17 Tempat dengan nama tertentu adalah tempat yang dijumpai
dalam dunia nyata. 2.
Latar Waktu Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya
peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. 3.
Latar Sosial Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan
perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial berhubungan juga
dengan status sosial tokoh yang bersangkutan, misalnya: rendah, menengah, atau atas.
30
5 Sudut Pandang
Sudut padang adalah visi pengarang yang dijelmakan ke dalam pandangan tokoh-tokoh bercerita. Sang pengarang haruslah dapat
menjelaskan kepada para pembaca bahwa dia selaku narator atau pencerita mempunyai tempat berpijak tertentu dalam hubungannya dengan cerita itu.
Menurut Maryani dan Sutopo sudut pandang dibagi ke dalam lima macam kelompok yaitu:
1. Sudut pandang orang pertama
Pengarang mengambil posisi sebagai pelaku utama. Biasanya ditandai dengan pemakaian kata ganti orang pertama: aku atau
saya.
2. Sudut pandang orang ketiga
Pengarang mengambil posisi sebagai pengamat yang menceritakan segala hal yang dilihatnya. Biasanya ditandai
dengan pemakaian kata ganti orang ketiga : ia, dia, nya.
31
b. Unsur-unsur Ekstrinsik
Segi kedua dari unsur karya sastra dalam hal ini cerpen adalah unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik itu merupakan latar belakang dan sumber
informasi bagi karya sastra dan tidak dapat diabaikan karena mempunyai nilai dan pengaruh. Mnurut Haryono, unsur ekstrinsik sastra adalah unsur yang
membangun karya sastra yang berasal dari luar karya sastra itu, meliputi
30
Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi, Yogyakarta: Gadjahmada University Press, Cet. VI, 2007, h. 227-234
31
Maryati dan Sutopo, Bahasa dan Sastra Indonesia3Untuk SMPMTs Kelas IX, Bandung: Pusat Perbukuan
Depdiknas, 2009, h. 39
18 keadaan lingkungan, sosial, atau budaya saat karya tersebut dibuat, serta latar
belakang pengarang.
32
Dengan demikian struktur ekstrinsik ini, merupakan unsur atau bagian yang secara fungsional berhubungan dengan sebuah karya sastra satu sama
lainnya. Bila stuktur ekstrinsik dengan sebuah karya sastra itu tidak saling berhubungan maka tidak dapat dikatakan struktur. Struktur itu sendiri harus
dilihat dari satu titik pandang tertentu. Struktur ekstrinsik dianggap sebagai bagian dari struktur yang membangun cerita pendek bila ia dianggap memberi
pengaruh terhadap keseluruhan struktur cerpen itu, terutama bila cerpen itu
dianggap sebagai pencerminan kehidupan atau interperensi tentang kehidupan. C.
Metode SQ3R
Metode SQ3R adalah salah satu metode yang dikemukakan oleh Francis P. Robinson pada tahun 1941. Metode SQ3R ini mencakup lima tahap
yaitu: S = Survey menyelidikipenelitian pendahuluan
Q = Question menanyakanmengajukan pertanyaan tentang isi bacaan R = Read membaca
R = Recite mendarasmenceritakan dengan kata-kata sendiri R = Review mengulangi
33
Metode SQ3R ini tujuannya digunakan untuk membantu siswa untuk dapat mengingat apa yang mereka baca, dan dapat membantu proses belajar
mengajar di kelas yang dilaksanakan dengan kegiatan membaca buku secara umum.
1. Langkah-langkah Dalam Metode SQ3R