16
menganalisis kegiatan belajar itu dengan pendekatan analisis sistem. Dengan pendekatan sistem ini sekaligus kita dapat melihat adanya
berbagai faktor yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. Di dalam proses belajar mengajar di sekolah, maka yang dimaksud
masukan mentah atau raw input adalah siswa sebagai raw input siswa memiliki karakteristik tertentu, baik fisiologis maupun psikologis.
Mengenai fisiologis ialah bagaimana kondisi fisiknya, panca indranya, dan sebagainya. Sedangkan yang menyangkut psikologis adalah: minatnya,
tingkat kecerdasannya, bakatnya, motivasinya, kemampuan kognitifnya, dan sebagainya. Semua ini dapat mempengaruhi bagaimana proses dan
hasil belajarnya. Termasuk instrumental input atau faktor-faktor yang sengaja
dirancang dan dimanipulasikan adalah: kurikulum atau bahan pelajaran, guru yang memberikan pengajaran, sarana dan fasilitas, serta manajeman
yang berlaku di sekolah yang bersangkutan. Di dalam keseluruhan sistem maka instrumental input merupakan faktor yang sangat penting pula dan
paling menentukan dalam pencapaian hasil output yang dikehendaki, karena instrumental input inilah yang menentukan bagaimana proses
belajar mengajar itu akan terjadi di dalam diri si pelajar.
5. Pengukuran Hasil Belajar
Indikator hasil belajar merupakan target pencapaian kompetensi secara operasional dari kompetensi dasar dan standar kompetensi. Ada tiga
aspek kompetensi yang harus dinilai untuk mengetahui seberapa besar capaian kompetensi tersebut, yakni penilaian terhadap 1 penguasaan
materi akademik kognitif, 2 hasil belajar yang bersifat proses normatif afektif, 3 aplikatif produktif psikomotor.
Domain kognitif meliputi kemampuan memyatakan kembali konsep atau prinsip yang telah dipelajari, dan kemampuan-kemampuan
intelektual seperti mengaplikasikan prinsif atau konsep, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi. Domain afektif meliputi pemilikan minat,
sikap, dan nilai yang dinamakan melalui proses belajar mengajar.
17
Domain psikomotor mencakup kemampuan yang berupa keterampilan fisik motorik atau keterampilan manipulatif, seperti
misalnya keterampilan menyusun alat-alat percobaan dan melakukan percobaan.
13
6. Hakikat Mata Pelajaran Kewirausahaan
Mata pelajaran atau bidang studi merupakan inti dari proses belajar mengajar di sekolah sebagai sesuatu yang akan diberikan guru kepada
siswanya. Mata pelajaran yang diberikan kepada siswa mencakup mata pelajaran bersifat umum dan khusus sesuai dengan jurusan atau program
studi yang ada. Untuk sekolah umum setingkat SMK pembagian jurusan
berlangsung mulai dari ia duduk di kelas X. Salah satu jurusan di Sekolah Menengah Kejuruan SMK yaitu program perdagangan yang memiliki
beberapa mata pelajaran di mana salah satunya adalah mata pelajaran kewirausahaan. Mata pelajaran kewirausahaan mempunyai tujuan
mewujudkan kemampuan para wirausahawan untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Kewirausahaan adalah tanggapan
terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, inovatif, dan
produktif. Kewirausahaan berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan kemampuan memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang untuk memperoleh
keuntungan bagi dirinya sendiri atau pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan
adalah sikap dan tindakan wirausaha. Jadi yang dimaksud dengan mata pelajaran kewirausahaan adalah
pelajaran yang diberikan kepada siswa yang bertujuan agar siswa dapat mengetahui
pengetahuan dan
keterampilan dalam
mewujudkan
13
Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi.,Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 13-14
18
kemampuan dan kemantapan para wirausahawan untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
B. Hakikat Motivasi berwiraswasta