Zakat dalam yuridiksi pajak penghasilan

45

BAB IV ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PENGHASILAN KENA PAJAK

A. Zakat dalam yuridiksi pajak penghasilan

Menurut pasal 1 2 UU No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, zakat didefinisikan sebagai harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak kapada yang berhak menerimanya. 1 Zakat merupakan ibadah yang bukan hanya berdimensi vertikal yaitu hubungan antara seorang muslim dengan Allah, namun zakat juga merupakan bentuk kepedulian sosial seorang muslim. Dengan demikian, sejak keberadaan UU No.38 Tahun 1999 zakat memiliki peranan penting bagi kepedulian sosial seorangkomunitas muslim dimana didalam sebagian hartanya ada yang merupakan hak orang lain yang wajib dikeluarkan. 2 Secara lebih spesifik, dalam pembukaan UU No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat bahwa dasar-dasar pertimbangan dikeluarkannya undang- undang tersebut adalah: 1. Bahwa Negara Republik Indonesia menjamin kemerdekaaan tiap-tiap penduduk untuk beribadat menurut agamanya masing-masing; 2. Bahwa penunaian zakat merupakan kewajiban umat Islam Indonesia yang mampu dan hasil pengumpulan zakat merupakan sumber dana yang potensial untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat; 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat 2 Yusuf Qardhowi, Hukum Zakat, Bogor: PT Pustaka Litera Antar Nusa, 1988, h.1112 46 3. Bahwa zakat merupakan pranata keagamaan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dengan memperhatikan masyarakat yang kurang mampu. 4. Bahwa upaya penyempurnaan system pengelolaan zakat perlu terus ditingkatkan agar pelaksanaan zakat lebih berhasil dan berdayaguna dapat dipertanggung jawabkan. 3 Beberapa pertimbangan diatas merupakan dasar dikeluarkannya UU No. 38 Tahun 1999 dengan undang-undang tersebut diharapakan pengelolaan zakat akan semakin efektif dan efisien. Hal ini dilakuakan agar kaum muslimin di Indonesia yang telah membayar zakat tidak terkena beban ganda. Di samping ia harus membayar zakat, ia juga memiliki kewajiban Negara dengan membayar pajak. Dengan ada UU No.38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan zakatupaya dapat memperkecil beban berganda yang telah ditanggung umat muslim di Indonesia. Oleh karena itu pedoman yang dikeluarkan adalah berupa pengurangan zakat dari labapendapatan sisa kena pajak. 4 Hal tersebut memang yang diharapakan oleh pemerintah sesuai dengan bunyi pasal 14 ayat 3 undang-undang tersebut berbunyi: “zakat yang telah dibayarkan kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat dapat dikurangkan 3 A.Rahman Zaenudin, Berbagai pandangan tentang zakat: Implikasinya pada pemerataan, Jakarta: paramadina, 2000, h.17 4 Ibid 47 dari labapendapatan sisa kena pajak dari wajib pajak yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.” 5 Adapun peraturan yang mengatur masalah pajak penghasilan khususnya yang berhubungan dengan masalah zakat adalah UU No. 17 Tahun 2000 Tentang pajak penghasilan dapat dilihat dari pasal 4 ayat 3 huruf a No.1 disebutkan bahwa “ yang tidak termasuk sebagai objek pajak adalah bantuan sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh Badan amil zakat atau Lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintahkan dan para penerimaan zakat yang berhak”. 6 Kemudian pasal 9 ayat 1 huruf g menyatakan: “untuk menentukan besarnya penghasilan kena pajak bagi wajib pajak dalam Negeri dan bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan: harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan dan warisan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat 3 huruf a dan b kecuali zakat atas penghasilan yang nyata-nyata dibayar oleh wajib pajak orang pribadi pemeluk agama Islam atau wajib pajak dalam Negeri yang dimiliki oleh pemeluk agama Islam kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang ditentukan atau disahkan oleh pemerintah.” Ketentuan di atas jelas menyatakan bahwa zakat diperlukan sebagai unsur pengurang penghasilan untuk menentukan penghasilan kena pajak yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak. Untuk menentukan penghasilan kena 5 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat 6 Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 17 Tahun 2000 Tentang Pajak Penghasilan 48 pajak suatu penghasilan harus dikurangi dengan biaya-biaya sebagaimana dijelaskan dalam pasal 6 UU No.17 Tahun 2000. Sedangkan untuk menentukan angka penghasilan kena pajak yang akan dikalikan dengan tarif pajak. Suatu penghasilan juga dimungkinkan oleh undang-undang dapat dikurangi dengan pengeluaran tertentu, sebagaimana diatur dalam pasal 9 ayat 1 huruf g UU No.17 Tahun 2000. 7

B. Zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif antara perlakuan zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak dengan perlakuan zakat sebagai pengurang langsung pajak penghasilan

1 49 106

Pengaruh Undang-Undang No.38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat Dan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.17 Tahun 2000 Terhadap Pelaksanaan Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak : Studi kasus pada wajib pajak di KPP Pratama Jakarta Cilandak

0 18 160

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PENGHASILAN KENA PAJAK Tinjauan Hukum Islam Terhadap Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak (Studi Kasus di Badan Amil Zakat Nasional/BAZNAS Kabupaten Karanganyar).

0 2 19

SKRIPSI Tinjauan Hukum Islam Terhadap Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak (Studi Kasus di Badan Amil Zakat Nasional/BAZNAS Kabupaten Karanganyar).

0 4 16

PENDAHULUAN Tinjauan Hukum Islam Terhadap Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak (Studi Kasus di Badan Amil Zakat Nasional/BAZNAS Kabupaten Karanganyar).

0 2 16

IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PENGHASILAN KENA PAJAK DI BAZNAS KABUPATEN GRESIK.

5 12 86

PEMBENTUKAN PERATURAN PELAKSANA ZAKAT MENGURANGI PENGHASILAN KENA PAJAK DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN

0 0 20

Oleh: Uzaifah1 Abstrak - Manajemen Zakat Pasca Kebijakan Pemerintah Tentang Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak

0 0 24

PELAKSANAAN PENGURANGAN PAJAK PENGHASILAN BAGI PEMBAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KABUPATEN SEMARANG PASCA BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NO 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT - Test Repository

0 0 160

Zakat Sebagai Pengurang Biaya Pembayaran Pajak Penghasilan (Studi terhadap Pelaksanaan Pasal 22 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat di Kabupaten Cirebon) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 18