No Komponen Swadaya Masyarakat
Rata-rata Skor 95 CI
Standar Deviasi
Nilai Terendah-
tertinggi
10 Kegiatan posyandukader memberikan
pendapatan untuk posyandu 2.19
– 3.81 2.86
0 - 10 Rendahnya perolehan skor pada semua kegiatan swadaya masyarakat
yang menyebabkan tingkat swadaya masyarakat menjadi kurang. Rendahnya swadaya masyarakat berkaitan dengan pemberian sumbangan atau pinjaman
masyarakat secara sukarela pada kegiatan posyandu, baik dalam bentuk dana maupun material lainnya.
5.3.2 Gambaran Pembinaan Posyandu
Hasil penelitian menunjukan bahwa pembinaan terhadap posyandu wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kembangan tahun 2014, secara
keseluruhan tergolong rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada perolehan rata- rata nilai skor pembinaan posyandu, berikut ini :
Tabel 5.10 Hasil Rata-rata Nilai Skor Pembinaan Terhadap Posyandu
Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat Tahun 2014
No Komponen Pembinaan Posyandu
Rata-rata Skor 95 CI
Standar Deviasi
Nilai Terendah- tertinggi
1 Pemberian motivasibimbingan dari
petugas kesehatan saat hari pelaksanaan posyandu
4.78 – 6.22
2.53 0 - 10
2 Pemberian insentif untuk kader oleh
Puskesmasbidan 2.84
– 4.36 2.68
0 - 10 3
Kader mendapat bantuan usahapeningkatan penghasilan dari
pemerintah desasektor terkait 1.78
– 3.22 2.53
0 - 10 4
Sarana posyandu dacin, formulir, KMS, tablet Fe, blanko SKDN oleh Puskesmas
8.77 – 9.87
1.93 0 - 10
5 Upaya Puskesmas meningkatan
keterampilan kader 6.34
– 8.26 3.38
0 - 10
No Komponen Pembinaan Posyandu
Rata-rata Skor 95 CI
Standar Deviasi
Nilai Terendah- tertinggi
6 Upaya Puskesmas mengganti kader yang
drop out keluar 3.95
– 6.45 4.39
0 - 10 7
Undangan pertemuan desaPKKPuskesmas untuk kader
5.96 – 7.44
2.60 0 - 10
8 Bantuan danasarana dari pemerintah
desaPKK untuk posyandu 6.24
– 7.76 2.67
0 - 10 9
Petugas diluar kesehatan yang ikut hadir dalam kegiatan posyandu
3.53 – 5.67
3.76 0 - 10
10 Petugas kesehatanPKKsektor lain yang
mengadakan penyuluhan ke masyarakat atau tokoh masyarakat
3.93 – 5.78
3.42 0 - 10
Berdasarkan hasil penelitian diatas diketahui bahwa hanya terdapat 3 kegiatan dalam pembinaan yang memiliki rata-rata nilai skor tinggi, yaitu
sarana posyandu yang disediakan oleh Puskesmas, upaya peningkatan keterampilan kader, dan bantuan dana atau sarana untuk posyandu dari
pemerintah desaPKK. Sedangkan kurangnya pembinaan pada posyandu dari hasil penelitian
diatas berkaitan dengan pemberian motivasi atau bimbingan dari petugas kesehatan pada hari pelaksanaan posyandu, pemberian penghargaan atau
insentif untuk kader dan partisipasi petugas kesehatan maupun petugas diluar
kesehatan yang turut hadir dan mengikuti kegiatan posyandu. 5.3.3
Gambaran Partisipasi Tokoh Masyarakat
Hasil penelitian menunjukan bahwa, partisipasi tokoh masyarakat terhadap posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kembangan tahun
2014 secara keseluruhan tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat pada perolehan rata-rata nilai skor pembinaan posyandu, berikut ini :
Tabel 5.11 Hasil Rata-rata Nilai Skor Partisipasi Tokoh Masyarakat Terhadap Posyandu
Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat Tahun 2014
No Komponen Partisipasi Tokoh
Masyarakat Rata-rata Skor
95 CI Standar
Deviasi Nilai
Terendah- tertinggi
1 Tokoh masyarakat ikut hadir dalam
pelaksanaan posyandu 1.78
– 3.62 3.23
0 - 10 2
Tokoh masyarakat berperan memotivasi peserta posyandu untuk hadir ke posyandu
2.74 – 4.46
3.04 0 - 10
3 Tokoh masyarakat membantu
mengupayakan danasarana posyandu dari masyarakat, pemerintah atau lainnya
2.05 – 3.95
3.35 0 - 10
4 Tokoh masyarakat memberi motivasi pada
kader untuk kegiatan posyandu 2.08
– 3.72 2.87
0 - 10 5
Tokoh masyarakat memberi bantuanpinjaman saranadana untuk
posyandu 0.05
– 1.15 1.93
0 - 10 6
Tokoh masyarakat berperan dalam penyuluhanceramah di masjid, balai desa,
atau tempat lainnya untuk mengajak masyarakat hadir pada kegiatan posyandu
2.94 – 4.86
3.39 0 - 10
Rendahnya partisipasi tokoh masyarakat berdasarkan hasil penelitian, berkenaan dengan kurangnya bantuan tokoh masyarakat baik dalam bentuk
dana ataupun sarana untuk membantu memenuhi kebutuhan posyandu, serta pemberian dukungan kepada anggota masyarakat khususnya ibu bayi-balita
untuk datang ke posyandu baik secara langsung maupun dalam bantuk ceramah di masjid atau tempat lainnya.
Ini menunjukan bahwa, tokoh masyarakat terutama tokoh informal yang ada di wilayah kerja posyandu masih kurang peduli terhadap kegiatan
posyandu sebagai fasilitas kesehatan dalam memantau perkembangan dan pertumbuhan anak bayi dan balita.
5.4 Hasil Analisis Hubungan Variabel Independen dengan Variabel Dependen