15
diri anak itu dorongan dan hasrat untuk belajar lebih baik. Motivasi sosial dapat pula timbul pada anak dari orang lain disekitarnya, seperti
dari orang-orang, tetangga, sanak saudara yang berdekatan dengan anak itu, dan dari teman-teman sepermainan dan disekolahnya.
j. Lingkungan dan Kesempatan
Seorang anak yang baik, memiliki intelijensi yang baik, bersekolah disuatu sekolah yang keadaan gurunya dan alat-alatnya baik, belum
tentu pula dapat belajar dengan baik. Umpamanya karena jarak antara sekolah dan rumah itu jauh, memerlukan kendaraan yang cukup lama
sehingga melelahkan.
10
k. Faktor Pendekatan Belajar
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses
pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk
memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu Lawson,1991.
11
Atkinson Resnani, 2004 menyatakan bahwa salah satu faktor penting menjadi daya penggerak bagi seseorang untuk belajar adalah
keinginannya untuk memenuhi kebutuhan untuk sukses serta menjauhi kegagalan. Jika seseorang memiliki kebutuhan untuk sukses, maka orang
tersebut akan bekerja keras dan terus belajar.
12
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Untuk memahami kegiatan yang disebut belajar, perlu dilakukan analisa untuk menemukan persoalan- persoalan apa yang terlibat di dalam
kegiatan belajar itu. Sebagai suatu proses sudah barang tentu harus ada yang diproses keluaran atau output. Jadi dalam hal ini kita dapat
10
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung Penerbit Remadja Karya CV, 1985, Cet ke 2, h,101-105.
11
Muhibbin Syah , Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung PT Remaja Rosdakarya, 2006, Cet ke1,h. 139.
12
Arman Hakim Nasution dkk , Entreprenenrship Membangun Sprit Teknopreneurship, Yogyakarta: CV Andi Offset, h, 24.
16
menganalisis kegiatan belajar itu dengan pendekatan analisis sistem. Dengan pendekatan sistem ini sekaligus kita dapat melihat adanya
berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Di dalam proses belajar mengajar di sekolah, maka yang dimaksud
masukan mentah atau raw input adalah siswa sebagai raw input siswa memiliki karakteristik tertentu, baik fisiologis maupun psikologis.
Mengenai fisiologis ialah bagaimana kondisi fisiknya, panca indranya, dan sebagainya. Sedangkan yang menyangkut psikologis adalah: minatnya,
tingkat kecerdasannya, bakatnya, motivasinya, kemampuan kognitifnya, dan sebagainya. Semua ini dapat mempengaruhi bagaimana proses dan
hasil belajarnya. Termasuk instrumental input atau faktor-faktor yang sengaja
dirancang dan dimanipulasikan adalah: kurikulum atau bahan pelajaran, guru yang memberikan pengajaran, sarana dan fasilitas, serta manajeman
yang berlaku di sekolah yang bersangkutan. Di dalam keseluruhan sistem maka instrumental input merupakan faktor yang sangat penting pula dan
paling menentukan dalam pencapaian hasil output yang dikehendaki, karena instrumental input inilah yang menentukan bagaimana proses
belajar mengajar itu akan terjadi di dalam diri si pelajar.
5. Pengukuran Hasil Belajar