BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal, yaitu penelitian yang berguna untuk mengukur hubungan antara variabel riset atau
berguna untuk menganalisis bagaimana satu variabel mempengaruhi variabel lain Umar, 2003:30. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan
apakah ada pengaruh antara motivasi kerja, kepuasan kerja, kejelasan sasaran anggaran, partisipasi anggaran, dan akuntabilitas publik sebagai variabel
independen terhadap kinerja manajerial di Bappeda Provinsi Sumatera Utara sebagai variabel dependen.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Bappeda Provinsi Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro No. 21-A Medan. Waktu penelitian ini
dilakukan dari tanggal 01 Juni sampai dengan 18 Juni 2015.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional variabel digunakan untuk menghindari kesalahan dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini, dapat
dibagi dalam suatu batasan operasional, antara lain: a. Variabel independen X adalah Motivasi Kerja X
1
, Kepuasan Kerja X
2
, Kejelasan Sasaran Anggaran X
3
, Partisipasi Anggaran X
4
, dan Akuntabilitas Publik X
5
.
b. Variabel dependen Y adalah Kinerja Manajerial.
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah operasionalisasi konsep agar dapat diteliti atau diukur melalui gejala-gejala yang ada. Definisi operasional yang digunakan
untuk penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi:
3.4.1 Motivasi Kerja
Motivasi adalah rangsangan, dorongan, ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang atau sekelompok masyarakat yang mau berbuat dan
bekerjasama secara optimal dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melalui motivasi, seseorang atau
sekelompok masyarakat akan melaksanakan sesuatu karena adanya rangsangan ataupun dorongan yang berasal dari dalam dirinya pribadi. Azwar, 2000:15
3.4.2 Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri, dan
hubungan sosial individu di luar kerja. Kepuasan kerja ini berhubungan erat dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, dan
kerjasama antara pimpinan dengan karyawan. Robbin dan Judge, 2008:99
3.4.3 Kejelasan Sasaran Anggaran
Kejelasan sasaran anggaran merupakan salah satu karakteristik sistem penganggaran yang menunjukkan sejauh mana tujuan anggaran ditetapkan dengan
jelas dan spesifik agar anggaran tersebut dapat dimengerti oleh orang yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran anggaran tersebut. Sasaran anggaran
yang jelas akan membantu aparat pelaksana anggaran dalam mencapai target realisasi anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Kenis, 1979
3.4.4 Partisipasi Anggaran
Partisipasi merupakan konsep dimana bawahan ikut terlibat dalam pengambilan keputusan sampai tingkat tertentu bersama atasannya. Sedangkan
partisipasi dalam penyusunan anggaran merupakan pendekatan manajerial yang umumnya dinilai dapat meningkatkan kinerja manajerial. Brownell, 1982
3.4.5 Akuntabilitas Publik
Akuntabilitas merupakan prinsip pertanggungjawaban yang berarti bahwa proses penganggaran dimulai dari perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan
harus benar-benar dapat dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada DPRD dan masyarakat. Mardiasmo, 2006:203
3.4.6 Kinerja Manajerial
Kinerja manajerial adalah kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan manajerial, antara lain perencanaan, investigasi, pengkoordinasian,
evaluasi, pengawasan, pengaturan staf, negosiasi, perwakilan, dan kinerja secara keseluruhan. Kinerja manajerial satuan kerja perangkat daerah merupakan
gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi instansi pemerintah daerah yang mengindikasikan
tingkat keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi aparatur pemerintah
.
Mahoney dkk, 1963 Dari variabel-variabel X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, X
5
dan Y di atas, maka dirancang kuesioner mengenai motivasi kerja, kepuasan kerja, kejelasan sasaran anggaran,
partisipasi anggaran, akuntabilitas publik, dan kinerja manajerial. Indikator- indikatornya dapat dilihat dalam tabel operasionalisasi variabel pada Tabel 3.1.
berikut ini:
Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Operasional
Pengukuran Skala
Motivasi Kerja X
1
Motivasi adalah pemberian dorongan atau semangat kerja
yang dipengaruhi oleh beberapa kebutuhan antara lain
kebutuhan untuk mempertahankan hidup,
adanya kebutuhan keamanan melalui kebijakan dan
peraturan, pengakuan social, pekerjaan, imbalan, dan
kebutuhan untuk aktualisasi diri
1. Kebutuhan untuk berprestasi
2. Kebutuhan untuk berafiliasi
3. Kebutuhan akan kekuasaan
4. Kebutuhan akan penghargaan
5. Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Likert
Kepuasan Kerja X
2
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan dengan mana karyawan
memandang pekerjaannya. 1. Kepuasan dengan
gaji 2. Kepuasan dengan
promosi 3. Kepuasan dengan
rekan sekerja 4. Kepuasan dengan
penyelia 5. Kepuasan dengan
pekerjaan itu sendiri
Likert
Kejelasan Sasaran
Anggaran Kejelasan sasaran anggaran
merupakan salah satu karakteristik sistem
1.Tujuan 2.Kinerja
3.Standar 4.Jangka Waku
Likert
X
3
penganggaran yang menunjukkan sejauh mana
tujuan anggaran ditetapkan dengan jelas dan spesifik agar
anggaran tersebut dapat dimengerti oleh orang yang
bertanggung jawab atas pencapaian sasaran anggaran
tersebut.
5.Sasaran Prioritas 6.Tingkat Kesulitan
7.Koordinasi
Partisipasi Anggaran
X
4
Partisipasi merupakan konsep dimana bawahan ikut terlibat
dalam pengambilan keputusan sampai tingkat tertentu
bersama atasannya.
1.Melibatkan bawahan 2.Memberi kesempatan
bawahan 3.Informasi kepada
bawahan 4.Kontribusi bawahan
dalam anggaran SKPD
Likert
Akuntabilitas Publik X
5
Akuntabilitas merupakan prinsip pertanggungjawaban
yang berarti bahwa proses penganggaran dimulai dari
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan harus benar-benar
dapat dilaporkan dan dipertanggungjawabkan
kepada DPRD dan masyarakat.
1.Kebijakan 2.Program
3.Manajerial 4.Manfaat
5.Horizontal 6.Perencanaan
7.Proses 8.Hukum
9.Keuangan
Likert
Kinerja Manajerial
Y Kinerja manajerial adalah
kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan
manajerial, antara lain perencanaan, investigasi,
pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, pengaturan staf,
negoisasi, perwakilan, dan kinerja secara keseluruhan.
1.Perencanaan 2.Investigasi
3.Pengkoordinasian 4.Evaluasi
5.Pengawasan 6.Pemilihan Staff
7.Negosiasi 8.Perwakilan
Likert
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan penulis adalah menggunakan skala likert, yaitu dengan menyusun pertanyaan atau pernyataan yang masing
– masing item diberi range skor. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item
instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Skala likert menggunakan lima tingkat jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
No. Skala
Score
1 Sangat Setuju SS
5 2
Setuju S 4
3 Netral N
3 4
Tidak Setuju TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS
1 Sumber : Sugiyono 2010
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2008:72. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat eselon II, III, dan IV di Bappeda
Provinsi Sumatera Utara yang berjumlah 30 orang. Jika dilihat dari jumlah populasi yang hanya berjumlah 30 orang, maka teknik pengambilan sampel yang
dilakukan adalah teknik sampling jenuh. Sampling jenuh ialah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan
dikenal juga dengan istilah sensus. Sampling jenuh ini akan dilakukan apabila populasinya kurang dari atau sama dengan 30 orang.
3.7 Jenis Data