kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban dari responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu”
Ghazali, 2005:41. Pengujian reliabilitas yang digunalan adalah One Shot atau
pengukuran sekali saja, yang mana pengukuran hanya sekali saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
mengukur konstrak tertentu menunjukan tingkat reliabilitas yang digunakan adalah teknik Cronbach Alpha yaitu pengujian yang paling
umum digunakan. “Suatu variabel dikatakan reliable jika menunjukan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari pada 0,60” menurut pendapat
Nunnally 1967 dalam Ghazali 2005:42.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Uji dalam penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menguji
apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal dan mengetahui apakah hasil penyebaran data
penelitian dengan menggunakan model penelitian yang ditetapkan memenuhi asumsi normal atau tidak. Uji normalitas dapat diamati dari
nilai normal P-plot dan membandingkannya dengan nilai kritis. Uji normalitas juga dapat diamati dari nilai Kolmogrov-Smirnov.
b. Uji Multikoloniearitas Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen, jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikoloniearitas didalam model regresi adalah sebagai berikut apabila nilai tolerance kurang dari 0,10 atau sama dengan nilai
Varance Inflation Factor VIF lebih dari 10, maka dapat menunjukan adanya multikoloniearitas dan begitu pula sebaliknya Ghazali,
2005:92 c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varience dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas Ghazali, 2005:105. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3. Uji Hipotesis
Pada penelitian ini penulis menggunakan dua variabel independen dan satu variabel dependen. Metode analisis yang digunakan untuk menguji
hipotesis adalah metode regresi berganda multiple regression, yaitu regresi yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen, yang digunakan untuk menguji Ha
1
, Ha
2
, Ha
3
dan Ha
4
dengan pendekatan interaksi yang bertujuan untuk memenuhi ekspektasi penelitian mengenai pengaruh sikap
skeptisme auditor, profesionalisme auditor dan tekanan anggaran waktu terhadap kualitas audit. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Y : kualitas audit
a : konstanta
b
1
b
2
b
3
: koefisien regresi
X
1
: sikap skeptisme auditor
X
2
: profesionalisme auditor
X
3
: tekanan anggaran waktu
ε : error Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ ε
Untuk membuktikan kebenaran uji hipotesis, digunakan uji statistik terhadap output yang dihasilkan oleh model Regresi Berganda, uji statistik
meliputi: a. Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.
Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary
b
dan tertulis Adjusted R Square. Nilai R
2
sebesar 1, berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen dan tidak ada faktor lain
yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen. Jika nilai R
2
berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel
independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen Ghazali, 2005:45.
b. Uji Regresi Secara Simultan Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel
independen secara simultan bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji F pada output SPSS dapat dilihat pada tabel
ANOVA. Untuk mengetahui variabel-variabel independen secara simultan
mempengaruhi variabel dependen, dilakukan dengan membandingkan p-value pada kolom Sig. dengan tingkat signifikasi yang digunakan
sebesar 0,05. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan
Ho ditolak, sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima Nugroho, 2005:53.
c. Uji Regresi Secara Parsial Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Hasil uji t ini pada output SPSS dapat dilihat pada table Coefficients
a
. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel
independen secara individual terhadap variabel dependen, dilakukan dengan membandingkan p-value pada kolom Sig. Masing-masing
variabel independen dengan tingkat signifikan yang digunakan 0,05. Jika p-value lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Sebaliknya jika p-value lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima Nugroho, 2005:55.
E. Operasional Variabel Penelitian