Sedangkan menurut Djamarah 2002 : 123 ada tiga tujuan motivasi, yaitu: 1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan.
2. Motivasi sebagai penggerak perbuatan. 3. Motivasi sebagai pengarah perbuatan.
Dari ketiga tujuan motivasi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi bertujuan untuk mendorong, menggerakkan, dan juga mengarahkan para
karyawan agar mengetahui sikap yang seharusnya diambil dalam melakukan pekerjaan.
Menurut Sardiman 2007:85, ada 3 tujuan motivasi : 1. Mendorong manusia untuk berbuat
2. Menentukan arah perbuatan 3. Menyeleksi perbuatan
Dari ketiga tujuan motivasi di atas, diketahui bahwa motivasi bertujuan untuk mendorong para pegawai dalam menentukan perbuatan-perbuatan yang
harus dikerjakan guna mencapai tujuan dengan menyeleksi pekerjaan-pekerjaan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi tujuan instansi tersebut.
2.1.1.3 Asas-Asas Motivasi
Dalam memberikan motivasi kepada bawahan, seorang pimpinan harus mengikuti asas-asas yang berlaku agar proses motivasi menjadi lebih terarah.
Hasibuan 2012:146 menyatakan bahwa ada 5 lima asas motivasi, sebagai berikut :
a. Asas mengikutsertakan, artinya mengajak bawahan untuk ikut berpartisipasi dan memberikan kesempatan kepada mereka mengajukan pendapat dan
rekomendasi dalam proses pengambilan keputusan. b. Asas komunikasi, artinya menginformasikan secara jelas tentang tujuan yang
ingin dicapai, cara-cara mengerjakannya, dan kendala-kendala yang dihadapi. c. Asas pengakuan, artinya memberikan penghargaan, pujian, dan pengakuan
yang tepat serta wajar kepada bawahan atas prestasi kerja yang dicapainya.
d. Asas wewenang yang didelegasikan, artinya memberikan kewenangan dan kepercayaan diri pada bawahan, bahwa dengan kemampuan dan kreatifitasnya
ia mampu mengerjakan tugas-tugas itu dengan baik. e. Asas perhatian timbal balik, artinya bawahan yang berhasil mencapai tujuan
dengan baik maka pimpinan harus bersedia memberikan alat dan jenis motivasi. Tegasnya kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah
pihak.
Kelima asas di atas menjelaskan bahwa pada dasarnya, motivasi diberikan oleh pimpinan kepada bawahannya. Adapun bentuk motivasi tersebut antara lain
dapat berupa pemberian kesempatan berpartisipasi dalam hal pengambilan keputusan, pemberian penghargaan, pujian, dan bentuk lainnya sehingga secara
langsung maupun tidak langsung, bawahan akan merasa senang dan termotivasi sehingga muncul semangat baru dalam melakukan pekerjaan.
2.1.1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi kerja tidak hanya timbul dari dalam diri pegawai, tetapi juga berasal dari luar diri. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi tersebut
menurut Dimyati dan Mudjiono 2002:90 terbagi menjadi dua, yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik.
1. Faktor Intrinsik Adalah motivasi yang timbul dari dalam diri pribadi individu itu sendiri tanpa
adanya pengaruh dari luar individu. 2. Faktor Ekstrinsik
Adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya. Ia mendapat pengaruh atau rangsangan dari luar.
Adapun menurut Wursanto 2000: 131, motivasi timbul karena dua faktor, yaitu faktor dari dalam diri manusia dan faktor dari luar diri manusia.
1. Faktor dalam diri manusia disebut motivasi internal berupa sikap, pendidikan, kepribadian, pengalaman, pengetahuan, dan cita-cita.
2. Faktor luar diri manusia motivasi ekternal berupa gaya kepemimpinan atasan, dorongan atau bimbingan seseorang, dan perkembangan situasi
Dari kedua penjelasan di atas dapat diketahui bahwa pada dasarnya faktor motivasi berasal dari dua sumber, yaitu intrinsik dan ekstrinsik. Adapun faktor
instrinsik ini berasal dari kondisi internal individu yakni dari dalam dirinya sendiri, sedangkan faktor ekstrinsik berasal dari luar dirinya dan juga pengaruh
lingkungan luar.
2.1.1.5 Metode Motivasi