Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH
PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan sebagai perusahaan yang bergerak dibidang industri minuman ringan, namun dalam proses pembuatannya
tidak memakan waktu yang cukup lama sehingga perusahaan ini dapat memproduksi dalam skala besar dan bertaraf internasional, selalu berupaya
menjaga image produksi dimata konsumen. Oleh karena itu dalam upaya memenuhi permintaan konsumen, perusahaan berupaya agar selalu menerapkan
sistem kerja terbaik sesuai dengan target. Agar target tersebut tercapai maka dibutuhkan suatu pengukuran waktu Allowance Real terhadap operator
pengepakan produk Frestea sebagai basis penentuan waktu standard di perusahaan tersebut, karena dalam proses pengepakan produk Frestea tersebut masih
menggunakan tenaga manusia yaitu pada pengangkatan crate ke pallet khususnya. Ini merupakan hal yang sangat perlu mendapat perhatian.
Selama penelitian terlihat banyak kegiatan-kegiatan yang sebenarnya tidak berhubungan dengan proses produksi atau lebih bersifat mengurangi waktu
pengerjaan produk, misalnya letak pallet lebih baik jika berdekatan dengan conveyor agar waktu yang dikeluarkan oleh operator berjalan mengangkat pallet
ke dekat conveyor tersebut tidak memakan waktu yang cukup lama. Sehingga operator tersebut dapat pengurangi waktu kerja yang berlebihan agar diperoleh
waktu standard kerja yang lebih baik dan tepat untuk meningkatkan produktivitas
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository © 2009
perusahaan tersebut. Perbaikan letak pallet tersebut dapat dilihat pada Gambar 6.1.
1 3
4 6
5
7 2
2 m
Keterangan : 1.
Conveyor membawa botol Frestea 2.
Conveyor membawa crate kosong 3.
Mesin casepeaker mesin untuk memasukkan botol produk Frestea ke crate
4. Conveyor membawa crate yang telah berisi produk Frestea
5. Operator B mengangkat dan memindahkan crate yang telah berisi produk
Frestea ke pallet 6.
Pallet berisi tumpukan crate produk Frestea 7.
Pallet kosong
Gambar 6.1. Perbaikan Letak Pallet di Stasiun Kerja Pengepakan Pengepakan Produk Frestea
Oleh karena itu penyusun mencoba melakukan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan tersebut yang lebih sesuai bila disebut pengukuran waktu untuk
membandingkan antara kelonggaran waktu nyata real dengan kelonggaran
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository © 2009
berdasarkan tabel. Selain allowance penyusun juga menentukan waktu standard pengerjaan produk berdasarkan allowance real dan allowance tebel yang
diharapkan oleh penyusun dapat berguna untuk perusahaan dalam menentukan waktu standard proses serta penentuan total target perencanaan produksi
berdasarkan kondisi nyata. Setelah dilakukan pengolahan data maka terlihat perbandingan antara
allowance real dan allowance tabel yaitu untuk allowance real 16.66 lebih besar dari allowance tabel berdasarkan literatur 30.50 dengan asumsi
kebutuhan Fatique dianggap pada pengukuran waktu allowance real untuk kondisi kelonggaran yang diakibatkan Fatique hasil pengukuran waktunya sudah
tergabung dalam HT Hambatan Terhindarkan dan HTT Hambatan Tak Terhindarkan. Kemudian hambatan terhindarkan dan hambatan tak terhindarkan
dianggap tidak ada khususnya untuk allowance tabel. Hal ini terjadi karena tingginya kelonggaran kebutuhan pribadi dari operator serta banyaknya hambatan
terhindarkan dari operator yang cenderung mengurangi waktu kerja efektif, hal ini dapat dilihat pada data yang terkumpul selama 15 hari kerja pengamatan. Lebih
jelasnya hambatan tersebut dapat dihindari jika saja operator benar-benar bekerja pada posisinya dan mengerti akan tugas yang dilakukannya, selain itu juga
hambatan tak terhindarkan memberikan sedikit pengaruh terhadap besarnya kelonggaran nyata, hal ini terjadi akibat kecendrungan seringnya operator
menunggu produk Frestea di mesin casepaker sampai crate penuh, berhentinya mesin casepaker karena adanya botol sisa pada crate dan berhentinya mesin
casepaker karena kemacetan botol yang seharusnya bisa diantisipasi lebih dini
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository © 2009
oleh pihak bagian produksi yang juga menangani masalah perencanaan dan pengendalian produksi.
Dari kondisi diatas dapat dihitung waktu standard baik yang berdasarkan allowance real maupun berdasarkan allowance tabel. Dimana waktu standard
berdasarkan allowance real 7.16 detikcrate lebih kecil dari waktu standard berdasarkan allowance tabel 8.59 detikcrate. Hal ini terjadi karena dipengaruhi
hasil pengamatan dari allowance real dan penentuan allowance tabel serta
banyaknya kelonggaran akibat hambatan terhindarkan.
Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009.
USU Repository © 2009
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN