57
Biaya umum administrasi Rp.10.000.000,-
Laba bruto usaha Rp.30.000.000,-
Penghasilan netto sebelum zakat Rp.30.000.000,-
Zakat yang harus dibayar 2,5 x 30.000.000,- Rp.750.000,-
Penghasilan netto setelah zakat Rp.29.250.000,-
PTKPK3 Rp.16.800.000,-
Penghasilan kena pajak Rp.12.450.000,-
PPh terutang 5 x 12.450.000 Rp. 622.500,-
D. Analisis Zakat sebagai Pengurang Penghasilan Kena Pajak
1. Analisis Teori
Kewajiban zakat merupakan ketentuan yang datang dari Tuhan bagi umat Islam dimana klausal dan sistematika hukumnya terdapat dalam al-
Qur’an dan dijelaskan lebih rinci dalam al-Hadits. Sebagai suatu kewajiban yang datang dari agama dimana Indonesia bukan Negara agama maka tanpa
ada hukum positif atau perundang-undangan sesuatu kewajiban yang harus ditegakan dalam kacamata agama tidak otomatis sama menurut kacamata
Negara. Artinya meskipun shalat, puasa atau zakat merupakan kewajiban agama Islam namun Negara tidak memiliki pranata hukum untuk
menegakan kewajiban tersebut. Untuk itu perlunya proses pengundangan hukum-hukum Islam menjadi hukum Negara Apabila suatu ketentuan syariat
kemaslahatannya dianggap perlu untuk dijadikan hukum Negara.
58
Dengan telah diundangkannya UU No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat maka proses ke arah pengundangan tersebut disebut
sebagai”sedang terjadi”karena proses tersebut sesungguhnya belum final. Artinya untuk menjadi sebuah produk perundang-undangan yang memiliki
sifat memaksa sebagaimana biasa dikenal dalam dunia perpajakan maka jika kita lihat UU No.38 Tahun 1999 ketentuan yang dibuat hanya sebatas
mengatur pengelolaan zakat khususnya lembaga amil zakat. Padahal hal terpenting suatu perundang-undangan adalah bagaimana ketentuan-ketentuan
yang termuat didalam undang-undang dapat menjamin penegakan hukum atas isi perundang-undangan tersebut. Misalnya aturan tentang sanksi jika pihak
yang mendapat kewajiban untuk melakukan sesuatu sebagaimana yang diinginkan oleh isi ketentuan tersebut tidak menjalankan, contoh dalam bab
VII pasal 21 UU No.38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat diatur tentang sanksi. Namun sanksi yang dimaksud adalah diperuntukan bagi pengelolaan
amil zakat bukan bagi pembayar zakat. Bandingkan dalam undang-undang perpajakan yang telah memiliki
hukum yang lengkap sesuai tata urutan perundangan Negara Republik Indonesia, yang telah dimulai dari UUD 1945 pasal 23 dalam konteks ini
berarti pengundangan peraturan zakat penghasilan belum sejajar dengan peraturan tentang pajak penghasilan.
59
2. Analisis atas Ketentuan Perundang-Undangan