masyarakat desa lainnya. Posyandu seperti ini disebut juga Posyandu Terintegrasi. Beberapa kegiatan tambahan posyandu yang telah
diselenggarakan, antara lain :
a. Bina Keluarga Balita BKB.
b. Kelas ibu hamil dan balita.
c. Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensi Kejadian Luar
Biasa KLB. d.
Pos Pendidikan Anak Usia Dini PAUD. e.
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa UKGMD. f.
Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman PAB-PLP.
g. Program diversifikasi pertanian tanaman pangan dan pemanfaatan
pekarangan, melalui Tanaman Obat Keluarga TOGA. h.
Kegiatan ekonomi produktif. i.
Tabungan ibu bersih, tabungan masyarakat. j.
Kesehatan lanjut usia melalui Bina Keluarga Lansia. k.
Kesehatan reproduksi remaja. l.
Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil dan penyandang masalah kesejahteraan sosial.
2.2.2 Tingkat Perkembangan Posyandu
Menurut Kementerian Kesehatan RI 2011, perkembangan pada masing- masing posyandu berbeda-beda, sehingga pembinaan yang dilakukan pada
masing-masing posyandu juga berbeda-beda. Secara umum, tingkat perkembangan
posyandu dibedakan atas 4 tingkat, diantaranya :
1. Posyandu Pratama : Posyandu pratama adalah posyandu belum mantap,
ditandai dengan kegiatan yang dilakukan belum rutin, dan terbatasnya kader yang aktif yakni ≤ 5 orang.Selain terbatasnya kader, kurang siapnya
masyarakat kemungkinan yang menyebabkan kegiatan dilakukan di posyandu belum rutin.Intervensi yang dilakukan pada jenjang ini adalah
memotivasi masyarakat dan menambahkan jumlah kader. 2.
Posyandu Madya : Posyandu madya adalah posyandu sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali setiap tahun, dengan rata-rata
jumlah kader 5 orang atau lebih, tetapi cakupan program kegiatan Posyandu seperti KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare di
bawah 50 . Intervensi yang dilakukan pada jenjang ini adalah meningkatkan cakupan dengan menyertakan tokoh masyarakat sebagai
motivator dan penggiat kader. Sebagai contoh intervensi yang dapat dilakukan antara lain :pelatihan tokoh masyarakat dengan metode simulasi,
dan menerapkan SMD dan MMD di posyandu. 3.
Posyandu Purnama : Posyandu purnama adalah posyandu yang telah dapat melaksanakan kegaiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah
kader 5 orang atau lebih, cakupan kegiatan utama lebih dari 50 , sudah ada program tambahan seperti sanitasi dasar, kesehatan lingkungan,
pengobatan dasar. Meskipun ada kegiatan dana sehat, tetapi belum optimal,
sehingga intervensi yang dilakukan adalah pelatihan dana sehat untuk kader gizi.
4. Posyandu Mandiri : Posyandu mandiri adalah posyandu yang sudah mantap
karena dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader 5 orang atau lebih, cakupan 5 program utama sudah
di atas 50, dengan dana sehat yang kuat. Intervensi yang harus dilakukan adalah pembinaan dana sehat oleh petugas kesehatan dan memperbanyak
program tambahan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
2.3 Kinerja