sebesar 0,000 , berada di bawah 0,05. Hal ini berarti bahwa data tidak terbebas dari heteroskedastisitas.
4.5 Analisis Regresi Berganda
Setelah hasil uji asumsi klasik dilakukan dan hasilnya secara keseluruhan menunjukkan model regresi memenuhi asumsi klasik, maka tahap berikut adalah
melakukan evaluasi dan interpretasi model regresi berganda. Model regresi berganda dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel
independen motivasi kerja X
1
, kepuasan kerja X
2
, kejelasan sasaran anggaran X
3
, partisipasi anggaran X
4
, dan akuntabilitas publik X
5
terhadap variabel dependen kinerja manajerial Y.
Berikut ini adalah uraian hasil pengujian regresi berganda dan output table pengujian dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 18.0 dalam bentuk
output model summary, ANOVA uji F, serta coefficient uji t seperti pada tabel 4.8, 4.9, dan tabel 4.10 sebagai berikut:
4.5.1 Uji T-test
Uji t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Patokan yag digunakan
adalah dengan membandingkan nilai signifikan yang dihasilkan dengan alpha 0,05 atau dengan membandingkan t hitung dengan t tabel.
TABEL 4.8 UJI T-test
Model t
Sig. 1
Constant -,952
,350 Motivasi Kerja
-1,247 ,224
Kepuasan Kerja 1,487
,150 Kejelasan Sasaran
Anggaran 1,044
,307 Partisipasi Anggaran
4,198 ,000
Akuntabilitas Publik ,882
,386
Sumber: Data primer, diolah 2015. Berdasarkan tabel diatas, maka uji hipotesis dapat dilakukan :
1 Motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil analisis dari tabel, dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dan t
tabel. Hipotesis diterima jika t hitu ng t tabel dan nilai sig α 0,05. Nilai t tabel
pada α = 0,05 adalah 1,697. Untuk variabel motivasi kerja X
1
nilai t hitung adalah -1,247 dan nilai sig adalah 0,350. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
t hitung t tabel, yaitu -1,247 1,697 dan nilai signifikansi 0,350 α 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa motivasi kerja X
1
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD, sehingga hipotesis dalam penelitian
ini ditolak. 2 Kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Hasil analisis dari tabel, dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dan t tabel. Hipotesis diterima jika t hitung t tabel dan nilai sig α 0,05. Nilai t tabel
pada α = 0,05 adalah 1,697. Untuk variabel kepuasan kerja X
2
nilai t hitung adalah 1,487 dan nilai sig adalah 0,150. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
t hitung t tabel, yaitu 1,487 1,697 dan nilai signifikansi 0,150 α 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa kepuasan kerja X
2
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD, sehingga hipotesis dalam penelitian
ini ditolak. 3 Kejelasan sasaran anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manajerial. Hasil analisis dari tabel, dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dan t
tabel. Hipotesis diterima jika t hitung t tabel dan nilai sig α 0,05. Nilai t tabel pada α = 0,05 adalah 1,697. Untuk variabel kejelasan sasaran anggaran X
3
nilai t hitung adalah 1,044 dan nilai sig adalah 0,307. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa t hitung t tabel, yaitu 1,044 1,697 dan nilai signifikansi 0,307 α 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa kejelasan sasaran anggaran X
3
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD, sehingga hipotesis
dalam penelitian ini ditolak. 4 Partisipasi anggaran berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial.
Hasil analisis dari tabel, dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dan t tabel. Hipotesis diterima jika t hitung t tabel dan nilai sig α 0,05. Nilai t tabel
pada α = 0,05 adalah 1,697. Untuk variabel partisipasi anggaran X
4
nilai t hitung adalah 4,198 dan nilai sig adalah 0,000. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
t hitung t tabel, yaitu 4,198 1,697 dan nilai signifikansi 0,000 α 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa partisipasi anggaran X
4
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD, sehingga hipotesis dalam penelitian
ini diterima.
5 Akuntabilitas publik tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil analisis dari tabel, dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dan t
tabel. Hipotesis diterima jika t hitung t tabel dan nilai sig α 0,05. Nilai t tabel pada α = 0,05 adalah 1,697. Untuk variabel akuntabilitas publik X
5
nilai t hitung adalah 0,882 dan nilai sig adalah 0,386. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
t hitung t tabel, yaitu 0,082 1,697 dan nilai signifikansi 0,386 α 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa akuntabilitas publik X
5
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD, sehingga hipotesis dalam penelitian
ini ditolak.
4.5.2 Uji F-test