posyandu pratama, posyandu madya, posyandu, purnama, dan posyandu mandiri. Hal ini disebsbkan oleh terbatasnya data sekunder yang tersedia dalam penelitian ini.
6.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Posyandu
6.2.1 Hubungan Swadaya Masyarakat Dengan Kinerja Posyandu
Sasaran utama posyandu adalah bayi, anak balita, ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan Pasangan Usia Subur PUS, dengan kata lain sasaran
posyandu adalah seluruh masyarakat Kemenkes, 2011. Oleh sebab itu, adanya posyandu sudah seharusnya menjadi milik dan tanggung jawab
masyarakat sekitar wilayah kerja posyandu, sehingga masyarakat selalu berperan aktif dalam penyelenggaraan kegiatan posyandu.
Sebagaimana tertuang
dalam pengertian
posyandu menurut
Kementerian Kesehatan 2011, merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat UKBM yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Bentuk dari peran masyarakat dalam kegaiatan posyandu dapat
dilakukan dengan cara membantu posyandu dalam memenuhi kebutuhannya, seperti membantu pengadaan tempat kegiatan, pengadaan Pemberian
Makanan Tambahan PMT, memberikan sumbangan baik dalam bentuk iuaran kegiatan maupun dana sehat, pengadaan alat-alat posyandu seperti
timbangan berat badan, buku catatan, papan data, dan bahan penyuluhan, serta pengadaan pemberian penghargaan untuk kader Nusi, 2006. Oleh sebab itu,
adanya swadaya masyarakat sangat diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan posyandu.
Berdasarkan hasil uji statistik yang dilakukan menunjukan bahwa, swadaya masyarakat memiliki hubungan dengan kinerja posyandu. Selain itu,
diketahui pula bahwa swadaya masyarakat juga memiliki hubungan dengan komponen kinerja posyandu, yaitu proses kinerja posyandu.
Hal ini membuktikan bahwa, pelaksanaan kegiatan posyandu tidak terlepas dari peran serta masyarakat sebagai penyelenggara sekaligus
pengguna posyandu. Semakin tinggi swadaya masyarakat, maka semakin baik pula pelaksanaan kegiatan posyandu, begitu pula sebaliknya.
Direktorat Jendral Pemberdayaan Masyarakat Desa Departeman Dalam Negeri Dirjen PMD Depdagri meyatakan bahwa pelayanan posyandu
akan berjalan dengan baik apabila potensi yang ada dalam masyarakat dapat dioptimalkan dengan baik Nusi, 2006.
Bentuk dari swadaya masyarakat dalam kegiatan posyandu berdasarkan hasil penelitian, seperti pemninjaman tempat kegiatan posyandu,
anggota masyarakat selain kader sukarela membantu kegiatan persiapan atau memasak, dan memotivasi anggota masyarakat lainnya untuk datang ke
posyandu tabel 5.9, akan tetapi bentuk swadaya masyarakat tersebut masih sangat rendah.
Hal ini menunjukan bahwa posyandu sebagai salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat UKBM belum diterapkan
sepenuhnya. Hal tersebut diduga disebabkan oleh masyarakat yang tidak
dilibatkan sejak awal dalam pelaksanaan kegiatan posyandu, sehingga masyarakat tidak merasa memiliki dan hanya mengetahui bahwa posyandu
merupakan tanggung jawab Puskesmas. Pakhri, dkk 2002 dalam Nusi 2006 menyatakan bahwa, kurangnya
dukungan masyarakat tersebut diduga karena masyarakat tidak dilibatkan sejak awal, dan hanya sekedar diperkenankan berpartisipasi dalam
pelaksanaan fisiknya dilapangan. Hasil penelitian serupa juga di temukan dalam penelitian Nusi 2006
bahwa, rendahnya rata-rata skor swadaya masyarakat berkenaan dengan pengumpulan dana sehat dan sumbangan kesejahteranan kader. Penelitian
Tjukami, dkk 2000 dalam Pakhri 2002 juga menemukan bahwa Pemberian Makanan Tambahan PMT umumnya diselenggarakan atas bantuan
pemerintah atau pihak luar, dan hanya beberapa posyandu yang menyelenggarakannya atas biaya swadaya sendiri, seperti Kas Desa, Majelis
Ta’lim, atau jimpitan beras. Untuk meningkatkan swadaya masyarakat terhadap posyandu dapat
dilakukan dengan cara terlebih dahulu memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai pengertian posyandu dan kedudukannya baik di tingkat
Pemerintah DesaKelurahan, Puskesmas hingga di tingkat Masyarakat. Kemudian meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat mengenai isu-isu
kesehatan terutama mengenai pemantauan tumbuh kembang anak dalam kegiatan penyuluhan, meningkatkan motivasi masyarakat untuk datang ke
posyandu, melibatkan peran masyarakat pada pelaksanaan kegiatan posyandu
baik dalam bentuk dana maupun tenaga, sehingga menjadikan posyandu sebagai salah satu program kesehatan yang menjadi perhatian masyarakat di
lingkungan kerja posyandu.
6.2.2 Hubungan Pembinaan Posyandu Dengan Kinerja Posyandu