2.1.2.5 Tindakan atas Ketidakpuasan Kerja
Kepuasan kerja tidak selamanya muncul sesuai harapan pimpinan. Menurut Robbin dan Judge 2008:111 ada 4 tindakanrespon yang dikeluarkan
oleh pegawai ketika pegawai tersebut merasa tidak puas, yaitu: a. Keluar Exit : Perilaku yang agresif untuk meninggalkan organisasi termasuk
mencari posisi baru dan mengundurkan diri. b. Aspirasi Voice : Secara aktif dan konstruktif berusaha untuk memperbaiki
kondisi termasuk menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasan, dan beberapa bentuk aktivitas serikat kerja.
c. Kesetiaan Loyality : Secara pasif tetapi optimis menunggu membaiknya kondisi, termasuk membela organisasi ketika berhadapan dengan kecaman
eksternal dan mempercayai organisasi dan manajemen untuk melakukan hal yang benar.
d. Pengabaian Reglect : Secara pasif membiarkan kondisi menjadi lebih buruk termasuk ketidakhadiran atau keterlambatan yang terus menerus, kurangnya
usaha, dan meningkatnya kesalahan. Keempat hal di atas merupakan bentuk yang biasanya kita lihat di dalam
dunia kerja apabila seorang pegawai merasa tidak puas terhadap kondisi lingkungan kerja yang ia hadapi. Guna menghindari hal tersebut, pimpinan
diharapkan melakukan pendekatan kepada para bawahannya untuk dapat mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai.
2.1.3 Anggaran
2.1.3.1 Pengertian Anggaran
Sebelum masuk kepada pembahasan mengenai kejelasan sasaran anggaran dan juga partisipasi anggaran, ada baiknya kita mengetahui definisi anggaran
terlebih dahulu. Menurut Freeman dalam Erlina 2012:16, anggaran adalah sebuah proses yang dilakukan organisasi sektor publik untuk mengalokasikan
sumber daya yang dimiliki kedalam kebutuhan-kebutuhan yang tidak terbatas. Pengertian tersebut mengungkapkan peran strategis anggaran dalam pengelolaan
kekayaan sebuah organisasi publik. Sedangkan menurut Nordiawan 2006:48, anggaran dapat juga dinyatakan
sebagai pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu dalam ukuran finansial. Bagi organisasi sektor publik seperti
pemerintah, anggaran tidak hanya sekedar rencana tahunan tetapi juga merupakan bentuk akuntabilitas atas pengelolaan dana publik yang dibebankan kepadanya.
Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan rencana kerja yang dituangkan dalam angka-angka keuangan baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Anggaran biasanya disebut perencanaan dan pengendalian laba yaitu proses yang ditujukan untuk membantu manajemen
dalam perencanaan dan pengendalian secara efektif.
2.1.3.2 Fungsi Anggaran
Sebelum proses penyusunan anggaran suatu instansi ataupun perusahaan dilakukan, semua pihak yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran tersebut
harus mengetahui terlebih dahulu fungsi dari anggaran itu sendiri, agar proses penyusunan anggaran lebih terarah sehingga menjadi efektif. Menurut Erlina
2012:18 beberapa fungsi anggaran dalam manajemen organisasi sektor publik antara lain sebagai:
1. Anggaran sebagai alat perencanaan Dengan adanya anggaran, organisasi tahu apa yang harus dilakukan dan ke
arah mana kebijakan yang dibuat.
2. Anggaran sebagai alat pengendalian Dengan adanya anggaran organisasi sektor publik dapat menghindari adanya
pengeluaran yang terlalu besar overspending atau adanya penggunaan dana yang tidak semestinya misspending.
3. Anggaran sebagai alat kebijakan Melalui anggaran organisasi sektor publik dapat menentukan arah atas
kebijakan tertentu. Contohnya adalah apa yang dilakukan pemerintah dalam hal kebijakan fiskal, apakah melakukan kebijakan fiskal ketat atau longgar
dengan mengatur besarnya pengeluaran yang direncanakan. 4. Anggaran sebagai alat politik
Dalam organisasi sektor publik, melalui anggaran dapat dilihat komitmen pengelola dalam melaksanakan program-program yang telah dijanjikan.
5. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi Melalui dokumen anggaran komprehensif sebuah bagian unit atau kerja atau
departemen yang merupakan sub organisasi dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dan juga apa yang akan dilakukan oleh bagianunit kerja lainnya.
6. Anggaran sebagai alat penilai kinerja Anggaran adalah suatu ukuran yang bisa menjadi patokan apakah suatu
bagianunit kerja telah memenuhi target baik berupa terlaksananya aktifitas maupun terpenuhinya efisiensi biaya.
7. Anggaran sebagai alat komunikasi Anggaran dapat digunakan sebagai alat komunikasi dengan menjadikan nilai-
nilai nominal yang tercantum sebagai target pencapaian.
Fungsi anggaran pada suatu perusahaan atau instansi merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi,
pengawasan, dan juga sebagai pedoman kerja dalam mengarahkan instansi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2.1.3.3 Jenis-Jenis Anggaran