5.1.4 Upaya Kesehatan Puskesmas Kecamatan Kembangan
Upaya kesehatan yang terdapat di Puskesmas Kecamatan Kembangan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu upaya kesehatan wajib, dan upaya
kesehatan pengembangan. Keduanya dapat diuraikan seperti dibawah ini :
1. Upaya kesehatan wajib : yaitu upaya kesehatan yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Upaya tersebut meliputi : a.
Upaya promosi kesehatan b.
Upaya kesehatan lingkungan c.
Upaya kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana d.
Upaya perbaikan gizi masyarakat e.
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular f.
Upaya pengobatan dasar 2.
Upaya kesehatan pengembangan : yaitu apabila upaya kesehatan wajib telah terlaksana secara optimal dengan target cakupan serta peningkatan
mutu pelayanan tercapai. Upaya kesehatan pengembangan meliputi : a.
Upaya kesehatan sekolah b.
Upaya kesehatan olah raga c.
Upaya perawatan kesehatan masyarakat d.
Upaya kesehatan gigi dan mulut e.
Upaya kesehatan jiwa f.
Upaya kesehatan mata
g. Upaya kesehatan usia lanjut
5.2 Gambaran Kinerja Posyandu
Tabel 5.3 Persentase Kinerja Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kembangan
Jakarta Barat Tahun 2014
Kinerja Posyandu Jumlah
Persen
Rendah 35
70 Tinggi
15 30
Total 50
100 Berdasarkan hasil analisis diatas, menunjukan bahwa kinerja posyandu di
wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kembangan secara keseluruhan tergolong rendah 70. Rendahnya kinerja posyandu juga dapat dilihat dari hasil perolehan
persentase komponen kinerjanya, seperti pada tabel berikut ini : Tabel 5.4
Persentase Komponen Kinerja Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat Tahun 2014
No Komponen
Kategori Total
Rendah Tinggi
Jumlah Jumlah
Jumlah
1 Input
14 28
36 72
50 100
2 Proses
19 38
31 62
50 100
3 Output
48 96
2 4
50 100
4 Total Kinerja
35 70
15 30
50 100
Hasil penelitian menemukan dari ketiga komponen kinerja posyandu yaitu input, proses, dan output diketahui bahwa, hanya output posyandu yang tergolong
rendah. Rendahnya output posyandu hingga mencapai 96 diduga menjadi penyebab kinerja posyandu menjadi rendah.
Perolehan persentase kinerja posyandu, merupakan hasil akumulasi skor dari komponen kinerja posyandu yaitu input, proses, dan output posyandu. Hasil