5 Akuntabilitas publik tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial. Hasil analisis dari tabel, dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dan t
tabel. Hipotesis diterima jika t hitung t tabel dan nilai sig α 0,05. Nilai t tabel pada α = 0,05 adalah 1,697. Untuk variabel akuntabilitas publik X
5
nilai t hitung adalah 0,882 dan nilai sig adalah 0,386. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
t hitung t tabel, yaitu 0,082 1,697 dan nilai signifikansi 0,386 α 0,05. Hal
ini menunjukkan bahwa akuntabilitas publik X
5
secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD, sehingga hipotesis dalam penelitian
ini ditolak.
4.5.2 Uji F-test
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independent terhadap variable dependen secara silmutan, pengujian dilakukan dengan membandingkan
F hitung dan F tabel. TABEL 4.9
UJI F-test
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
9,224 5
1,845 11,530
,000
a
Residual 3,840
24 ,160
Total 13,065
29 a. Predictors: Constant, Akuntabilitas Publik, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, Kejelasan
Sasaran Anggaran, Partisipasi Anggaran b. Dependent Variable: Kinerja Manajerial
Sumber: Data primer, diolah 2015.
Hasil pengolahan data uji F menunjukkan nilai F = 11,530 dan signifikan pada level 0,000. Sedangkan nilai F tabel yaitu 4,17. Jadi F hitung F tabel yaitu
11,530 4,17 dan sig. 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa persamaan regresi yang diperoleh dapat diandalkan atau model yang digunakan sudah fix.
Berarti, model regresi dapat digunakan untuk menguji pengaruh variable independen terhadap variabel dependen. Dari hasil pengujian juga dapat
disimpulkan bahwa motivasi kerja, kepuasan kerja, kejelasan sasaran anggaran, partisipasi anggaran, dan akuntabilitas publik secara bersama-sama atau secara
silmutan berpengaruh signifikan terhadap kinerja manajerial SKPD.
4.5.3 Analisis Regresi Linear Berganda
TABEL 4.10 HASIL ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error
Beta 1
Constant -,896
,941 Motivasi Kerja
-,216 ,173
-,171 Kepuasan Kerja
,343 ,231
,228 Kejelasan Sasaran
Anggaran ,255
,244 ,154
Partisipasi Anggaran ,680
,162 ,694
Akuntabilitas Publik ,176
,200 ,130
Sumber: Data Primer, diolah 2015. Dari tabel. 4.10 di atas, dapat dibuat persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut : Y = -0,896
– 0,216 X
1
+ 0,343 X
2
+ 0,255 X
3
+ 0,680 X
4
+ 0,176 X
5
+ e Dari persamaan diatas dijlaskan bahwa:
a. Nilai konstanta sebesar -0,896 mengindikasikan bahwa jika variabel independen yaitu motivasi kerja, kepuasan kerja, kejelasan sasaran anggaran,
partisipasi anggaran, dan akuntabilitas publik adalah nol maka nilai kinerja manajerial SKPD adalah sebesar konstanta -0,896.
b. Koefisien motivasi kerja sebesar -0,216 mengindikasikan bahwa setiap penurunan adanya motivasi kerja satu satuan SKPD, maka kinerja manajerial
SKPD menurun sebesar 0,216 atau 21,6 dengan asumsi variabel lain konstan atau tetap.
c. Koefisien kepuasan kerja sebesar 0,343 mengindikasikan bahwa setiap peningkatan adanya kepuasan kerja satu satuan SKPD, maka kinerja manajerial
SKPD meningkat sebesar 0,343 atau 34,3 dengan asumsi variabel lain konstan atau tetap.
d. Koefisien kejelasan sasaran anggaran sebesar 0,255 mengindikasikan bahwa setiap peningkatan kejelasan sasaran anggaran satu satuan SKPD, maka kinerja
manajerial SKPD meningkat sebesar 0,255 atau 25,5 dengan asumsi variabel lain konstan atau tetap.
e. Koefisien partisipasi anggaran sebesar 0,680 mengindikasikan bahwa setiap peningkatan partisipasi anggaran satu satuan SKPD, maka kinerja manajerial
SKPD meningkat sebesar 0,680 atau 68,0 dengan asumsi variabel lain konstan atau tetap.
f. Koefisien akuntabilitas publik sebesar 0,176 mengindikasikan bahwa setiap peningkatan akuntabilitas publik satu satuan SKPD, maka kinerja manajerial
SKPD meningkat sebesar 0,176 atau 17,6 dengan asumsi variabel lain konstan atau tetap.
4.5.4 Koefisien Determinasi