Pengujian Kecukupan Data Penentuan Kelonggaran Allowance Tabel Berdasarkan Literatur Perbandingan Kelonggaran Allowance Real dan Tabel Berdasarkan

Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009. USU Repository © 2009 Peta Kotrol Data Waktu Siklus Pengangkatan Crate ke Pallet 1 2 3 4 5 6 7 8 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 51 56 61 66 71 76 Jumlah Hari Pengamatan W akt u S ikl u s R at a- rat a D e ti k Data Xrata-rata BKA BKB Gambar 5.2. Peta Kontrol Data Waktu Siklus Pengangkatan Crate ke Pallet Pada peta kontrol diatas dapat dilihat data pengangkatan crate ke pallet semuanya dalam keadaan batas kontrol.

5.2.4. Pengujian Kecukupan Data

Untuk menguji kecukupan data maka perlu ditetapkan terlebih dahulu tingkat ketelitian dan tingkat keyakinan yang digunakan. Untuk pengamatan ini, ditetapkan tingkat kepercayaan 95 dan tingkat ketelitian 5. Rumus yang digunakan adalah : N’ = 2 2 2 40         − ∑ ∑ ∑ Xi Xi Xi N = 2 2 2 2 2 2 5 ..... 5 5 5 5 ..... 5 5 5 5 ..... 5 5 5 76 40         + + + + + + + + − + + + Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009. USU Repository © 2009 = 2 454 206116 2760 76 40         − = 28.19 ≈ 28 Karena N’ N, berarti jumlah pengamatan yang dilakukan telah melebihi jumlah pengamatan yang dibutuhkan dan dianggap telah mencukupi.

5.2.5. Penentuan Kelonggaran Allowance Tabel Berdasarkan Literatur

Kelonggaran Berdasarkan Tabel yang datanya diperoleh dari literatur berdasarkan buku panduan kuliah yaitu Buku Sutalaksana Aggawisastra, Teknik Tata-tata Cara Kerja. Data dapat dilihat pada Lampiran 9. 1. Kebutuhan Pribadi = 2.50 2. Fatique : - Basic fatique Tenaga yang dikeluarkan = 19.00 - Sikap kerja Berdiri diatas dua kaki = 2.00 - Gerakan Kerja Mengangkat crate ke pallet = 3.00 - Ventilasi kurang baik = 2.00 - Siklus kerja berulang-ulang antara 5-7 detik = 2.00 3 Hambatan Terhindarkan = 0.00 4. Hambatan Tak terhindarkan = 0.00 Total Allowance Tabel = 30.50 Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009. USU Repository © 2009

5.2.6. Perbandingan Kelonggaran Allowance Real dan Tabel Berdasarkan

Literatur Untuk mempermudah melihat perbandingan allowance real dan tabel berdasarkan literatur terhadap operator di stasiun kerja pengepaka produk Frestea pada pengangkatan crate ke pallet dapat dilihat pada Tabel 5.23. Tabel 5.23. Perbandingan Allowance Real dan Tabel Berdasarkan Literatur No Kondisi Allowance Real Tabel 1 Kebutuhan Pribadi KP 4.81 2.50 2. Fatique : - Basic fatique Tenaga yang dikeluarkan - Sikap kerja Berdiri diatas dua kaki - Gerakan Kerja Mengangkat crate ke pallet - Ventilasi kurang baik - Siklus kerja berulang-ulang antara 5-8 detik 19.00 2.00 3.00 2.00 2.00 3. Hambatan Terhindarkan HT 7.83 0.00 4. Hambatan Tak Terhindarkan HTT 4.01 0.00 Jumlah 16.66 30.50 Pada Tabel Allowance Real untuk kondisi kelonggaran yang diakibatkan Fatique hasil pengukuran waktunya sudah tergabung dalam HT dan HTT. Berdasarlan data diatas terlihat persentase allowance real lebih kecil dari pada allowance tabel berdasarkan literatur. Namun demikian hal ini juga tergantung kepada beberapa asumsi seperti kondisi Fatique yang diamati pada Tabel 5.23. allowance real untuk kondisi kelonggaran yang diakibatkan Fatique hasil pengukuran waktunya sudah tergabung dalam HT Hambatan Terhindarkan dan HTT Hambatan Tak Terhindarkan. Sementara untuk hambatan terhindarkan dan hambatan tak terhindarkan untuk allowance tabel berdasarkan literatur dianggap tidak ada. Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009. USU Repository © 2009

6. Penentuan Waktu Standard Berdasarkan Allowance Real dan

Allowance Tabel Penentuan waktu standard didapat dari waktu normal yang terlebih dahulu harus ditentukan. Untuk menentukan waktu standard ada beberapa tahap yang harus ditentukan, yaitu : a. Menentukan Waktu Siklus Ws = X ____ = N Xi ∑ = 38 227 = 5.97 detik b. Berdasarkan penelitian dan pengukuran waktu kerja operator di stasiun kerja pengepakan produk Frestea pada pengangkatan crate ke pallet yang dilakukan selama 15 hari maka sudah ditentukan operator normalnya, operator bekerja secara normal atau wajar dan dianggap bahwa operator tersebut cukup berpengalaman pada saat bekerja melaksanakannya tampa usaha-usaha yang berlebihan sepanjang hari kerja, menguasai cara kerja yang ditetapkan, dan menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan pekerjaanya. Rating factor ini diambil sama dengan satu p = 1 atau p = 100 . c. Menentukan Waktu Normal WN Wn = Ws x RF = 5.97 detik x 1 = 5.97 detik Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009. USU Repository © 2009 d. Menentukan Waktu Standard waktu baku - Waktu Standard waktu baku berdasarkan Allowance Real Wb = Wn x ALL 100 100 − = 5.97 x 66 . 16 100 100 − = 7.16 detikcrate - Waktu Standard waktu baku berdasarkan Allowance Tabel Wb = Wn x ALL 100 100 − = 5.97 x 50 . 30 100 100 − = 8.59 detikcrate Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH

PT. Coca Cola Bottling Indonesia Unit Medan sebagai perusahaan yang bergerak dibidang industri minuman ringan, namun dalam proses pembuatannya tidak memakan waktu yang cukup lama sehingga perusahaan ini dapat memproduksi dalam skala besar dan bertaraf internasional, selalu berupaya menjaga image produksi dimata konsumen. Oleh karena itu dalam upaya memenuhi permintaan konsumen, perusahaan berupaya agar selalu menerapkan sistem kerja terbaik sesuai dengan target. Agar target tersebut tercapai maka dibutuhkan suatu pengukuran waktu Allowance Real terhadap operator pengepakan produk Frestea sebagai basis penentuan waktu standard di perusahaan tersebut, karena dalam proses pengepakan produk Frestea tersebut masih menggunakan tenaga manusia yaitu pada pengangkatan crate ke pallet khususnya. Ini merupakan hal yang sangat perlu mendapat perhatian. Selama penelitian terlihat banyak kegiatan-kegiatan yang sebenarnya tidak berhubungan dengan proses produksi atau lebih bersifat mengurangi waktu pengerjaan produk, misalnya letak pallet lebih baik jika berdekatan dengan conveyor agar waktu yang dikeluarkan oleh operator berjalan mengangkat pallet ke dekat conveyor tersebut tidak memakan waktu yang cukup lama. Sehingga operator tersebut dapat pengurangi waktu kerja yang berlebihan agar diperoleh waktu standard kerja yang lebih baik dan tepat untuk meningkatkan produktivitas