1. Hasil Uji Korelasi Dan Determinasi R
2
Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel independen, yaitu sikap skeptisme auditor, profesionalisme auditor, dan
tekanan anggaran waktu dalam menjelaskan variasi variabel dependen, yaitu kualitas audit. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada
kolom adjusted R square, yang ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 4.16 Hasil Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .477
a
.227 .186
3.379 a. Predictors: Constant, tekanan anggaran waktu, sikap skeptisme auditor,
profesionalisme auditor b. Dependent Variable: kualitas audit
Sumber: Data yang diolah, 2010 Pada tabel 4.16 diatas menunjukkan nilai koefisien adjusted R
square adalah sebesar 0,186 atau 18,6. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas audit Y yang dapat dijelaskan oleh variabel sikap
skeptisme auditor X
1
, profesionalisme auditor X
2
, tekanan anggaran waktu X
3
adalah sebesar 18,6. Sedangkan sisanya 81,4 dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi.
Variabel lainnya seperti kompetensi, independensi, pengalaman dan lain- lain.
Angka koefisien kolerasi R pada tabel 4.16 sebesar 0,477 menunjukkan bahwa hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen adalah kuat karena memiliki koefisien korelasi diatas
0,05. Standar Error of Estimate SEE sebesar 3,379. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi
variabel dependen.
2. Hasil Uji F Simultan
Pengujian signifikansi simultan uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang digunakan dalam
model regresi mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.17 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
187.945 3
62.648 5.486
.002
a
Residual 639.455
56 11.419
Total 827.400
59 a. Predictors: Constant, tekanan anggaran waktu, sikap skeptisme auditor,
profesionalisme auditor b. Dependent Variable: kualitas audit
Sumber: Data yang diolah, 2010 Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.17 menunjukkan
bahwa dari uji F test nilai F hitung sebesar 5,486 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 atau lebih kecil dari nilai probabilitas p-value 0,05 0,002
0,05. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa pengaruh sikap skeptisme auditor, profesionalisme auditor dan tekanan anggaran waktu secara
bersama-sama simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Sikap skeptisme auditor, profesionalisme auditor dan tekanan anggaran waktu secara bersama-sama mempengaruhi kualitas audit.
Semakin tinggi profesionalisme dan keahlian seorang auditor maka dapat menentukan kualitas audit yang dihasilkan karena auditor dengan
profesionalisme dan keahlian yang tinggi akan mampu meminimalisasi tingkat kesalahan dan dapat menemukan pelanggaran-pelanggaran dalam
laporan keuangan klien. Dalam SPAP dijelaskan tentang standar audit diantaranya adalah:
a Standar Umum: auditor harus memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang memadai, independepensi dalam sikap mental dan kemahiran
profesional dengan cermat dan seksama b Standar pelaksanaan pekerjaan lapangan: perencanaan dan supervisi
audit, pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern, dan bukti audit yang cukup dan kompeten.
c Standar pelaporan: pernyataan apakah laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, pernyataan mengenai
ketidakkonsistensian penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum, pengungkapan informatif dalam laporan keuangan, dan pernyataan
pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan.
3. Hasil Uji t Parsial