia Bersatu telah menonton film Laskar Pelangi, sebagian dari mereka bahkan telah menonton lebih dari sekali. Pemerintah juga memberikan penghargaan secara khusus pada Film Laskar Pelangi melalui Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo yaitu berupa penghargaan pendidikan kepada kru film Laskar Pelangi. Penghargaan pada film Laskar Pelangi tidak hanya datang dari pemerintah, tetapi juga dari berbagai ajang penghargaan film profesional. Film ini meraih enam piala dari sebelas kategori pada Festival Film Bandung ke-22 yaitu Riri Riza sebagai Sutradara Terpuji, Ikranegara sebagai Pemeran Pembantu Pria Terbaik, Eros Rifin sebagai Penata Artistik Terpuji, Aksan dan Titi Sjuman sebagai Penata Musik Terpuji, Cut Mini sebagai Pemeran Utama Wanita Terpuji, Faozan Rizal sebagai Penata Kamera Terpuji serta Widyawati sebagai Pemeran Pembantu Wanita Terpuji. Film Laskar Pelangi juga menuai beberapa penghargaan di ajang Indonesia Movie Award 2009 yaitu antara lain Ikranegara sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik, Cut Mini sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik, Zulfani sebagai Pendatang Baru Pria Terfavorit, lagu Laskar Pelangi group band Nidji sebagai soundtrack terfavorit dan Laskar Pelangi menjadi Film Terbaik. Penghargaan juga datang dari luar negeri. Film Laskar Pelangi memenangkan penghargaan Signis Award pada ajang Hong Kong International Film Festival HKIFF. Signis Award merupakan penghargaan khusus di ajang HKIFF yang diberikan pada film yang sepenuhnya mengekspresikan kepedulian sosial dan kemanusiaan sekaligus mengangkat nilai-nilai spiritual dan artistik dalam film. Signis Award bertujuan untuk mempromosikan budaya perdamaian melalui media. Di ajang ini film Laskar Pelangi berhasil menyisihkan sebelas nominasi film lainnya dari Jepang, Iran, Italia, Taiwan, Brazil, Malaysia, Korea Selatan dan Ceko www.kapanlagi.com, akses 28052009. Film Laskar Pelangi juga berkesempatan tampil di ajang Berlin International Film Festival 2009 ke-59 Berlinale 2009. Judul film Laskar Pelangi dialihbahasakan menjadi The Rainbow Troops diputar di sejumlah gedung bioskop di Berlin, Jerman setelah lolos seleksi pada kategori Berlinale Panorama. Sejumlah adegan mampu membuat tawa pengunjung. Misalnya, saat Ikal jatuh cinta melihat buku-buku jari Aling di Toko Kelontong Sinar Harapan atau ketika Mahar sedang sibuk mencari ilham untuk festival dan bertingkah aneh di mata teman-temannya www.laskarpelangithemovie.com, akses 1052009.

B. Karakteristik Film Laskar Pelangi