Empiris pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah
Kabupaten Buleleng
Dependen: Kinerja
Manajerial Partisipasi dalam
penyusunan anggaran berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja manajerial
pada Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD, 4
Akuntabilitas, kejelasan sasaran anggaran dan partisipasi
penyusunan anggaran secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah
SKPD.
4 Solina 2014
Pengaruh Akuntabilitas
Publik, Partisipasi
Penyusunan Anggaran,
Kejelasan Sasaran
Anggaran, dan Struktur
Desentralisasi Terhadap Kinerja
Manajerial pada SKPD Kota
Tanjung Pinang Variabel
Independen: Pengaruh
Akuntabilitas Publik,
Partisipasi Penyusunan
Anggaran, Kejelasan
Sasaran Anggaran,
dan Struktur Desentralisasi
Variabel Dependen:
Kinerja Manajerial
Hasil penelitian membuktikan bahwa 1 Akuntabilitas Publik
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD H1
diterima, 2 partisipasi penyusunan anggaran
berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD H2
diterima, 3 Kejelasan sasaran anggaran berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD H3
diterima, 4 Struktur desentralisasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD, dan 5
Akuntabilitas, partisipasi penyusunan anggaran, kejelasan
sasaran anggaran, dan struktur desentralisasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD.
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu hubungan atau kaitan yang mencerminkan hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya dari
penelitian yang sedang diteliti. Menurut Soetrisno 2010, motivasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja
manajerial. Keberhasilan seorang manajer ditentukan oleh kemampuannya memotivasi orang lain, baik bawahan, sejawat, maupun setiap orang yang
diharapkan dapat menerima motivasi yang disampaikan. Di sini dapat dilihat bahwa motivasi mempunyai peran strategis dalam meningkatkan kinerja
manajerial. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Soetrisno 2010 menunjukkan bahwa variabel motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial
pada dinas daerah dan lembaga teknis daerah di Kabupaten Rembang. Menurut Harianja 2002:290, kepuasan kerja didefinisikan dengan sejauh
mana individu merasakan secara positif atau negatif berbagai macam faktor atau dimensi dari tugas-tugas dalam pekerjaannya. Kepuasan kerja yang tinggi di
dalam jiwa seorang karyawan secara otomatis akan membuatnya melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin sehingga akan memberikan dampak yang
positif juga terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari dkk., diketahui bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif secara
parsial dan simultan terhadap kinerja manajerial di PT. Persero Angkasa Pura I Bandar Udara Ngurah Rai Bali.
Kenis 1979
mengungkapkan salah
satu karakteristik
sistem penganggaran adalah kejelasan sasaran anggaran yang menunjukkan sejauh mana
tujuan anggaran ditetapkan dengan jelas dan spesifik agar anggaran tersebut dapat dimengerti oleh orang yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran anggaran
tersebut. Sasaran anggaran yang jelas akan membantu aparat pelaksana anggaran dalam mencapai target realisasi anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya, yang
tentunya secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kinerja manajerial. Penelitian yang dilakukan oleh Sari, dkk. 2014 menunjukkan bahwa
kejelasan sasaran anggaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
manajerial pada Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD Kabupaten Buleleng Bali.
Agar anggaran itu tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan organisasi, maka diperlukan kerjasama yang baik antara bawahan dan atasan, pegawai, dan manajer
dalam penyusunan anggaran yang dinamakan dengan partisipasi anggaran. Menurut Prihandini 2011 partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan
pendekatan manajerial yang umumnya dinilai dapat meningkatkan kinerja manajerial. Penelitian yang dilakukan oleh Sari, dkk. 2014 menunjukkan bahwa
partisipasi penyusunan anggaran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD Kabupaten Buleleng
Bali. Sejalan dengan partisipasi anggaran, terdapat juga prinsip lainnya yakni
akuntabilitas. Menurut Mardiasmo 2006:203, akuntabilitas merupakan prinsip pertanggungjawaban yang berarti bahwa proses penganggaran dimulai dari
perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan harus benar-benar dapat dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada DPRD dan masyarakat. Definisi ini
menegaskan pentingnya akuntabilitas publik dalam peningkatan kinerja manajerial, karena dengan adanya akuntabilitas, pemerintah daerah memiliki
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran kepada publik dalam bentuk penyajian informasi keuangan organisasi. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Solina 2014 menunjukkan bahwa akuntabilitas publik berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD Kota Tanjung Balai
Provinsi Kepulauan Riau.
Adapun hubungan antara motivasi kerja, kepuasan kerja, kejelasan sasaran anggaran, partisipasi anggaran, dan akuntabilitas publik terhadap kinerja
manajerial dapat dilihat pada kerangka konseptual pada gambar berikut :
Kejelasan Sasaran
Anggaran X3
Kepuasan Kerja
X2 Motivasi
Kerja X1
Partisipasi Anggaran
X4
Akuntabilitas
Publik X5
Kinerja Manajerial
Bappeda Provinsi
Sumatera Utara
Y
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
H1
H3
H6 H4
H2
H5
2.4 Hipotesis