Hubungan Sikap Skeptisme Auditor dengan Kualitas Audit

hubungan dengan klien audit tenure, jumlah klien, telaah dari rekan auditor peer review, ukuran dan kesehatan keuangan klien serta jam kerja audit secara signifikan berhubungan dengan kualitas audit. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas audit adalah pendidikan, struktur audit, kemampuan pengawasan supervisor, profesionalisme dan beban kerja. Semakin lama audit tenure, kualitas audit akan semakin menurun. Sedangkan kualitas audit akan meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah klien, reputasi auditor, kemampuan teknis dan keahlian yang meningkat. Dalam penelitian yang akan dilakukan kualitas audit seorang auditor diukur dengan apakah auditor independen tersebut bisa menemukan dan mendeteksi kesalahan, kecurangan, dan salah saji material dalam laporan keuangan. Laporan keuangan yang sudah diaudit tersebut apakah sudah bisa diterima oleh klien, kreditor, para pemegang saham, masyarakat dan lain sebagainya merupakan indikator kualitas audit seorang auditor independen. Jika laporan keuangan yang diaudit sudah bisa diterima oleh klien dan para pengguna laporan keuangan maka auditor independen tersebut memiliki kualitas audit yang baik.

F. Keterkaitan Antara Variabel

1. Hubungan Sikap Skeptisme Auditor dengan Kualitas Audit

Penelitian tentang sikap skeptisme sebelumnya telah dilakukan oleh Gusti dan Ali 2008 hasil dari penelitian ini adalah skeptisme profesional auditor dan ketepatan pemberian opini auditor oleh akuntan publik terdapat hubungan yang signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Hasanah 2010 juga menyimpulkan bahwa skeptisme profesional auditor berpengaruh secara signifikan terhadap mendeteksi kecurangan. Selanjutnya penelitian oleh Noviyanti 2008 hasil penelitian ini adalah terdapat dua hipotesis Pertama: bahwa auditor dengan tingkat kepercayaan berbasis identifikasi identification-based trust jika diberi penaksiran risiko kecurangan yang tinggi akan menunjukkan skeptisme profesional yang lebih tinggi dalam mendeteksi kecurangan, oleh karena itu auditor yang diberi penaksiran risiko kecurangan yang tinggi lebih skeptis dibanding auditor yang tidak diberi penaksiran risiko kecurangan dan auditor yang diberi penaksiran risiko kecurangan yang rendah. Sedangkan auditor dengan tingkat kepercayaan berbasis kalkulus calculus-based trust meskipun diberi penaksiran risiko kecurangan yang rendah akan menunjukkan skeptisme profesional yang tidak berbeda dengan auditor yang tidak diberi penaksiran risiko kecurangan dan dengan auditor yang diberi penaksiran risiko kecurangan yang tinggi. Kedua: tipe kepribadian mempengaruhi sikap skeptisme profesional auditor. Hasil temuan dalam penelitian ini bermanfaat dalam memperkaya literatur akuntansi keperilakuan dengan membuktikan adanya disonansi kognitif dalam setting auditing dan membuktikan adanya pengaruh karakteristik personal yaitu tipe kepribadian terhadap sikap seseorang. Temuan ini juga memberikan kontribusi bagi praktisi terutama bagi pimpinan kantor akuntan publik untuk meningkatkan kualitas audit. Adanya penelitian tentang sikap skeptisme menunjukkan pentingnya aspek tersebut bagi auditor. Alasan yang mendasari adalah karena sikap skeptisme seorang auditor dapat mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan. Dengan adanya sikap skeptisme auditor maka auditor dapat lebih baik mengevaluasi bukti audit sehingga mampu menemukan pelanggaran- pelanggaran yang ada pada laporan keuangan klien. Dengan mengevaluasi bukti audit secara terus-menerus maka akan menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.

2. Hubungan Profesionalisme Auditor dengan Kualitas audit.

Dokumen yang terkait

Pengaruh tekanan klien, pengamalan auditor dan profesionalisme auditor terhadap kualitas audit; studi empiris pada kantor akuntan publik di Jakarta Selatan

6 23 115

Pengaruh Independensi, Akuntabilitas dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

3 15 168

Pengaruh profesionalisme, karakteristik personal auditor. dan batasan waktu audit terhadap kualitas audit : studi empiris pada kantor akuntan publik di dki jakarta

3 10 134

Pengaruh profesionalisme dan independensi Auditor terhadap kualitas audit dengan etika Auditor sebagai variabel moderating (studi empiris pada kantor akuntan publik di dki jakarta)

1 5 124

Pengaruh Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung)

4 53 32

Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung)

8 38 77

Pengaruh Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung.

0 3 20

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA)

0 0 19

TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA)

0 0 19

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDITOR DAN KUALITAS AUDIT (STUDI PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA)

0 0 19