akumulasi skor kinerja posyandu tersebut dapat juga menunjukan bahwa, hanya output kinerja posyandu yang memperoleh skor paling rendah dibandingkan dengan
komponen kinerja lainnya Lampiran 24.
5.2.1 Gambaran Input Posyandu
Input posyandu merupakan salah satu komponen kinerja posyandu. Komponen input posyandu diantaranya terdiri dari ketersediaan sarana
prasarana posyandu, termasuk didalamnya ketersediaan kader dan struktur organisasi posyandu.
Tabel 5.5 Persentase Input Kinerja Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat Tahun 2014
Input Posyandu Jumlah
Persen
Rendah 14
28 Tinggi
36 72
Total 50
100 Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa, input kinerja
posyandu wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kembangan secara keseluruhan tergolong tinggi 72. Dengan kata lain, ketersediaan sarana
prasarana disebagian besar posyandu wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kembangan telah tercukupi.
Jika dilihat lebih rinci pada komponen input posyandu, hasil penelitian juga menemukan bahwa masih terdapat beberapa sarana posyandu
yang belum tercukupi atau perlu ditingkatkan, yaitu ketersediaan Kartu Menuju Sehat KMS anak, Kartu Menuju Sehat KMS ibu hamil, dan
ketersediaan alat peraga penyuluhan Lampiran 24.
5.2.2 Gambaran Proses Posyandu Dalam Pelaksanaan Pembinaan Gizi
Masyarakat
Pada tahap inilah dimana tersedianya sarana prasarana posyandu
input posyandu akan digunakan dalam kegiatan posyandu, termasuk kegiatan dalam pelaksanaan pembinaan gizi masyarakat. Komponen proses
posyandu terdiri dari 5 kegiatan diantaranya, kegiatan persiapan, kegiatan penimbangan, kegiatan penyuluhan, pelayanan gizi dan kesehatan serta
kegiatan penyusunan laporan dan rencana tindak lanjut. Tabel 5.6
Persentase Proses Kinerja Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat Tahun 2014
Proses Posyandu Jumlah
Persen
Rendah 19
38 Tinggi
31 62
Total 50
100 Berdasarkan hasil analisis diatas menunjukan bahwa, proses kinerja
posyandu wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kembangan tahun 2014 secara keseluruhan tergolong tinggi 62. Dengan kata lain, komponen porses yang
terdiri dari 5 kegiatan tersebut telah berjalan dengan baik di sebagian besar posyandu. Hal ini tentu saja berkaitan dengan sarana prasaran posyandu yang
telah tersedia dan tercukupi.
Tabel 5.7 Persentase Komponen Proses Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Kembangan Jakarta Barat Tahun 2014
No Komponen Proses
Posyandu Kategori
Total Rendah
Tinggi Jumlah
Jumlah Jumlah
1 Persiapan
35 70
15 30
50 100
2 Penimbangan
1 1
49 99
50 100
3 Penyuluhan
31 62
19 38
50 100
4 Pelayanan
Pertolongan Gizi dan Kesehatan
20 40
30 60
50 100
5 Pelaporan dan
Tindak Lanjut 13
26 37
74 50
100 Hasil penelitian juga menemukan bahwa dari 5 kegiatan dalam
komponen proses, terdapat 2 kegiatan yang tergolong rendah dan 3 kegiatan yang tergolong tinggi. Kegiatan yang tergolong rendah yaitu kegiatan
persiapan dan penyuluhan. Sedangkan kegiatan yang tergolong tinggi meliputi kegiatan penimbangan, pelayanan gizi dan kesehatan, dan kegiatan
penyusunan laporan dan rencana tindak lanjut. Hal tersebut berkaitan dengan perolehan nilai skor dari masing-
masing kegiatan. Rendahnya skor pada kegiatan persiapan berkaitan dengan menggerakan potensi masyarakat oleh kader untuk membantu posyandu
dalam bentuk dana maupun sarana Lampiran 25. Sedangkan rendahnya skor pada kegiatan penyuluhan berkaitan dengan penyuluhan kader kepada ibu
hamil yang mengacu pada KMS ibu hamil Lampiran 27.
5.2.3 Gambaran Output Posyandu