Faktor Lingkungan Sosial Posyandu

cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun adalah 90 Kemenkes, 2003.

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Posyandu

2.5.1 Faktor Lingkungan Sosial Posyandu

Menurut Notoatmodjo 2007, dimana tokoh masyarkat adalah jembatan antara sektor kesehatan dengan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian Sudarti 1990 dalam Yamin 2003 menunjukan bahwa di daerah, tokoh masyarakat berpartisipasi aktif dan memberikan perhatian terhadap kader menghasilkan kegiatan Posyandu yang maju. Menurut Sucipto 2009 dalam Sari, dkk 2012 dukungan tokoh masyarakat Kepala Desa kepada kader posyandu sangat penting, hal ini disebabkan tokoh masyarakat merupakan tokoh yang paling disegani dan berpengaruh di wilayah tersebut. Dukungan dan saran dari tokoh masyarakat merupakan salah satu bentuk motivasi dan semangat bagi kader dalam melaksanakan tugasnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Pakhri 2002, membuktikan bahwa partisipasi tokoh masyarakat mempengaruhi input, output, dan total kinerja posyandu. Selain itu partisipasi tokoh masyarakat juga mempengaruhi kegiatan pelaporan dan tindak lanjut di posyandu. Tjukarni 2002 dalam Pakhri 2002, menemukan sikap tokoh masyarkat terhadap kegiatan posyandu positif, namun pengetahuan mereka tentang masalah gizi umumnya masuih kurang. Hasil penelitian Kasmita 2000 dalam Pakhri 2002 menemukan bahwa jika tokoh masyarakat berperan membantu kelancaran pelaksanaan posyandu dan sangat berpengaruh positif. Namun pada kenyataannya umumnya peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dirasakan masih kurang. Peran tokoh masyarakat untuk meningkatkan kinerja posyandu berdasarkan hasil penelitian Widagdo 2007, seperti selalu melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan kegiatan posyandu dan mengikuti kegiatan lainnya, pemberian tugas kepada kader sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap kegiatan posyandu, selalu berusahan memperbaik hubungan dengan kader posyandu, dan memberikan petunjuk ketika menghadiri kegiatan posyandu. Partisipasi masyarakat adalah ikut sertanya seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan permasalahan-permasalahan masyarakat tersebut. Dalam hal ini dimana masyarakat aktif memikirkan, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program-program kesehatan masyarakatnya Notoatmodjo, 2007. Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Depdikbud, swadaya masyarakat dalam posyandu merupakan kekuatan sendiri dari masyarakat untuk memenuhi kebutuhan posyandu agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik, terutama dalam pengadaan sarana, tenaga atau dana sendiri seperti tempat posyandu, bahan penyuluhan, bahan Pemberian Makanan Tambaan PMT, buku pencatatan, papan data dan kesejahteraan kader Nusi, 2006. Hal tersebut didukung pula menurut Direktorat Jendral Pemberdayaan Masyarakat Desa Departeman Dalam Negeri Dirjen PMD Depdagri bahwa pelayanan posyandu akan berjalan dengan baik apabila potensi yang ada dalam masyarakat dapat dioptimalkan dengan baik Nusi, 2006. Rendahnya dukungan masyarakat diduga karena kelemahan dalam pelaksanaan program kemasyarakatan saat ini yang tidak melibatkan masyarakat sejak awal. Masyarakat hanya sekedar diperkenankan berpartisipasi dalam pelaksanaan fisiknya dilapangan Pakhri, et al, 2002 dalam Nusi, 2006. Penelitian Tjukami, dkk 2000 dalam Pakhri 2002 di 4 desa di Nusa Tenggara Barat menemukan bahwa Pemberian Makanan Tambahan PMT umumnya diselenggarakan atas bantuan pemerintah atau pihak luar, dan hanya beberapa posyandu yang menyelenggarakannya atas biaya swadaya sendiri, seperti Kas Desa, Majelis Ta’lim, atau jimpitan beras. Menurut Sander 1999 dalam Pakhri 2002 bahwa, keberlangsungan program sangat tergantung pada kemampuan keuangan masyarakat setempat dan pemelihaaan.

2.5.2 Pembinaan Posyandu

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Kegiatan Revitalisasi Posyandu di Wilayah Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Tahun 2006

1 31 80

Pelaksanaan Kegiatan Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Hutabaginda Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

3 70 50

Pengalaman Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

0 3 141

Pengalaman ibu primipara dalam memberikan asi eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kembangan Utara Jakarta Barat

2 9 141

Mutu pelayanan kesehatan peserta jaminan kesehatan nasional di puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat

0 12 111

Keragaan Posyandu dan Status Gizi Batita di Wilayah Kerja Puskesmas Kapau Kecamatan Tilatang Kamang Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat

0 11 80

ANALISIS PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN DATA PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU Analisis Pelaksanaan Pendokumentasian Data Pemantauan Status Gizi Balita Di Posyandu Sedap Malam Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu I Tahun 2013.

0 1 16

PENDAHULUAN Analisis Pelaksanaan Pendokumentasian Data Pemantauan Status Gizi Balita Di Posyandu Sedap Malam Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu I Tahun 2013.

0 2 5

ANALISIS PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN DATA PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU Analisis Pelaksanaan Pendokumentasian Data Pemantauan Status Gizi Balita Di Posyandu Sedap Malam Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu I Tahun 2013.

0 1 19

EVALUASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGAMBIRAN PADANG TAHUN 2012.

1 1 18