Rating Factor Penyesuaian LANDASAN TEORI

Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009. USU Repository © 2009 Perhitungan waktu normal dipengaruhi oleh besarnya faktor penyesuaian untuk setiap stasiun kerja. Waktu normal = waktu siklus x RF Dimana RF adalah faktor penyesuaian. Faktor ini diperhitungkan jika pengukur berpendapat bahwa operator bekerja dengan kecepatan tidak wajar, sehingga hasil perhitungan waktu perlu disesuaikan atau dinormalkan untuk mendapatkan waktu siklus rata-rata yang wajar. 4

3.2. Rating Factor Penyesuaian

Rating Factor Penyesuaian adalah perbandingan antara kerja performance seorang operator dengan konsep normalnya. Selama pengukuran berlangsung pengukur harus mengamati kewajaran kerja operator. Untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari hasil pengamatan, maka hal ini dilakukan dengan mengadakan penyesuaian yaitu dengan cara mengalikan waktu pengamatan rata-rata bisa waktu siklus ataupun waktu untuk tiap-tiap elemen dengan faktor penyesuaian rating “P”. Dari faktor ini adalah sebagai berikut : 1. Apabila operator dinyatakan terlalu cepat yaitu bekerja diatas batas kewajaran normal maka rating factor ini akan lebih besar dari pada satu p 1 atau p 100 . 4 Sritomo Wigujasoebroto; Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu; Teknis Analisis untuk Pengendalian Produktivitas Kerja; Penerbit Guna Widya; Edisi Pertama Cetakan Kedua; 2000, Surabaya. Hal : 174 Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009. USU Repository © 2009 2. Apabila operator dinyatakan terlalu lambat yaitu bekerja dengan kecepatan dibawah batas kewajaran normal maka rating factor ini akan lebih kecil dari pada satu p 1 atau p 100 . 3. Apabila operator bekerja secara normal atau wajar maka rating factor ini diambil sama dengan satu p = 1 atau p = 100 . Untuk kondisi kerja dimana operasi penuh dilaksanakan oleh mesin operating atau machine time maka waktu yang diukur dianggap merupakan waktu yang normal. Guna melaksanakan pekerjaan secara normal maka dianggap bahwa operator tersebut cukup berpengalaman pada saat bekerja melaksanakannya tampa usaha-usaha yang berlebihan sepanjang hari kerja, menguasai cara kerja yang ditetapkan, dan menunjukkan kesungguhan dalam menjalankan pekerjaanya. Penilaian wajar atau tidak wajar performance seorang operator dapat dilakukan dengan pendekatan diantaranya : a. Cara Persentase Merupakan cara paling sederhana dimana faktor penyesuaian p ditentukan berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh pengukur. Harga p yang ditetapkan pengukur kemudian dikalikan dengan jumlah siklus. Ketelitian dari cara ini kurang baik dan sangat ditentukan subjektivitas pengukur. b. Cara Shumard Nurhayati Munthe : Pengukuran Allowance Real Terhadap Operator Pengepakan Produk Frestea Sebagai Basis Penentuan Waktu Standar Di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan, 2009. USU Repository © 2009 Performance operator dibagi kedalam beberapa kelas, kemudian masing- masing kelas diberi patokan nilai yang menggambarkan tingkat performance dari operator tersebut. c. Cara Westing House Penilaian performance operator ada empat faktor yang berpengaruh terhadap suatu kerja yaitu keterampilan skill, usaha effort, kondisi kerja condition, dan konsistensi consistency. Setiap faktor mempunyai beberapa kelas dengan nilai tersendiri.

3.3. Penetapan Waktu Longgar Allowance