Fungsi Motivasi Pengertian Berwiraswasta

23 HIRARKI KEBUTUHAN MASLOW. 21 Kebutuhan Aktualisasi Mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya Kebutuhan ekstetik Keserasian, keteraturan, dan keindahan Kebutuhan Kognitif Mengetahui, memahami dan menjelajahi Kebutuhan akan penghargaan Berprestasi, berkompetensi dan mendapatkan dukungan dan pengakuan Kebutuhan Akan Cinta dan Rasa Memiliki Berafiliasi dengan orang lain, diterima dan memiliki Kebutuhan akan Rasa Aman Merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya Kebutuhan Psikologis Rasa lapar, haus dan sebagainya

3. Fungsi Motivasi

Motivasi mempunyai tiga fungsi yakni: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepas energi. b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu, dengan menyampingkan perbuatan- perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan itu. 22 21 Ibid hal 190-192 22 Nasution Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara , 1995 h. 76-77 24

4. Pengertian Berwiraswasta

Istilah wiraswasta sering dipakai tumpang tindih dengan istilah wirausaha. Di dalam berbagai literatur dapat dilihat bahwa pengertian wiraswasta sama dengan wirausaha, demikian pula penggunaan istilah wirausaha seperti sama dengan wiraswasta. Istilah wirausahawan ada yang menghubungkan dengan istilah saudagar. Walaupun sama artinya dalam bahasa sansekerta, tetapi maknanya berlainan. Wiraswasta terdiri atas tiga kata: wira, swa, dan sta, masing-masing berarti: wira adalah manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani, pahlawanpendekar kemajuan, dan memiliki keagungan watak; swa artinya sendiri, dan sta artinya berdiri. Sedangkan saudagar terdiri dari dua suku kata. Sau berarti seribu, dan dagar artinya akal. Jadi, saudagar artinya seribu akal. Taufik Rashid, 1981:4. Bertolak dari ungkapan etimologis diatas, maka wiraswasta berarti keberanian, keutamaan serta keperkasaan dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri.Wasty Soemanto 1984:43 Melihat kepada pengertian-pengertian diatas maka DR. Daoed Yoesoef 1981-78 Menyatakan bahwa seorang wiraswasta adalah: a. Memimpin usaha, baik secara teknis dan ekonomis, dengan berbagai aspek fungsional seperti berikut: 1 Memiliki, dipandang dari sudut permodalan, mungkin secara penuh owner atau secara bagian co-owner. 2 Mengurus dalam kapasitas sebagai penanggung jawab atau manager. 3 Menerima tantangan ketidakpastian dan karenanya menanggung resiko ekonomi yang sulit diukur secara kuantitatif dan kualitatif. 4 Mempelopori usaha baru, menerapkan kombinasi-kombinasi baru, jadi disini wiraswasta sebagai pioner, tokoh yang dinamis, organisator, kordinator. 25 5 Penemu inovator, peniru imitator, dan yang berhubungan dengan ini, penyalur memindahkan teknologi. b. Memburu keuntungan dan manfaat secara maksimal c. Membawa usaha kearah kemajuan, perluasan, perkembangan melalui jalan kepemimpinan ekonomi demi: 1 Kenaikan prestise 2 Kebebasan independency, kekuasaan dan kehormatan. 3 Kontinuitas usaha. 23 Menurut Prof. DR. Haryati Subadio, Pengertian wiraswasta adalah manusia teladan yang berbudi luhur yaitu manusia yang mampu berdiri atas kemampuan sendiri, tidak saja hanya dalam sektor swasta tapi juga dalam sektor negara. Sedangkan DR. Sudjoko menyatakan bahwa wiraswasta adalah mereka yang memiliki dan masih memiliki nilai-nilai manusia perintis, pelopor dan pejuang kemerdekaan. Jadi seorang wiraswasta adalah seorang usahawan yang disamping mampu berusaha dalam bidang ekonomi umumnya dan niaga khususnya secara tepat guna tepat dan berguna, efektif dan efisien. Juga berwatak merdeka lahir batin serta berbudi luhur. 24 Manfaat adanya wirausaha banyak sekali. Lebih rinci manfaatnya antara lain: a. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi penganguran. b. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan sebagainya. c. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi yang unggul yang patut dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu adalah orang terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain. 23 Alma Buchari Kewirausahaan, Bandung : Alfabeta , 2007, Cet 2, h. 16-17. 24 Ibid, h. 19-21 26 d. Selalu menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu menjaga dan membangun lingkungan. e. Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan sosial, sesuai dengan kemampuannya. f. Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam menghadapi pekerjaannya. g. Memberi contoh bagaimana kita harus bekerja keras, tetapi tidak melupakan perintah-perintah agama, dekat kepada Allah SWT. h. Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya daan tidak boros. i. Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun kebersihan lingkungan. 25 Keuntungan dan kelemahan menjadi wiraswasta adalah sebagai berikut: Keuntungan 1 Terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri. 2 Terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh. 3 Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal. 4 Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha-usaha konkrit. 5 Terbuka usaha untuk menjadi bos. Kerugian 1 Memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai resiko. Jika resiko ini telah diantisipasi dengan baik, maka berarti wirausaha telah menggeser resiko tersebut. 2 Bekerja keras dan waktu jam kerjanya panjang. 3 Kualitas kehidupannya masih rendah sampai usahanya berhasil, sebab dia harus berhemat. 25 Ibid H. 1-2 27 4 Tanggung jawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dia buat walaupun dia kurang menguasai permasalahan yang dihadapinya. 26 Dari definisi-definisi di atas maka dapat didefinisikan bahwa pengertian motivasi berwiraswasta adalah suatu dorongan yang dimiliki oleh seseorang yang mempunyai jiwa yang tangguh, mempunyai kreasi untuk maju dalam melaksanakan suatu usaha yang ia rintis.

C. Kerangka Berfikir