Jenis-jenis TINJAUAN UMUM TENTANG PAJAK

35 6. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2010 tentang zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghailan bruto lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 98,tambahan lembaran Negara Republik Indonesia 5148. 7

C. Jenis-jenis

8 Dalam hukum pajak terdapat berbagai perbedaan jenis-jenis pajak, yang dibagi kedalam perbedaan pajak menurut golongan, perbedaan pajak menutut sifatnya dan perbedaan pajak menurut lembaga pemungutannya, adapun semua itu dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Menurut golongannya pajak dibagi menjadi dua, yaitu pajak langsung dan pajak tidak langsung, berikut ini diuraikan pengertian masing-masing: a. Pajak langsung adalah pajak yang bebannya harus dipikul sendirir oleh wajib pajak yang bersangkutan, tidak boleh dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : pajak penghasilan b. Pajak tidak langsung adalah pajak-pajak yang bebannya dapat dilimpahkan kepada pihak ketiga atau konsumen. Adapun dalam pengertian administrative pajak tidak langsung adalah pajak yang dipungut setiap terjadi peristiwa atau perbuatan yang menyebabkan terutangnya pajak misalnya terjadi penyerahan barang,pembuatan akte. Contoh : pajak pertambahan nilai dan bea materai. 7 Hhtp:blogdeta.blogspotcom2009Dasar Hukum-Pajak.html 31 mei 2009 8 Rahmat Soemitro, Dasar-dasar Hukum Pajak dan Pajak Pendapatan, Yogyakarta: Liberty,1992, h.9-10 36 2. Menurut sifatnya pajak dibagi menjadi dua yaitu pajak subjektif dan pajak objektif berikut ini diuraukan pengertian masing-masing: a. Pajak Subjektif bersifat perorangan adalah pajak yang memperhatikan pertama-tama keadaan pribadi wajib pajak untuk memetapakan pajaknya harus ditemukan alas an-alasan yang objektif yang berhubungan erat dengan keadaan materialnya. Contoh : pajak penghasilan orang pribadi, hubungan antara pajak dan wajib pajak langsung oleh karena besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar tergantung pada besarnya penghasilan sesorang. b. Pajak objektif bersifat kebendaan adalah pajak objektif pertama-tama melihat kepada objeknya baik itu berupa benda dapat pula berupa keadaan,perbuatan atau peristiwa yang mengakibatkan timbulnya kewajiban membayar pajak. 3. Menurut lembaga pemungutannya pajak dibagi menjadi dua yaitu pajak Negara dan pajak daerah,berikut ini diuranikan pengertian masing-masing : a. Pajak Negara adalah pajak yang dipungut pemerintah pusat yang penyelengaraanya dilaksanakan oleh departemen keuangan dan hasilnya akan digunakan untuk pembiayaan rumah tangga Negara pada umumnya.contoh : - Pajak penghasilan adalah merupakan salah satu pajak Negara memiliki objek yang dapat dokenakan pajak, yakni “penghasilan”. Adapun pengertian penghasilan menurut pasal 4 ayat 1 UU PPh adalah setiap 37 tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak baik yan berasal di Indonesia maupun yang di luar Indonesia - PPN pajak pertambahan nilai secara tegas diatur dalam UU PPN, yang menyatakan bahwa pajak pertambahan nilai dikenakan atas pajak penjualan atas barang mewah penyerahan jasa dan ekspor barang pengusaha - Pajak bumi dan bangunan, keduanya dapat berdiri sendiri atau secara bersama-sama sebagai objek yang dapat dikenakan pajak bumi dan bangunan adapun yang dimaksud dengan bumi itu sendiri meliputi bagian dalam bumi seperti tanah, peraianran pedalaman serta laut daerah Indonesia,dan yang dimaksud bangunan itu sendiri adalah bangunan yang berdiri diatas permukaan bumi seperti hotel, pabrik jalan tol dan lain-lain. - Bea materai adalah pajak yang dikenakan atas dokumen yang digunakan oleh orang pribadi atau badan dalam lalu lintas hukum. b. Pajak daerah adalah pajak-pajak yang dimungut oleh daerah, kabupaten maupun kotamadya berdasarkan peraturan daerah masing-masing dan hasilnya untuk pembiayaan rumah tangga daerah masing-masing Contoh : pajak kendaraan bermotor, pajak radio, dan pajak pembangunan.

D. Fungsi dan pengaruhnya dimasyarakat

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif antara perlakuan zakat sebagai pengurang penghasilan kena pajak dengan perlakuan zakat sebagai pengurang langsung pajak penghasilan

1 49 106

Pengaruh Undang-Undang No.38 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat Dan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.17 Tahun 2000 Terhadap Pelaksanaan Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak : Studi kasus pada wajib pajak di KPP Pratama Jakarta Cilandak

0 18 160

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PENGHASILAN KENA PAJAK Tinjauan Hukum Islam Terhadap Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak (Studi Kasus di Badan Amil Zakat Nasional/BAZNAS Kabupaten Karanganyar).

0 2 19

SKRIPSI Tinjauan Hukum Islam Terhadap Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak (Studi Kasus di Badan Amil Zakat Nasional/BAZNAS Kabupaten Karanganyar).

0 4 16

PENDAHULUAN Tinjauan Hukum Islam Terhadap Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak (Studi Kasus di Badan Amil Zakat Nasional/BAZNAS Kabupaten Karanganyar).

0 2 16

IMPLEMENTASI ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PENGHASILAN KENA PAJAK DI BAZNAS KABUPATEN GRESIK.

5 12 86

PEMBENTUKAN PERATURAN PELAKSANA ZAKAT MENGURANGI PENGHASILAN KENA PAJAK DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN

0 0 20

Oleh: Uzaifah1 Abstrak - Manajemen Zakat Pasca Kebijakan Pemerintah Tentang Zakat Sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak

0 0 24

PELAKSANAAN PENGURANGAN PAJAK PENGHASILAN BAGI PEMBAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KABUPATEN SEMARANG PASCA BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NO 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT - Test Repository

0 0 160

Zakat Sebagai Pengurang Biaya Pembayaran Pajak Penghasilan (Studi terhadap Pelaksanaan Pasal 22 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat di Kabupaten Cirebon) - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 18