Uji Signifikansi Parsial Uji-t

H diterima bila F hitung F tabel pada = 5 H ditolak bila F hitung F tabel pada = 5 Tabel 4.16 Hasil Uji F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 64,899 4 16,225 8,560 ,000a Residual 252,094 133 1,895 Total 316,993 137 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 15,0 2009 Pada Tabel 4.16 dapat dilihat hasil perolehan F hitung pada kolom F yakni sebesar 8,560 dengan tingkat signifikansi = 0,000 lebih besar dari nilai F tabel dengan tingkat kesalahan = 5 yakni 2,37. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F hitung F tabel maka H ditolak, artinya variabel bebas yang terdiri dari variabel karakteristik emotional reaction X 1 , delight effect X 2 , inspirational X 3 dan satisfied X 4 dari film Laskar Pelangi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap terciptanya word of mouth marketing pada film Laskar Pelangi di kalangan mahasiswai S1 reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Y dan pengaruhnya adalah positif.

b. Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel bebas yang terdiri dari variabel emotional reaction X 1 , delight effect X 2 , inspirational X 3 ataupun satisfied X 4 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap terciptanya word of mouth marketing di kalangan mahasiswai S1 reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Y. Model hipotesis yang akan digunakan adalah sebagai berikut: H : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari karakteristik emotional reaction X 1 , delight effect X 2 , inspirational X 3 dan satisfied X 4 secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap terciptanya word of mouth marketing di kalangan mahasiswai S1 reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Y sebagai variabel terikat. H0 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari karakteristik emotional reaction X 1 , delight effect X 2 , inspirational X 3 dan satisfied X 4 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap terciptanya word of mouth marketing di kalangan mahasiswai S1 reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Y sebagai variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika t hitung t tabel pada = 5 H ditolak jika t hitung t tabel pada = 5 Nilai t hitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS 15,0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tingkat = 5 yakni 1,65. Tabel 4.17 Hasil Uji t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4,943 1,441 3,429 ,001 X1 ,074 ,055 ,137 1,338 ,183 X2 ,172 ,115 ,149 1,503 ,135 X3 ,017 ,098 ,015 ,177 ,860 X4 ,229 ,089 ,247 2,581 ,011 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 15,0 2009 Berdasarkan Tabel 4.17 terlihat bahwa: 1 Variabel karakteristik emotional reaction X 1 berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap terciptanya word of mouth marketing Y, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,183 0,05 dan nilai t hitung 1,338 t tabel 1,65, artinya walaupun ditingkatkan variabel karakteristik emotional reaction sebesar satu satuan maka terciptanya word of mouth marketing Y tidak akan meningkat sebesar 0,074 satuan. 2 Variabel karakteristik delight effect X 2 berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap terciptanya word of mouth marketing Y, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,135 0,05 dan nilai t hitung 1,503 t tabel 1,65, artinya walaupun ditingkatkan variabel karakteristik delight effect sebesar satu satuan maka terciptanya word of mouth marketing Y tidak akan meningkat sebesar 0,172 satuan. 3 Variabel karakteristik inspirational X 3 berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap terciptanya word of mouth marketing Y, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,860 0,05 dan nilai t hitung 0,177 t tabel 1,65, artinya walaupun ditingkatkan variabel karakteristik inspirational sebesar satu satuan maka terciptanya word of mouth marketing Y tidak akan meningkat sebesar 0,017 satuan. 4 Variabel karakteristik satisfied X 4 berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap terciptanya word of mouth marketing Y, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,011 0,05 dan nilai t hitung 2,581 t tabel 1,65, artinya jika variabel karakteristik satisfied ditingkatkan sebesar satu-satuan maka terciptanya word of mouth marketing Y akan meningkat sebesar 0,229 satuan. c. Pengujian Koefisien Determinasi R 2 Pengujian digunakan untuk melihat besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari persamaan dengan model persamaan tersebut akan dapat dihitung R 2 atau coefficient of determination yang menunjukkan persentase dari variasi variabel word of mouth marketing yang mampu dijelaskan oleh model. Selanjutnya dengan membandingkan besarnya nilai R 2 untuk masing-masing variabel karakteristik film, dapat diketahui karakteristik terpenting atau dominan yang menentukan pengaruhnya terhadap terciptanya word of mouth marketing pada film Laskar Pelangi. Tabel 4.18 Variabel EnteredRemoved Model Variables Entered Variables Removed Method 1 X4, X3, X2, X1a . Enter Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 15,0 2009 Pada Tabel 4.18 dinyatakan bahwa variabel karakteristik emotional reaction X 1 , delight effect X 2 , inspirational X 3 ataupun satisfied X 4 tidak ada yang dikeluarkan dari persamaan yang ditunjukkan oleh kolom Variables Removed yang kosong. Metode yang dipilih adalah metode Enter. Setelah mengetahui bahwa seluruh variabel dimasukkan dalam analisis persamaan maka dilakukan pengujian koefisien determinasi yang dapat terlihat pada Tabel 4.19. Tabel 4.19 Pengujian Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,452a ,205 ,181 1,37675 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 15,0 2009 Berdasarkan Tabel 4.19 dapat terlihat bahwa: 1 R = 0,452 berarti hubungan antara karakteristik emotional reaction X 1 , delight effect X 2 , inspirational X 3 dan satisfied X 4 terhadap terciptanya word of mouth marketing pada film Laskar Pelangi Y sebesar 45,2. Ini berarti hubungannya cukup erat. 2 R 2 = 0,205 berarti 20,5 faktor-faktor terciptanya word of mouth marketing pada film Laskar Pelangi dapat dijelaskan oleh karakteristik emotional reaction X 1 , delight effect X 2 , inspirational X 3 dan satisfied X 4 , sedangkan sisanya 79,5 dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3 Adjusted R 2 = 0,181 berarti 18,1 faktor-faktor terciptanya word of mouth marketing pada film Laskar Pelangi dapat dijelaskan oleh karakteristik emotional reaction X 1 , delight effect X 2 , inspirational X 3 dan satisfied X 4 , sedangkan sisanya 81,9 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4 Standard Error of the Estimated artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Standard Error of the Estimated juga biasa disebut standar deviasi. Standard Error of the Estimated pada penelitian ini adalah 1,37675, semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik. Odelio Denny Pranata Sembiring : Analisis Karakteristik Yang Mempengaruhi Terciptanya Word Of Mouth Marketing Pada Film Laskar Pelangi Studi Kasus Mahasiswai S1 Reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan, 2009.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Variabel karakteristik yang dimiliki film Laskar Pelangi yang terdiri atas karakteristik emotional reaction X 1 , delight effect X 2 , inspirational X 3 dan satisfied X 4 secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel word of mouth marketing pada film Laskar Pelangi di kalangan mahasiswai S1 reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan Y. 2. Variabel yang paling dominan mempengaruhi terciptanya word of mouth marketing pada film Laskar Pelangi di kalangan mahasiswai S1 reguler Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan Y yaitu variabel satisfied X 4 . 3. Variabel karakteristik film dengan variabel word of mouth marketing pada film Laskar Pelangi memiliki hubungan yang kurang kuat.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran atau masukan sebagai berikut: 1. Produsen film layar lebar disarankan agar dalam kreasinya untuk berupaya agar film yang dihasilkan memberi kepuasan bagi penikmat film layar lebar