Pengertian Motivasi Macam-Macam Motivasi

18 kemampuan dan kemantapan para wirausahawan untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

B. Hakikat Motivasi berwiraswasta

1. Pengertian Motivasi

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. 14 Makin tepat motivasi yang kita berikan, makin berhasil pula pelajaran itu. Motivasi menentukan intensitas usaha anak untu belajar 15

2. Macam-Macam Motivasi

Dalam membicarakan soal macam-macam motivasi, hanya akan dibahas dari dua sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang yang disebut ”motivasi instrinsik” dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang yang disebut ”motivasi ekstrinsik”. a. Motivasi Instrinsik Motivasi intrinsik ialah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang atau motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan belajar, misalnya ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh pengetahuan. 16 Yang dimaksud dengan motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi itu intrinsik bila tujuannya inheren 14 Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan , Jakarta Bumi Aksara Jakarta, 2008, Cet. 3,hal. 3. 15 Nasution Didaktik Asas-Asas Mengajar PT Bumi Aksara Jakarta, 1995 , Cet . 1 h, 76. 16 Alisuf Sobri Psikologi Pendidikan Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995 cet, 1. 85. 19 dengan situasi belajar dan bertemu dengan kebutuhan dan tujuan anak didik untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung didalam pelajaran itu. Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia secara sadar akan melakukan sesuatu kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Dalam aktivitas belajar, motivasi instrinsik sangat diperlukan, terutama belajar sendiri. Seseorang yang tidak memiliki motivasi intrinsik sulit sekali melakukan aktivitas belajar terus menerus. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam belajar. Jadi, motivasi intrinsik muncul berdasarkan kesadaran dengan tujuan esensial, bukan sekadar atribut dan serimonial. b. Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik ialah motivasi yang datangnya dari luar diri individu, atau motivasi ini tidak ada kaitannya dengan tujuan belajar, seperti: belajar karena takut kepada guru, atau karena ingin lulus, ingin memperoleh nilai tinggi, yang semuanya itu tidak berkaitan langsung dengan tujuan belajar yang dilaksanakan. Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik untuk pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar anak didik mau belajar. 17 Motif dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu 1 motif biogenetis, yaitu motif-motif yang berasal dari kebutuhan- kebutuhan organisme demi kelanjutan hidupnya, misalnya lapar, haus, kebutuhan akan kegiatan dan istirahat, mengambil nafas, seksualitas dan sebagainya; 17 Syaiful Bahri Djumaroh Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002, Cet. 1, h. 115-117. 20 2 motif sosiogenitas, yaitu motif-motif yang berkembang berasal dari lingkungan kebudanyaan tempat orang tersebut berada. Jadi, motif ini tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan kebudanyaan setempat. Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Dari sudut sumber yang menimbulkannya, motif dibedakan menjadi dua macam, yaitu motif intrinsik dan ekstrinsik. 1 Motif intrinsik, timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari dalam karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa paksaan dorongan dari orang lain. 2 Motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif terhadap kegiatan pendidikan timbul karena melihat manfaatnya. 18 Berikut ini beberapa hal yang dapat menimbulkan motif ekstrinsik, antara lain: a Pendidikan memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang berpribadi, menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya, maupun keyakinannya. b Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan pendidikannya. 18 Prof. Pupuh Fathurrohman, M Sobry Sutikno Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, Bandung: PT Refika Adidarma , Cet. 1, h, 19- 20. 21 c Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan kepada anak didiknya dan membantu, apabila mengalami kesulitan, baik yang bersifat pribadi atau akademis. d Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan bidang studi dan materi yang diajarkan pada peserta didiknya. e Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada profesinya sebagai pendidik. 19 Menurut M. Utsman Najati, motivasi adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan aktivitas pada makhluk hidup, dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu. Motivasi mempunyai tiga komponen pokok, yaitu: 1 Menggerakkan. Dalam hal ini motivasi menimbulkan kekuatan pada individu, membawa seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. 2 Mengarahkan. Berarti motivasi mengarahkan tingkah laku. Dengan demikian ia menyediakan suatu orientasi tujuan. Tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu. 3 Menopang. Artinya, motivasi digunakan untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan- kekuatan individu. Menurut Hoyt dan misked motivasi adalah kekuatan-kekuatan yang kompleks, dorongan-dorongan, kebutuhan-kebutuhan, pernyataan-pernyataan ketenagaan atau mekanisme-mekanisme lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang diinginkan kearah pencapaian tujuan-tujuan personal. 20 19 Hamzah B. Uno Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan , Jakarta: Bumi Aksara, 2008 , Cet. 3,hal. 4. 20 Abdul Rahman Sholeh, Suatu Pengantar dalam Persfektif islam, Jakarta: kencana, 2008 , Cet. ke 3 hal.183-184. 22 Menurut Maslow, manusia memiliki lima tingkat kebutuhan, yaitu: kebutuhan 1 fisiologis: yaitu kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, menyangkut fungsi-fungsi biologis, seperti kebutuhan akan pangan, sandang, dan papan, kesehatan dan kebutuhan seks. 2 Kebutuhan rasa aman dan perlindungan safety and security. Seperti perlindungan dari bahaya dan ancaman,penyakit, perang, kelaparan, dan perlakuan tidak adil. 3 Kebutuhan sosial, yaitu meliputi antara lain kebutuhan akan cinta, diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan, dan kerjasama. 4 Kebutuhan akan penghargaan, termasuk kebutuhan dihargai karena prestasi, kemampuan, status, pangkat. 5 Kebutuhan akan aktualisasi diri, seperti kebutuhan mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki, mengembangkan diri secara maksimum, kreativitas, dan ekspresi diri. Hirarki yang diajukan oleh maslow ini merupakan suatu urutan kebutuhan yang bersifat kaku, tetapi dalam kenyataannya sehari- hari pengajar mungkin menemukan pengecualian-pengecualian. Hal ini disebabkan karena sering kali tingkah laku tidak dibangkitkan oleh penyebab, melainkan oleh beberapa penyebab. 23 HIRARKI KEBUTUHAN MASLOW. 21 Kebutuhan Aktualisasi Mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya Kebutuhan ekstetik Keserasian, keteraturan, dan keindahan Kebutuhan Kognitif Mengetahui, memahami dan menjelajahi Kebutuhan akan penghargaan Berprestasi, berkompetensi dan mendapatkan dukungan dan pengakuan Kebutuhan Akan Cinta dan Rasa Memiliki Berafiliasi dengan orang lain, diterima dan memiliki Kebutuhan akan Rasa Aman Merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya Kebutuhan Psikologis Rasa lapar, haus dan sebagainya

3. Fungsi Motivasi