BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Motivasi
2.1.1.1 Pengertian Motivasi
Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau menggerakkan. Motivasi diartikan sebagai kekuatan sumber daya
yang dapat menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia. Robbins dan Judge 2008:213 mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menyebabkan
intensitas intensity, arah direction, dan usaha terus menerus persistence individu menuju pencapaian tujuan. Oleh karena itu, motivasi dapat berarti
sebagai suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan perbuatan atau kegiatan.
Menurut Sardiman 2007: 73, motif dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam subjek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat dikatakan sebagai suatu kondisi
intern kesiapsiagaan. Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-
saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.
Kedua definisi di atas menjelaskan bahwa motivasi merupakan proses yang dapat mempengaruhi seseorang agar mau melaksanakan apa yang telah
ditetapkan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi sangat penting diberikan kepada setiap individu di dalam organisasi karena
dengan adanya motivasi setiap individu diharapkan mau bekerja keras dan memberikan kemampuan terbaiknya untuk mencapai tingkat produktifitas kerja
yang tinggi yang tentunya juga akan berdampak terhadap profitabilitas organisasi.
2.1.1.2 Tujuan Motivasi
Setiap pimpinan yang akan memberikan motivasi harus mengenal dan memahami betul latar belakang kehidupan, kebutuhan, dan kepribadian bawahan
yang akan dimotivasi.
Hal ini dilakukan agar tujuan dari motivasi tersebut tepat sasaran.
Adapun tujuan motivasi menurut Hasibuan 2012:146 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan 2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
3. Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan 4. Meningkatkan kedisiplinan karyawan
5. Mengefektifkan pengadaan karyawan 6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
7. Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan 8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas
– tugasnya 10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat
– alat dan bahan baku. Dari beberapa poin tujuan motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa
tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah pegawai agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh
hasil atau mencapai tujuan instansi. Semakin jelas tujuan yang diharapkan atau yang akan dicapai, maka semakin jelas pula bagaimana tindakan motivasi itu
dilakukan.
Sedangkan menurut Djamarah 2002 : 123 ada tiga tujuan motivasi, yaitu: 1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan.
2. Motivasi sebagai penggerak perbuatan. 3. Motivasi sebagai pengarah perbuatan.
Dari ketiga tujuan motivasi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi bertujuan untuk mendorong, menggerakkan, dan juga mengarahkan para
karyawan agar mengetahui sikap yang seharusnya diambil dalam melakukan pekerjaan.
Menurut Sardiman 2007:85, ada 3 tujuan motivasi : 1. Mendorong manusia untuk berbuat
2. Menentukan arah perbuatan 3. Menyeleksi perbuatan
Dari ketiga tujuan motivasi di atas, diketahui bahwa motivasi bertujuan untuk mendorong para pegawai dalam menentukan perbuatan-perbuatan yang
harus dikerjakan guna mencapai tujuan dengan menyeleksi pekerjaan-pekerjaan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi tujuan instansi tersebut.
2.1.1.3 Asas-Asas Motivasi